Blog
Open House & Screening Film: Film Pendek Indonesia di Festival Film Internasional
- September 24, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Events
Hi creative people!, Film pendek merupakan salah satu bentuk film yang sederhana dan paling kompleks. Film pendek juga membuka kesempatan bagi penonton untuk mengolah informasi, dan memanfaatkan analogi serta metafora dalam durasi yang singkat. Dengan demikian, film pendek menghasilkan berbagai sudut pandang dari penguatan ide dan karakter cerita. Tidak seperti film panjang, penayangan film pendek lebih terbatas seperti di festival-festival film atau di ruang tonton alternatif.
Meskipun film pendek tidak tayang di bioskop kesayanganmu, bukan berarti film-film pendek, khususnya film pendek Indonesia tidak memiliki kualitas yang bagus. Banyak sekali film-maker Indonesia menghasilkan karya dengan kualitas cerita atau teknik film yang bisa bersaing secara internasional.
Kali ini IDS | International Design School akan menayangkan film-film pendek yang berhasil tampil di kancah festival film internasional. Ada empat film yang akan ditayangkan pada open house kali ini. Ada film karya Yusuf Radjamuda yang berjudul Halaman Belakang. Film ini bercerita tentang seorang anak yang bermain di belakang rumah dan tidak peduli dengan apapun yang ada di sekelilingnya. Halaman Belakang meraih beberapa penghargaan diantaranya: Film Pendek Terbaik Apresiasi Film Indonesia 2013, dan Best Director Festival Sinema Perancis 2013. Karya Yusuf Radjamuda ini juga diputar di Dubai International Film Festival 2013, Jogja NETPAC Asian Film Festival 2013, Jakarta International Film Festival 2013, Tissa International Film Festival 2014, Vladivostok International Film Festival 2014, dan XXI Short Film Festival 2014.
Selain itu juga ada film Anak Lanang karya Minggar Panji. Kamu perlu tau creative people, kalau Minggar Panji adalah mahasiswa lulusan IDS | International Design School jurusan film dan media production lho. Anak Lanang bercerita tentang anak bernama Singgih yang begitu menyukai Tari Remo, namun ditentang oleh ayahnya. Film garapan sutradara muda Indonesia ini berhasil meraih penghargaan di ajang Flicks Fiesta yang digelar oleh KDU University College – Penang Malaysia pada 2018 lalu.
Film yang juga ditayangkan pada open house kali ini adalah film Prenjak garapan Wregas Bhanuteja. Film ini berkisah tentang seorang gadis penjual korek api dan seorang perempuan bernama Diah yang sedang membutuhkan uang. Prenjak berhasil mendapat penghargaan film pendek terbaik, La Semaine de La Critique, Festival Film Cannes di Prancis. Tidak hanya itu, film ini juga berhasil menjadi film pendek terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2016 lalu.
Satu lagi yang akan tayang di open house sabtu ini adalah film karya Reza Fahriyansyah berjudul Kembalilah dengan Tenang, bercerita tentang duka sepasang orang tua yang kehilangan anaknya secara mendadak. Film garapan tahun 2018 ini berhasil lolos seleksi program kompetisi internasional 41st Clermont-Ferrand International Short Film Festival, dan menjadi satu-satunya film Indonesia yang lolos dalam festival film pendek terbesar di dunia.
Pasti creative people penasaran banget kan, seperti apa sih film-film yang berhasil menjarah festival internasional. Ayo buruan daftar di bit.ly/OHFILM2809 agar kamu bisa nonton bareng film-film ini di Open House IDS | International Design School pada Sabtu, 28 September 2019 pukul 13.00. Acara ini GRATIS. Bangku terbatas lho, jangan sampai kelewatan ya creative people!