Blog

BAGIKAN

Step by Step Membuat Video Sinematik yang Profesional

Konten Video

Bagaimana cara menciptakan video sinematik? Bagaimana membuat film pendek kamu memiliki kualitas sinematik? Sebelum kita menggali lebih dalam, mari kita bahas konsep sinematik. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kamera digital telah menghasilkan karakteristik tertentu. Seringkali, karakteristik ini memberikan tampilan yang terasa sangat “video” dan kurang memiliki nuansa film. Video sinematik, bagaimanapun, mampu menciptakan kesan seperti menonton film meskipun diambil dengan kamera digital. Secara sederhana, apakah kamu merasakan perbedaan antara menonton berita di televisi dan menonton film di bioskop?

Apa itu Video Sinematik?

video sinematik

Video sinematik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan video atau film yang memiliki estetika dan kualitas visual yang mirip dengan film-film di bioskop. Ini mencakup berbagai elemen seperti pencahayaan, komposisi, pengaturan kamera, penggunaan warna, dan efek visual yang dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang mendalam dan memikat.

Karakteristik utama dari video sinematik adalah:

  1. Pencahayaan yang Cermat: Video sinematik sering menggunakan pencahayaan yang hati-hati dan penuh perencanaan untuk menciptakan atmosfer yang tepat. Pencahayaan ini dapat menciptakan bayangan, sorotan, dan kontras yang dramatis.
  2. Komposisi yang Diperhatikan: Komposisi adegan dalam video sinematik dipikirkan secara cermat. Ini mencakup penggunaan ruang negatif, framing yang artistik, dan komposisi adegan yang menciptakan ketertarikan visual.
  3. Kualitas Visual yang Tinggi: Video sinematik sering direkam dengan resolusi tinggi dan kualitas gambar yang tajam. Ini termasuk penggunaan lensa berkualitas tinggi dan teknologi kamera terbaru.
  4. Pengaturan Kamera yang Kreatif: Pemilihan sudut kamera yang kreatif, gerakan kamera yang halus, dan teknik seperti rack focus dan depth of field yang diperhatikan adalah hal-hal yang sering ditemukan dalam video sinematik.
  5. Penggunaan Warna yang Diperhatikan: Palet warna yang dipilih untuk video sinematik dapat memberikan nuansa yang mendalam dan emosional. Penggunaan warna-warna kontras atau palet warna tertentu dapat mempengaruhi perasaan penonton.
  6. Soundtrack yang Mengiringi: Selain unsur visual, musik dan suara yang tepat juga memainkan peran penting dalam menciptakan video sinematik. Mereka dapat meningkatkan emosi dan atmosfer adegan.
  7. Efek Visual yang Diperhatikan: Efek visual yang cermat dan realistis sering digunakan untuk menambahkan elemen dramatis atau fantasi ke dalam video sinematik.

Video sinematik sering digunakan dalam produksi film, iklan, video musik, dan bahkan konten online seperti vlog. Ini menciptakan pengalaman menonton yang mendalam dan terkesan, seringkali berusaha untuk mendekati estetika dan kualitas produksi film-film layar lebar.

Dibutuhkan upaya ekstra untuk memberikan video nuansa sinematik yang khas. Semua dari perencanaan hingga komposisi, bahkan aspek-aspek teknis, mempengaruhi “rasa” setiap adegan yang ditampilkan dalam video. Walaupun pengalaman dan peralatan kamera yang digunakan dapat mempengaruhi hasil akhir, ini tidak berarti kamu tidak dapat menciptakan gambar-gambar yang indah, filmis, dan sinematik dengan anggaran yang terbatas. Kami ingin berbagi beberapa tips tentang cara membuat video yang terasa sinematik. Berikut adalah beberapa tipsnya:

Rencanakan dengan Baik!

film dalam dunia pendidikan

Salah satu langkah penting yang sering diabaikan adalah perencanaan yang baik. Ketika kamu berada di lokasi atau lapangan, banyak gangguan dan tantangan yang dapat mengganggu konsentrasi kamu. Oleh karena itu, penting untuk memulai dengan perencanaan yang matang. kamu dapat membuat floor plan atau dokumen perencanaan yang mencakup letak kamera. Ini adalah waktu yang tepat untuk membuat daftar shot yang kamu perlukan untuk menyusun cerita dengan baik. Dengan perencanaan yang baik, kamu dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu saat proses produksi.

Aspek Rasio!

aspek rasio film

Aspek rasio standar untuk kamera digital adalah 16:9, yang berarti perbandingan antara panjang dan lebar gambar adalah 16:9. Namun, dalam industri film, terdapat stkamur rasio aspek yang berbeda, yaitu 2.35:1 dan 1.85:1. Ini berarti gambar yang dihasilkan terasa lebih panjang daripada gambar dengan rasio aspek 16:9 yang lebih umum digunakan dalam kamera digital.

