Blog
Tips Memulai Belajar Desain Grafis untuk Pemula
- December 21, 2021
- Posted by: nita
- Category: Articles
Sudahkah Kamu mempertimbangkan untuk mengubah hobi Desain Grafis Kamu menjadi karier? Desain grafis adalah keterampilan yang yang perlu diperhitungkan terlebih cepatnya perkembangan dunia digital.
Tidak hanya bisa menjadi desainer grafis, kini banyak perusahaan membutuhkan orang yang mampu menguasai bidang keahlian ini untuk ditempatkan di berbagai peran yang menjanjikan seperti social media specialist, UI/UX designer, hingga web designer.
Tertarik mempelajari desain grafis tapi masih sangat awam? Berikut kami akan membahas beberapa tips yang dapat membantu kamu untuk mengetahui dasar-dasar desain grafis, sehingga kamu akan mampu meningkatkan desain grafis yang menarik dan sempurna.
- Tetapkan Tema Sebelumnya
Sebelum kamu memulai, penting sekali memiliki rencana untuk desain agar mencapai efisiensi waktu yang baik. Seperti menetapkan pesan yang ingin kamu bagikan, pemilihan tampilan baik itu terkesan profesional, canggih maupun kasual.
- Memilih Tipografi Yang Tepat
Salah satu aset desain grafis yang paling menonjol dan multifungsi yaitu tipografi. Tipografi sendiri adalah gaya atau tampilan teks, bukan hanya bertujuan memberikan informasi, tetapi juga memberikan tampilan dan suasana hati yang spesifik untuk sebuah proyek. Pemilihan tipografi teks kamu akan menentukan bagaimana keseluruhan desain yang rasa, jadi pastikan untuk memilih jenis huruf dan font yang tepat.
Penggunaan tipografi dan font membawa karakteristik dan maknanya yang berbeda. Itu sebabnya seorang desainer dapat menggunakannya untuk memberikan kepribadian pada sebuah desain, seperti seakan terlihat tradisional atau modern, feminim atau maskulin, pendiam atau ringan. Sisi mana pun yang kamu pilih, pastikan teks kamu mudah dibaca agar mempermudah penyampaian informasi tepat sasaran.
- Pemilihan Warna
Desainer grafis profesional tidak pernah memilih warna pada komposisi mereka secara kebetulan, tentunya kamu pun tidak boleh. untuk membuat desain grafis yang menarik, kamu harus memahami teori warna, ketika selaras warna akan meningkatkan desain, mengatur suasana dan mengkomunikasikan pesan melalui dampak psikologis
Singkatnya, warna terdiri dari 1-3 warna primer dan banyak warna sekunder. Ada formula untuk membantu kamu memilih palet yang tepat dan mencapai harmoni warna untuk seni visual kamu.
- Warna Analogus: yaitu tingkatan warna yang duduk bersebelahan pada roda warna. Palet analogus secara inheren harmonis, karena terdiri dari warna yang mirip satu sama
- Warna Komplement: yaitu dua warna yang memiliki sudut 180° (saling berseberangan) pada lingkaran warna. Misalnya warna Kuning dengan Ungu.
- Warna Monokromatik: yaitu perpaduan dari beberapa warna dan bersumber dari 1 warna dengan nilai dan intensitas nya yang berbeda. Misalnya adalah perpaduan hijau dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan membentuk suatu perpaduan dan kesatuan yang harmonis dan utuh pada desain.
- Warna triadic: penyatuan warna ini menerapkan tiga warna yang dipisahkan secara merata pada roda. Ini menciptakan palet warna yang kaya dengan kontras yang signifikan.
- Memberikan Ruang / White Space
Memberikan ruang atau jarak yang lebih dikenal dalam dunia desain adalah White Space, negative space merupakan sebuah Spacing antara setiap elemen grafis dari komposisi yang kamu buat. White Space sangat penting untuk memberikan ruang desain kamu bernafas. Ini membantu menarik perhatian ke objek yang tepat.
Selain kegunaan praktisnya, ruang negatif juga dapat bertindak sebagai teknik kreatif untuk menceritakan sebuah cerita atau menyampaikan pesan.
- Gunakanlah Fitur Grid
Bagaimana mengatur ruang objek secara merata dan membuat desain yang seimbang? Garis kisi dan margin akan menjadi penyelamat kamu di sini. Hampir semua perangkat lunak desain grafis dilengkapi dengan kisi-kisi yang dapat kamu aktifkan secara manual. Pastikan untuk melakukannya dan gunakan garis sebagai panduan kamu saat sedang mendesain.
- Penekanan Titik Fokus
Penggunaan dari satu titik fokus dianggap akan memudahkan audiens atau pembaca untuk mencerna seluruh pesan dengan sangat baik. Sebuah desain grafis akan selalu menggunakan titik fokus yang berbeda. Bahkan, ada kalanya desainer grafis membuat berbagai titik fokus untuk menghasilkan karya grafis yang menarik dan unik.
- Gunakan Garis
Garis dapat memberikan lebih banyak struktur dan daya tarik estetika pada desain. Cara mudah dan praktis untuk mengelompokkan elemen dalam desain adalah dengan menggunakan garis. Tebal atau tipis, padat atau putus-putus, lurus atau melengkung. aris sederhana dapat berguna saat memisahkan blok teks (seperti header dan isi), membuat kotak teks, menyelaraskan objek, dan banyak lagi.
- Perhatikan Kontras
Kontras visual bertujuan untuk mempertajam gambar dan sangat cepat menarik perhatian. Kontras dapat dicapai melalui warna, font, bentuk, skala, opasitas, perataan, dll. Gunakan warna atau tekstur yang kontras untuk membedakan latar belakang dan latar depan gambar, membuat lapisan, dan mensimulasikan lingkungan 3D.
- Bereksperimen Dengan Skala
Salah satu cara terbaik untuk mencapai efek ini adalah dengan bereksperimen dengan skala. Bermain-main dengan proporsi teks, ikon, gambar. Scaling adalah trik yang sangat baik untuk menyorot objek tanpa harus mencampur warna atau tipografi. Belum lagi, itu menambah sensasi kedalaman dan membuat desain lebih cair.
- Konsistensi Irama (Rhythm)
Prinsip lain yang akan mempengaruhi desain grafis adalah irama. Biasanya ritme atau sering disebut dengan pola akan menggunakan banyak elemen secara berulang-ulang. Bahkan, beberapa elemen akan digunakan dalam waktu yang cukup lama agar menghasilkan karya grafis yang diinginkan.
Pengulangan dari setiap elemen yang kamu terapkan untuk design grafis ini harus dilakukan secara konsisten. Irama dapat membuat pandangan audiens bergerak dari satu pola ke pola yang lainnya, sehingga tercipta aliran pandangan saat melihat desain yang kamu buat.