Blog
Psikologi Warna: Memahami Pengaruh Warna Terhadap Emosi Manusia
- July 13, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Seringkali warna dikaitkan dengan emosi seseorang. Hal tersebut karena warna diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, sehingga muncul istilah psikologi warna. Tidak hanya emosi, tetapi juga mental dan fisik seseorang. Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna merah seringkali memicu kenaikan detak jantung dan mengarah pada naiknya adrenalin yang dipompa ke aliran darah. Namun yang menjadi pertanyaan, apa benar bahwa warna dapat mempengaruhi perilaku manusia?
Mengenal Istilah Psikologi Warna
Psikologi warna merupakan suatu bidang yang mengkaji tentang bagaimana warna dapat mempengaruhi mood dan tingkah laku. Bidang ini termasuk ilmu pengetahuan yang relatif baru. Tetapi, untuk mengetahui hasilnya bisa menjadi sulit. Para peneliti menemukan beberapa faktor yang menimbulkan komplikasi.
Komplikasi yang dimaksud, yakni warna bukan suatu yang sederhana. Ada banyak faktor yang diperhitungkan seperti gradasi, tingkat kecerahan, saturasi, dan sebagainya. Gradasi yang berbeda akan memberi pengaruh yang juga berbeda bagi manusia. Selain itu persepsi manusia akan warna dapat menciptakan interpretasi yang berbeda pula. Sulit membedakan reaksi yang timbul sebagai reaksi psikologis seseorang.
Pengaruh warna terhadap psikologi manusia pernah dijelaskan di dalam buku milik Kaina yang berjudul “Colour Therapy”. Ia menyampaikan bahwa warna dapat menimbulkan daya tarik yang membuat manusia bergairah akan sesuatu. Kedua, permainan warna dapat mempengaruhi emosi seseorang, seperti warna biru yang memberikan ketenangan. Ketiga, warna yang tepat dapat membangkitkan energi seseorang. Terakhir, warna dapat dijadikan sebagai alat bantu komunikasi nonverbal dan diserap maknanya secara instan.
Warna Utama dan Pengaruhnya
Secara umum, pengaruh warna dapat dilihat dari dua kategori warna utama, yaitu:
1. Warna Hangat
Kategori ini menimbulkan berbagai rentang reaksi emosi mulai dari rasa nyaman, kehangatan, kemarahan, hingga kekerasan. Contoh dari warna hangat seperti merah, kuning, oranye, atau warna yang termasuk ke dalam akhir spectrum warna merah.
2. Warna Dingin
Warna dingin yang dimaksud seperti hijau, biru, dan ungu. Kategori warna dingin memberi pengaruh terhadap psikologi manusia dan menimbulkan perasaan tenang sekaligus sedih.
Warna Utama dan Dampak Psikologisnya
Meski hasil dari warna yang dapat mempengaruhi psikologi seseorang tergantung dari banyak faktor, tetapi efek warna bisa dilihat secara umum. Berikut dampak psikologis dari warna-warna utama:
1. Merah
Beberapa penelitian mengungkapkan warna merah dapat menstimulasi selera makan dan memperbaiki akurasi dari tugas-tugas tertentu. Merah disimbolkan sebagai keberanian, perang, darah, peringatan, kesalahan, namun juga kehangatan, cinta, gairah, dan emosi.
2. Merah Muda
Gradasi ini melambangkan cinta, romansa, dan feminitas. Secara keseluruhan memberi pengaruh psikologi ke manusia berupa ketenangan.
3. Kuning
Kuning seringkali diartikan membawa perasaan cerah dan bahagia. Beberapa penelitian menunjukkan warna ini dapat membuat orang dewasa kehilangan kesabaran dan membuat bayi menangis. Kuning adalah warna yang kurang nyaman bagi mata dan dapat menyebabkan kelelahan pada mata yang sensitif.
4. Biru
Biru dianggap memberikan efek tenang pada seseorang. Gradasi yang lebih gelap menimbulkan efek keamanan dan dapat diandalkan. Biru juga seringkali dihubungkan dengan rasa sedih, dingin, keras kepala, tidak ramah, dan kurang emosi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa biru dapat menaikkan produktivitas dan kreativitas serta menurunkan suhu tubuh dan nadi.
5. Oranye
Oranye adalah warna hangat dan memberikan pengaruh terhadap psikologi berupa stimulasi dan menarik perhatian. Sama seperti warna kuning, oranye juga kurang nyaman bagi mata jika dipandang terlalu lama.
6. Cokelat
Warna coklat kurang memberikan pengaruh terhadap psikologi manusia. Sering dikaitkan dengan bumi dan menimbulkan efek kekuatan dan keamanan. Terlalu banyak warna coklat juga dapat memberikan makna sebagai tidak berperasaan, kurang toleransi, menguasai, dan kaku.
7. Hijau
Secara fisik, hijau dapat memproduksi kenaikan respon emosional secara simultan. Paling sering dihubungkan dengan alam dan terkadang melambangkan keberuntungan, serta uang.
8. Ungu
Ungu dilambangkan sebagai simbol kekayaan, kemewahan, royalty, spiritualitas, dan kebijaksanaan. Terkadang juga dihubungkan dengan suasana magis serta dapat meningkatkan daya imajinasi, sensitivitas, dan objektivitas.
9. Putih
Putih melambangkan kesucian, kemurnian, kepolosan, dan kebaikan. Warna ini memberikan efek positif. Namun, jika penggunaannya berlebihan dapat memantulkan cahaya yang bisa menimbulkan sakit kepala dan kelelahan pada mata.
10. Hitam
Menggambarkan kematian, kedukaan, kejahatan, dan tampak suram. Jika penggunaannya tepat, akan melambangkan kecanggihan. Intensitas yang besar penggunaan hitam menimbulkan berbagai perasaan negatif seperti tertekan, hampa, dan murung.
- Abu-abu
Warna yang praktis dan tidak lekang oleh waktu, namun secara bersamaan juga dapat menimbulkan efek depresi jika berlebihan. Abu-abu adalah warna yang paling sedikit menimbulkan kelelahan pada mata.