Blog
MUNGKINKAH MANUSIA MEMBUAT FILM DI BULAN? CARI TAHU DI SINI
- June 24, 2020
- Posted by: poweruser
- Category: Articles
Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong mengucap, “Ini adalah satu langkah kecil bagi seseorang, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Meski sudah tercatat dalam sejarah, hampir lebih dari 50 tahun kemudian masih banyak masyarakat meragukan peristiwa ini.
Rumor yang paling populer adalah, NASA membuat hoax ini untuk mengalahkan negara pesaing terbesarnya kala itu, Uni Soviet. Bagaimana denganmu sendiri, apakah kamu termasuk yang percaya kalau manusia memang pernah ke bulan?
Artikel ini akan sedikit menggambarkan gimana proses bikin film di bulan waktu itu.
Rekaman pendaratan di bulan
Orang-orang yang ragu manusia pernah mendarat di bulan menyatakan yakin kalau pada tahun 1960-an program luar angkasa AS belum punya teknologi yang cukup canggih untuk ke bulan.
Menurut NASA, “Ada 143 menit rekaman dari pendaratan Apollo 11 di bulan. Satu set lengkap peralatan kamera dibawa ke kapal Apollo 11. Ini termasuk dua kamera film 16mm Maurer, kamera televisi berwarna di Columbia yang mengorbit, dan kamera TV hitam putih di luar modul bulan untuk mentransmisikan ke bumi langkah pertama Neil Armstrong di bulan.
Sebuah kamera stereo close-up Kodak digunakan untuk memfilmkan tanah bulan sejarak beberapa inci. Tiga kamera Hasselblad 500EL dibawa.”
Syuting di bulan terbilang sulit. Film biasanya tergores di kamera. Tapi, film berliku menghasilkan listrik statis. Listrik ini tersebar oleh pelek logam dan rol yang memandu film, dan oleh kelembaban udara sekitarnya. Masalahnya, kalau di bulan tidak ada udara, lantas bagaimana mendapatkan listrik?
Untuk mengatasinya, kamera lunar harus memiliki film yang dipandu oleh tepi Pelat Reseau yang terangkat agar dapat bergerak secara statis dan mencegah percikan. Sisi pelat yang menghadap film dilapisi dengan lapisan konduktif transparan dan perak diendapkan pada tepi lapisan konduktif. Muatan listrik kemudian dibawa ke bagian logam di badan kamera oleh pegas kontak.
Manuver tersebut memungkinkan mereka merekam permukaan bulan dengan mudah menggunakan kamera video rumahan.
Menurut sebuah artikel di The Atlantic, “Insinyur Westinghouse, Stan Lebar, adalah manajer program proyek Apollo TV Lunar Camera. Ia ditugaskan mengembangkan kamera hemat energi yang akan tahan terhadap suhu plus atau minus 250 derajat. Mereka bekerja dengan kekuatan 7 watt, jumlah yang diperlukan untuk menerangi satu lampu pohon Natal.”
Bagaimana menyiarkan rekaman dari bulan ke Bumi?
Sinyal langsung dari bulan yang berjarak 250.000 mil (=402.336 km) di atas Bumi bukanlah tugas yang mudah. Namun, Nasa menjelaskannya sebagai berikut.
Pada dasarnya, sinyal ditransmisikan dari bulan ke stasiun di Australia dan California, dikonversi ke format siaran standar, dan ditransmisikan ke Houston kemudian disiarkan di televisi.
Bagaimana cara mengarahkan dan mengambil foto di bulan?
Tujuh bulan sebelum misi Apollo 11, NASA meminta para ilmuwan untuk membuat kamera baru. Kamera ini akan digunakan oleh kru untuk mengambil pemandangan stereo dari tanah bulan dan bebatuan.
Apa spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk pengambilan gambar di bulan? Kamera memiliki shutter speed 1/100 detik, aperture f/22,6, film dipegang sekitar 10 inci (kurang lebih 25 cm) dari permukaan bulan, dan pencahayaan disediakan oleh lampu flash elektronik integral.
Kamera tersebut juga harus mudah digunakan saat mengenakan pakaian luar angkasa. Untuk itu, kru memasang pemicu pada pegangan kamera. Yang harus dilakukan astronot hanyalah mengarahkan dan ambil gambar.
Setiap exposure menghasilkan dua foto berdampingan dari area permukaan yang sama. Permukaan yang difoto berukuran 3×3 inci. Ukuran film yang terbuka adalah satu inci persegi.
Penggambaran tentang pendaratan di bulan sudah beberapa kali diangkat ke layar lebar. Beberapa di antaranya First Man, film yang dibintangi Ryan Gosling pada 2018, dan dokumenter Apollo 11 (2019).