Blog
Tips Membuat Portfolio Desain Grafis
- April 6, 2018
- Posted by: nita
- Category: Articles
Bagi kamu seorang desainer grafis, portfolio merupakan senjata utama untuk mendapatkan project atau klien baru. Karena melalui portfolio, klien dapat melihat dan menilai kemampuan desainmu. Oleh karena itulah, seorang desainer grafis harus mampu membuat portfolio yang berbeda dengan yang lainnya.
Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil portfolio yang mengesankan. Yuk simak!
1. Pilih Karya Secara Selektif
Pertama, kumpulkan semua karya yang pernah dikerjakan dan kelompokkan berdasarkan bidangnya, misalnya (UX/UI, produk, dll) kemudian urutkan mulai dari yang terbaik hingga yang biasa saja. Menurut data creativemarket.com, klien biasanya melihat 3-5 karya yang terbaik sebagai titik awal penilaian mereka. Klien menyukai desainer yang memiliki berbagai keterampilan, tetapi mereka umumnya lebih suka mempekerjakan seseorang yang benar-benar ahli dalam keterampilan yang dibutuhkan, daripada seseorang yang memiliki pemahaman dasar tentang banyak aspek desain yang berbeda.
2. Kelola Project-mu Sebaik Mungkin
Jika kamu belum memiliki cukup banyak karya yang komprehensif untuk mengisi portfolio, maka coba terima project kecil dari teman atau kerabatmu walaupun nominalnya tidak terlalu besar. Kerjakan project tersebut secara baik sehingga memberikan kepuasan bagi klien-mu. Dari situ, karyamu akan terus bertambah dan klien dapat melihat bagaimana kamu selalu dapat memenuhi permintaan dari desain yang pernah kamu buat. Untuk portfolio seperti branding, kamu mungkin dapat mendesain ulang brand identity, materi cetak, dan aset pemasaran untuk bisnis lokal.
3. Jelaskan Project-mu Secara Singkat
Setelah mengumpulkan cukup banyak karya, saatnya menyiapkannya portfolio-mu! Kebanyakan klien hanya menghabiskan sekitar 60 detik untuk melihat portfolio sebelum mereka memutuskan apakah akan menggunakan jasamu atau tidak (hal ini biasanya terjadi pada situs, seperti behance). Hal yang harus dilakukan mulailah dengan menguraikan masalah awal dan kemudian diskusikan bagaimana penyelesaiannya. Jelaskan peranmu di tim desain (jika ada) kemudian tunjukkan prosesnya. Tampilkan sketsa awal, jelaskan masalah yang ditemui saat mengerjakan project, jelaskan bagaimana kamu mengatasi masalah tersebut. Terakhir, tunjukkan desain-desain yang sudah kamu kerjakan tersebut.
4. Buat Kesan Awal yang Kuat
Buat kesan pertama yang kuat dan khas. Usahakan klienmu mudah mendapatkan gambaran tentang gaya, fokus, dan spesialisasi desainmu. Homepage dari situs portfolio harus menampilkan dengan jelas siapa diri dan kemampuanmu. Selain itu, juga harus menarik secara visual, unik, dan jelas.
5. Buatlah Situsmu Mudah Dijelajahi
Pilih navigasi yang mudah dijelajahi sehingga membuat mudah bagi mereka masuk ke halaman situs mana pun, miliki urutan yang jelas untuk tata letak situsmu. Pastikan karyamu dikelompokkan berdasarkan jenis. Buat semudah mungkin bagi klien untuk melihat dan memilah karya yang memang relevan.
6. Tunjukkan Kepribadian dan Passion-mu
Mulailah menulis tentang minat dan pendapat tentang tren desain saat ini. Pamerkan sesuatu yang unik dan menarik atau proyek sampingan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar (ini tidak harus terkait desain). Tambahkan warna atau animasi yang menarik ke nav bar atau footer. Jangan takut untuk berkreasi dengan situs portfolio. Selama pekerjaan mudah ditinjau dan situs mudah dinavigasi.
7. Buatlah Tampilan yang Jelas dan Unik
Miliki tampilan yang jelas dengan menampilkan latar belakang dirimu, peran kamu saat ini dan atasan sebelumnya, biarkan orang melihat kepribadianmu di kolom “tentang”. Hal ini penting karena selain keterampilan, seseorang juga akan menambahkan dinamika unik ke tim dan akan membawa ide-ide baru. Miliki juga cara yang mudah bagi seseorang untuk berhubungan denganmu, baik melalui formulir kontak atau hanya dengan memasukkan alamat email.
Itu dia 7 tips singkat menciptakan portfolio desain yang mengesankan. Perlakukan portfolio-mu sebagai media branding diri sendiri. Jika perlu, buat logo nama kamu dan cantumkan pada setiap desain. Melakukan branding terhadap diri sendiri menunjukkan bahwa kamu mampu membangun dan menjaga identitas brand.
Source link and pictures:
1 2 3 4 5