Blog
Nonton Bareng Film Sinema Purnama & DSLR Independen Filmmaking
- February 27, 2013
- Posted by: Idseductaion
- Category: News
Semangat kaum muda Indonesia dalam berkarya semakin tinggi hal ini dibuktikan dengan hadirnya empat sutradara muda, Radian ‘Jawa’ Kanugroho, Andra Fembriarto, Pandu Birantoro dan Ray Nayoan, yang baru saja melahirkan film feature berjudul Sinema Purnama.
Dalam upaya untuk mengenalkan semangat berkarya independen kepada kaum muda Indonesia, sutradara, crew, serta pemain Film Sinema Purnama hadir pada Hari Selasa tanggal 26 Februari 2013 kemarin di kampus IDS | International Design School dalam acara Workshop DSLR Independen Filmmaking serta Nonton Bareng Sinema Purnama. Pada event ini, peserta diajarkan bagaimana membuat film secara indenden dengan hanya menggunakan kamera DSLR serta budget yang minim. “Menurut saya film dengan menggunakan DSLR, seperti ‘a new wave of filmmaking’, toolsnya lumayan terjangkau tapi bisa menghasilkan gambar yang berkualitas, tapi… jangan lupa dengan suara, walaupun gambarnya bagus, kita juga harus pay attention terhadap suara”, ungkap Jawa pada saat memberikan materi workshop. Andra Febrianto, pembicara dalam event ini juga mengungkapkan “untuk ide film dapat kita temui dimana saja, contohnya film yang saya buat ini, sinema purnama, idenya ya dari ke dua orang tua saya yang beda keyakinan tapi bisa bersatu karena cinta.”
Event dibuka dengan workshop DSLR Filmmaking lalu diikuti dengan nonton bersama Film Sinema Purnama, serta diskusi Film Sinema Purnama. Sebanyak 36 peserta mengikuti event ini dengan antusias. Amalia Ikhlasanti, pelajar SMA Tugu Ibu yang mengikuti event ini merasakan bahwa event ini sangat berguna. “Menurut aku, acara ini bagus, dapat banyak masukkan gimana caranya bikin film, yah walaupun masih sedikit, tapi aku jadi ingin belajar lebih banyak lagi tentang film”, ungkapnya. Lain halnya dengan Amalia, Mahmud, mahasiswa UNIKA Atmajaya yang mengikuti event ini justru sangat tertarik dengan film Sinema Purnama, “Filmnya bagus, ternyata udah diputar di Blitz dan menang beberapa penghargaan, jadi ingin beli dvdnya, kebetulan aku juga suka nonton dan hal yang berkaitan dengan dunia film sih.”
“Hadirnya workshop ini diharapkan dapat memberi tahu kepada peserta, bahwa independen filmmaking walaupun dengan krew kecil dan peralatan sesederhana mungkin, dapat menghasilkan karya yang berkualitas tinggi jika dilakukan secara profesional, produksi film digarap secara proper dari mulai development hingga pasca-produksi”, ungkap Pandu Birantoro, Program Head Digital Film and Media Production (Sekolah Film) IDS menutup event kali ini.