Blog
Tips Mendesain Karakter Animasi yang Unik
- July 4, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Salah satu bagian paling integral dalam membuat animasi adalah desain karakter yang digarap. Kreatifitas dan kegigihan dari seorang animator akan diuji dalam menuangkan ide dan merealisasikannya menjadi sesuatu yang tidak hanya sesuai dengan imajinasi pribadi, tetapi juga menarik untuk ditonton.
Penampilan visual dan verbal dari sebuah karakter animasi di film atau game memiliki peran penting dalam mempertahankan ketertarikan penonton. Narasi yang telah disusun dengan luar biasa pun tidak akan bisa menggantikan tampak rupa dari animasi. Kualitas penampilan yang tidak optimal dapat membuat film kehilangan momentum dalam proses penyampaian narasi.
Pada kesempatan kali ini, IDS | International Design School akan memberikan beberapa tips bagi kamu yang berencana membuat karakter animasi agar dapat menarik dan mempertahankan animo penonton secara konstan hingga akhir film. Mari disimak!
Cool vs. Cute
Pada umumnya, cool dan cute adalah dua kategori yang menjadi acuan animator dalam membangun sebuah karakter. Kedua tema besar tersebut dapat menjadi patokan bagi animator untuk mengembangkan imajinasi mereka tanpa melewati batas karakteristik yang dapat membingungkan penonton. Dengan kedua kategori tersebut, animator juga lebih mudah menempatkan karakter tersebut dengan target audience. Baik karakter yang menawan atau menggemaskan, batas-batas kreativitas dapat membantu proses pembuatan animasi dan membangun ikatan emosional dengan penonton.
Ciri-ciri, Gestur dan Aksesoris yang Mudah Diingat
Penampilan karakter yang biasa-biasa saja akan membuat penonton kehilangan ketertarikannya terhadap film atau game yang sedang dimainkan. Hampir semua tokoh game dan film animasi yang sukses memiliki ciri-ciri yang membuat penonton teringat akan karakter tersebut.
Sebagai contoh, jika visi seorang animator adalah membuat dunia animasi yang realistis dan konvensional, maka harus ada aksesoris atau properti yang mampu menarik perhatian penyimak. Di sisi lain, jika universe yang dibangun bersifat abstrak atau setidaknya tidak realistis, maka fitur badan seperti kepala, lengan atau wajah dari para karakter ada baiknya terlihat absurd.
Memiliki Latar Naratif
Aspek psikologis dan emosional adalah salah satu alat bagi animator dalam membangun ikatan antara karakter dengan penonton. Karakter yang relateable dengan penonton dapat membuat penonton seolah-olah menemui refleksi dirinya dan narasi bisa diterima secara masal, maka popularitas karakter tersebut mencapai level yang tinggi.
Background karakter yang disusun secara matang dapat pula membantu animator untuk mengeksplorasi ciri fisik dari karakter tersebut agar bisa diterima oleh penonton. Itulah sebabnya, animator tidak boleh meremehkan aspek non-visual dari karakter-karakter yang sedang dibangun jika ingin karya mereka dikagumi oleh orang banyak.
Bagi kamu yang ingin menjadi animator, yuk segera daftarkan dirimu di kelas Digital Animation International Program IDS | International Design School. Kelas akan diajarkan langsung oleh pengajar-pengajar yang memiliki pengalaman profesional dengan kurikulum yang mengacu pada industri profesional. Persiapkan dirimu untuk terjun ke dunia kreatif sekarang juga!
Source:
1 2
Picture Source:
1 2 3 4 5