Kepoin Perbedaan RGB dan CMYK Sebelum Membuat Desain
Bagi kamu yang baru mau memasuki dunia desain, mungkin kamu seringkali mendengar mengenai istilah RGB dan CMYK. Kedua istilah tersebut seringkali disebut-sebut di dunia desain dan merupakan informasi penting untuk mengetahui perbedaannya. Bagi kamu yang masih belum mengetahui perbedaan RGB dan CMYK, baca terus artikel ini sampai habis ya!
Pengertian RGB dan CMYK
RGB merupakan singkatan dari Red, Green, dan Blue yang pertama kali dikenalkan oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1861. Dikutip dari Envato, palet RGB biasanya digunakan untuk desain digital karena mewakili warna yang sama yang digunakan di layar komputer, layar TV, dan layar gadget. RGB merupakan sistem warna aditif yang berarti warna-warna primer yang dicampurkan bersamaan dalam beberapa kombinasi untuk menghasilkan spektrum warna yang lebih luas. Dengan kata lain, RGB adalah sistem warna yang digunakan dalam grafis komputer dan berbasis pancaran cahaya.
Sedangkan CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Key (Black). Warna hitam dianggap sebagai “key” karena digunakan di key plate yang bertanggung jawab untuk menambahkan kontras dan detail dalam hasil cetak akhir. Sistem warna CMYK biasanya direferensikan sebagai proses empat warna—walaupun saat ini, dengan mesin yang semakin canggih bisa mencapai 8 warna dalam satu proses cetak—karena sistem ini menggunakan warna tersebut untuk menghasilkan spektru warna yang lebih bervariasi. Key digunakan karena campuran dari tiga warna lainnya tidak bisa menghasilkan warna hitam absolut. Dengan kata lain, CMYK adalah sistem warna yang digunakan dalam sistem cetak dan berbasis pigmen warna.
Perbedaan RGB dan CMYK
- Fungsi
Penggunaan RGB dan CMYK akan tergantung terhadap produk yang ingin kamu hasilkan dari desain yang kamu buat. Jika hasil akhirnya akan berbentuk digital atau grafis komputer, maka kamu gunakan RGB. Hal ini dikarenakan warna RGB akan lebih cocok untuk berbagai produk digital seperti smartphone, TV, komputer, dan lain sebagainya. Selain itu, konten media sosial, web design, background, dan lainnya juga biasanya lebih cocok jika menggunakan RGB.
Lain halnya jika kamu menginginkan hasil akhir desainmu berupa cetak fisik, maka kamu harus menggunakan sistem CMYK. Hal ini dikarenakan hasil cetak akan terlihat lebih akurat dengan warna aslinya. Biasanya CMYK digunakan untuk buku, poster, kartu nama, baliho, menu restoran, dan lain sebagainya.
- Pencampuran Warna
Perbedaan RGB dan CMYK selanjutnya adalah dari perpaduan warnanya. Jika dalam RGB, ketiga warna primer tersebut (merah, hijau dan biru) ketika dipadukan akan menghasilkan warna putih—karena warna ini dihasilkan dari pancaran cahaya seperti tersebut sebelumnya). Tetapi jika warna-warna pigmen primer dalam sistem CMYK dicampurkan (Cyan, Magenta, Yellow, Key), maka warna yang dihasilkan adalah warna hitam absolut.
- Format File
Dengan berbagai perbedaan dari RGB dan CMYK, ternyata berpengaruh juga terhadap format file yang akan dihasilkan. Jika desainmu menggunakan sistem warna RGB maka kamu sebaiknya menyimpan file dalam bentuk PNG, JPEG, GIF, atau PSD. Tetapi jika kamu menggunakan CMYK, maka kamu lebih baik menyimpan file dalam format AI, PDF, atau EPS.
- Warna yang Dihasilkan
Ternyata jumlah warna yang dapat dihasilkan oleh kedua sistem warna tersebut pun berbeda. Kamu bisa menghasilkan lebih dari 16 juta warna jika menggunakan RGB. Lain halnya jika kamu menggunakan CMYK, karena kamu kemungkinan hanya bisa memproduksi warna kurang lebih 16 ribu warna.
- Rentang Numerik
Jika RGB memiliki rentang numerik sebanyak 3×256, maka CMYK memiliki rentang numerik 4×100. Dengan rentang numerik tersebut, hasil warna yang dihasilkan RGB akan sulit direproduksi oleh CMYK.
Dengan mengetahui apa perbedaan RGB dan CMYK tersebut, kamu jadi bisa lebih mengetahui sistem warna apa yang sebaiknya kamu gunakan dalam desainmu. Jangan sampai salah memilih sistem warna yang akan kamu gunakan untuk mendapatkan hasil desain yang lebih maksimal. Kamu juga bisa menggunakan website-website yang dapat memudahkanmu membuat desain seperti GraphicRiver atau Envato!
Ingin berkarier sebagai Desainer? Yuk Kuliah di IDS! Kenapa IDS? karena IDS merupakan salah satu sekolah design terbaik dengan lulusan-lulusan berkualitas skala internasional. Melalui program Digital Design and Illustration, mahasiswa akan dibimbing untuk dapat mengintegrasikan pola pikir kreatif, estetika desain, membuat ilustrasi, serta strategi komunikasi.
Fokus pembelajaran meliputi desain untuk kebutuhan media komunikasi berbasis cetak maupun digital. Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan memahami kebutuhan bisnis agar siap bekerja di industri kreatif maupun startup. Perkuliahan disini hanya berlangsung selama 20 bulan dan nantinya mahasiswa bisa lanjut International Pathway untuk mendapatkan gelar Bachelor di Australia atau UK. Tertarik? Segera daftarkan dirimu ya!!!