Lensa Prime

Lensa Kamera

Pemilihan lensa adalah faktor kunci dalam menghasilkan gambar yang berkualitas. Untuk membuat video terlihat lebih filmis dan sinematik, penting untuk memilih lensa dengan cermat. Banyak film dibuat dengan menggunakan lensa prime. Apa itu lensa prime? Lensa prime adalah jenis lensa tetap dengan panjang fokus yang spesifik, seperti 35mm, 50mm, 85mm, atau 135mm. Disarankan untuk menggunakan lensa-lensa prime ini daripada lensa zoom seperti 24-70mm atau 24-105mm. Meskipun beberapa lensa prime mungkin memiliki harga yang tinggi, ada juga banyak pilihan lensa prime yang berkualitas baik dan terjangkau secara finansial. Investasi dalam lensa prime dianggap sebagai langkah yang esensial untuk meningkatkan kualitas hasil video kamu.

Ruang Tajam (depth of field)

depth of field

Mayoritas kamera video digital seringkali menggunakan bukaan sempit, seperti f/8.0, f/11.0, dan seterusnya. Akibatnya, gambar yang dihasilkan terasa kurang tajam karena ruang tajam (depth of field) menjadi sangat luas. Cobalah untuk menggunakan bukaan yang lebih lebar, seperti f/2.8, f/3.5, atau f/5.6. Dengan bukaan yang lebih lebar, kamu akan mendapatkan ruang tajam yang lebih sempit. Hasilnya, subjek dalam gambar akan terlihat tajam, sementara elemen latar belakang dan latar depan akan mendapatkan efek buram yang menarik.

Gunakan 24 FPS

frame rate

Umumnya, pengaturan default pada kamera digital mengacu pada frame rate 30fps atau 60fps, yang berarti bahwa kamera mengambil 30 atau 60 gambar setiap detik. Di sisi lain, frame rate standar dalam sinematografi film adalah 24fps. Beberapa kamera digital modern telah memasukkan opsi frame rate 24fps. Sebaiknya kamu memilih frame rate 24fps ini jika ingin menciptakan nuansa sinematik dalam video kamu.

Perhatikan Komposisi

networking dalam film

Menguras komposisi memerlukan latihan, tetapi kemampuan ini hanya akan berkembang jika kamu mulai mencoba. Jika kamu ingin mencapai hasil yang sinematik dalam video kamu, sangat penting untuk memberikan perhatian khusus pada komposisi gambar. Komposisi adalah elemen utama dalam menghasilkan gambar yang efektif. kamu mungkin menggunakan kamera paling canggih di dunia dengan peralatan pencahayaan yang mutakhir, tetapi jika kamu tidak mampu mengatur komposisi dengan baik selama pengambilan gambar, maka semua itu tidak akan bermakna.

Koreksi Warna

Penting untuk diingat bahwa setelah mengambil gambar di lokasi, proses produksi belum selesai. Bagian penting lainnya adalah proses post-production yang akan berdampak besar pada hasil akhir video kamu. Salah satu aspek utama dari post-production adalah koreksi warna atau color grading. Teknologi digital telah membuat proses ini menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan dengan perangkat lunak editing video.

Kamu dapat meningkatkan nuansa sinematik video kamu dengan menerapkan LUT (look up table) ke footage yang telah kamu rekam. LUT adalah set instruksi yang mengubah warna dan kontras dalam video kamu untuk mencapai tampilan yang diinginkan. Dengan menerapkan LUT yang sesuai, kamu dapat menciptakan warna yang konsisten dan atmosferik, mencocokkan gaya visual yang kamu inginkan, dan memberikan sentuhan akhir yang profesional pada video kamu.

Dengan kata lain, koreksi warna adalah langkah penting dalam proses post-production yang membantu mencapai tampilan sinematik yang diinginkan untuk video kamu.

Tertarik untuk berkarier di industri film? Yuk belajar film di IDS | International Design School!

banner college

Mengapa harus kuliah film di IDS? Karena IDS memiliki Program Digital Film & Media Production mengajarkan keterampilan teknis dan estetika kepada mahasiswa untuk menciptakan film dan konten media beragam. Program ini dimulai dari pengembangan cerita, penulisan skenario, dan pembuatan storyboard hingga perwujudannya menjadi film. Mahasiswa juga akan belajar seluruh proses produksi yang mencakup penyutradaraan, manajemen produksi, sinematografi, tata artistik, tata suara, akting, dan penyuntingan. Selain itu, mereka akan mendapatkan panduan dalam memahami aspek manajemen dan bisnis konten dari sudut pandang pemasaran dan distribusi.