Ini Dia Skillset untuk Mengembangkan Karier
Memiliki jenjang karir bagi karyawan adalah sesuatu yang penting. Jika kamu menginginkan jenjang karir yang terus meningkat dapat menyelesaikan tanggung jawab dengan baik saja tidaklah cukup. Untuk dapat bekerja dengan efektif hard skill yang kamu miliki harus diimbangi dengan soft skill. Hal itulah yang disebut dengan skillset.
“Skill Set is a collection of skills and abilities that can be applied to a professional or creative endeavor.” Merriam Webster.
Misalnya saja spesifikasi skillset yang dibutuhkan seorang Public Relations adalah kemampuan dalam melakukan perencanaan, kepemimpinan, manajemen, riset, hingga keterampilan menulis, komunikasi, dan mengembangkan ide.
Hard skill biasanya langsung didapat saat bersekolah atau berkuliah. Sedangkan, untuk memiliki soft skill tidak bisa langsung didapat melalui pendidikan formal. Melainkan, Soft skill bisa kamu peroleh dari pengalaman ataupun mengambil kursus tambahan.
Memiliki soft skill dirasa penting karena dapat memberikan pengaruh atas seberapa baik kamu bekerja di dunia profesional. Soft skill juga dibutuhkan dalam melakukan interaksi dengan orang lain, sebut saja seperti ketika kamu perlu melakukan negosiasi dengan rekan kerja.
Sayangnya, tidak semua karyawan di Indonesia telah memiliki soft skill yang mumpuni. Padahal soft skill lah yang akan melengkapi skillset.
Dikutip dari Kompas, menurut World Bank (2019) mengatakan bahwa tenaga kerja Indonesia memang dinilai kurang memiliki keterampilan, teknis, dan soft skill. Adapun soft skill yang perlu ditingkatkan oleh tenaga kerja Indonesia adalah berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kepemimpinan.
Dikutip dari HR DIVE, America Success (2021) telah mengungkapkan data mengenai pentingnya Pelatihan Durable Skills untuk kesuksesan jangka panjang di dunia kerja. Durable Skills tersebut meliputi: kemampuan profesional (kepemimpinan, berpikir kritis, komunikasi, dll) dan kualitas pribadi (kreativitas, perhatian, ketabahan, dll.) Dari riset oleh Amerika Success menyebutkan bahwa:
- Lima Durable Skills teratas diminta hampir empat (3.8) kali lebih banyak daripada lima hard skills teratas.
- Lebih dari 29 juta posting (36%) meminta setidaknya tiga Durable Skills.
- Kompetensi kepemimpinan dan komunikasi paling diminati, diminta oleh lebih dari 50% persen postingan.
- Sementara nilai Durable Skills tinggi secara nasional, wilayah geografis berbeda satu sama lain dan dari rata-rata nasional dalam permintaan mereka untuk kompetensi khusus.
Dari laporan tersebut Durable Skills yang dimaksud adalah soft skill.
Berikut daftar soft skills yang harus kamu miliki demi mengembangkan karirmu kedepannya.
- Kepemimpinan
Meskipun di perusahaan mungkin kamu bukan seorang pemimpin. Namun soft skill dasar satu ini harus kamu miliki. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan membina orang lain yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa tipe kepemimpinan, yaitu tipe otokratik, tipe bebas terkendali, dan type demokratik.
Tipe otokratik menganggap jika kepemimpinan adalah hak pribadinya sehingga tidak memerlukan campur tangan orang lain.
Tipe bebas kendali biasanya menunjukkan perilaku yang pasif dan sering menghindar dari tanggung jawab.
Tipe demokratik adalah pemimpin yang selalu bersedia menerima saran dan melakukan segalanya melalui musyawarah.
- Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan salah satu soft skill High Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan tingkat tinggi. Menurut Beyer (Kemendikbud, 2017: 6) berpikir kritis adalah:
- Mengukur kualitas dari suatu sumber.
- Mampu menentukan antara yang relevan dan yang tidak relevan.
- Membedakan fakta dari penilaian.
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi pendapat yang tidak terucap.
- Mengidentifikasi kesalahan atau bias yang ada.
- Mengidentifikasi sudut pandang.
- Mengevaluasi bukti yang didapat untuk mendapat pendapat
- Komunikasi
Skill komunikasi berarti kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan. Memiliki skill komunikasi akan sangat berguna untuk memudahkan penyelesaian tugas-tugas. Kemampuan komunikasi tidak hanya dibutuhkan ketika kamu berhadapan dengan audiens. Antar sesama rekan kerja, atasan, ataupun bawahan memerlukan bentuk komunikasi yang berbeda. Sehingga dengan mempelajari cara komunikasi, kamu bisa memposisikan dirimu dengan tepat.
Kemampuan komunikasi juga akan membantumu bersosialisasi, menunjang presentasi, dan meningkatkan percaya diri.
- Pemecahan Masalah
Masalah adalah aspek dalam hidup yang tidak bisa kita hindarkan. Dapat menyelesaikan masalah dengan baik juga termasuk kemampuan. Pemecahan masalah adalah metode berpikir mengidentifikasi dan menemukan jalan keluar untuk mengatasi masalah.
Menurut buku How To Solve It milik George Polka, Adapun tahapan untuk memecahkan masalah yaitu: memahami masalah, menyusun rencana, pelaksana rencana, dan melakukan pengecekan.
Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui diskusi.
- Kreativitas
Berpikir kreatif berarti kemampuan untuk menghasilkan ide atau gagasan yang memiliki sudut pandang baru. Melalui kreativitas, seseorang dapat menciptakan hal baru hingga menemukan penyelesaian masalah.
Untuk mengasah kreativitas hal-hal yang dapat dilakukan seperti eksplorasi hal-hal baru, memperluas wawasan, berkenalan dengan orang baru, atau mempertajam imajinasi.
Menurut Santrock (2011: 311) ada beberapa tahapan berpikir kreatif yaitu; persiapan, inkubasi, pengetahuan, evaluasi, dan elaborasi.
Tahap persiapan yaitu, tahap seseorang tertarik dengan suatu masalah.
Tahap inkubasi yaitu, tahap seseorang memikirkan ide-ide untuk memecahkan masalah.
Tahap pengetahuan, yaitu tahap seseorang menghasilkan sebuah solusi.
Tahap evaluasi, yaitu tahap pengujian terhadap solusi yang dihasilkan.
Tahap elaborasi, yaitu tahap solusi yang dihasilkan diperinci dan diperluas sehingga menjadi lebih baik lagi.
Sumber: ruangkerja.id