Webinar Update: Efek Visual (VFX) di Film Superhero Indonesia
Bagaimana efek visual dalam film superhero Indonesia seperti Sri Asih dan Gundala bisa terlihat begitu memukau? Webinar “From Concept to Screen: An Introduction to Visual Effects” menjawab pertanyaan tersebut. Acara ini diadakan oleh IDS | BTEC pada Sabtu, 16 November 2024, dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMA hingga mahasiswa dan pekerja muda yang tertarik dengan dunia animasi dan efek visual.
Daftar Isi
Profil Narasumber: Kalvin Irawan
Dalam webinar ini, IDS | BTEC mengundang Kalvin Irawan, seorang COO & Visual Effects Supervisor dari Lumine Studio. Kalvin dikenal sebagai sosok berpengalaman di industri VFX, dengan rekam jejak mengesankan seperti:
- Pemenang Piala Citra 2023: Best Visual Effects Designer untuk film Sri Asih.
- Pernah terlibat dalam proyek besar seperti Justice League, The Mummy, Concrete Utopia, hingga serial streaming di Netflix, Disney+ Hotstar, dan Prime Video.
Materi Webinar: Proses Pembuatan Visual Effects (VFX)
1. Preproduction: Breaking Down the Script
Kalvin memulai penjelasan dengan tahapan preproduction yang sangat krusial. Dalam fase ini, naskah (script) dibreakdown menjadi elemen-elemen penting seperti:
- Identifikasi Scene VFX: Menentukan adegan yang membutuhkan efek visual.
- Storyboard: Visualisasi setiap adegan dalam bentuk sketsa.
- Layer Planning: Menyiapkan komponen VFX seperti efek asap, ledakan, dan elemen tambahan.
Contoh dari script breakdown yang diperlihatkan menunjukkan betapa detail dan terstruktur perencanaan dalam setiap proyek VFX.
2. Modeling dan Development Karakter VFX
Salah satu highlight dari webinar adalah bagaimana pembuatan karakter naga dimulai dari konsep 2D dan dikembangkan menjadi 3D.
- Referensi Alam: Inspirasi diambil dari komodo dan tekstur reptil asli agar karakter terlihat realistis.
- Pengembangan Siluet: Tim VFX bekerja untuk memastikan bentuk siluet naga sesuai kebutuhan cerita.
Kalvin menjelaskan bahwa pengembangan karakter ini tidak hanya tentang visual, tetapi juga memastikan integrasi yang harmonis dengan adegan live-action.
3. Definisi Penting dalam Bidding VFX
Dalam industri Visual Effects (VFX), dua elemen kunci digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu pengerjaan:
- Mandays (md): Satuan yang digunakan untuk menghitung durasi kerja satu hari oleh satu orang.
- CoreHours (ch): Jumlah core prosesor yang digunakan untuk merender satu frame dalam satu jam.
Bidding dalam VFX membantu produser atau studio memperkirakan alokasi tenaga kerja, waktu produksi, dan sumber daya teknis yang dibutuhkan.
4. Mengapa Perhitungan Bidding Penting?
- Efisiensi Waktu & Biaya: Memastikan proyek dapat diselesaikan dalam timeline dan anggaran yang telah ditentukan.
- Alokasi Sumber Daya: Mengatur tenaga kerja (artist) dan sumber daya teknis (rendering).
- Pengambilan Keputusan: Membantu produser menentukan apakah adegan tertentu layak dibuat menggunakan VFX atau perlu penyesuaian.
6. CoreHour Count: Tantangan Render VFX
Kalvin juga membahas teknis rendering VFX. Ia menjelaskan tentang CoreHour Count, yakni jumlah core prosesor yang dibutuhkan untuk merender satu frame dalam satu jam.
- Contoh Kasus:
- Jika satu frame dari layer lingkungan membutuhkan 1 jam pada mesin 20 core, maka biayanya adalah 20 Core Hours.
- Dalam proyek dengan durasi 256 frame, total CoreHour yang diperlukan menjadi signifikan.
VFX Notes: Pada film, proses seperti efek asap dan layer keindahan (beauty pass) merupakan dua elemen penting untuk menciptakan hasil akhir yang sempurna.
7. Visual Effects vs Animation
Kalvin juga menyinggung perbedaan antara industri VFX dan Animasi. Kedua industri ini saling melengkapi dalam menciptakan karya film berkualitas tinggi.
- VFX Industry: Mengintegrasikan footage live-action dengan elemen digital, seperti efek asap atau karakter CGI.
- Animation Industry: Membuat dunia dan karakter sepenuhnya dari nol menggunakan software animasi.
8. Studi Kasus: Final Battle di Film Superhero
Kalvin menunjukkan storyboard adegan pertempuran akhir dalam film superhero yang melibatkan aksi kompleks antara karakter utama.
- Notes: Adegan pertarungan dengan elemen visual dinamis seperti efek pukulan, ledakan energi, dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi narasi cerita.
- Proses Integrasi: Penggabungan VFX dan live-action dilakukan dengan teliti agar hasil akhirnya terasa nyata dan mendalam.
Studi Kasus Singkat: Pengaruh Bidding dalam Produksi Film
Dalam proyek besar seperti film superhero, perhitungan mandays dan CoreHours memengaruhi:
- Pemilihan software dan tools untuk rendering cepat.
- Jumlah artist yang bekerja dalam satu tim.
- Teknologi optimasi seperti cloud rendering untuk menghemat waktu produksi.
Tips dari Kalvin Irawan untuk Pemula di Dunia VFX
Kalvin memberikan beberapa tips berharga bagi peserta yang tertarik memulai karir di industri VFX:
- Pelajari Software VFX: Gunakan tools gratis seperti Blender untuk memulai.
- Bangun Portofolio: Kerjakan proyek sederhana untuk menampilkan kreativitas dan skill kamu.
- Perbanyak Referensi: Amati film, game, dan karya VFX lainnya untuk terus memperkaya ide.
- Kolaborasi Tim: Dalam VFX, kerjasama tim sangat penting untuk mencapai hasil terbaik.
Kesimpulan: Mengenal Dunia VFX Lebih Dekat
Webinar “From Concept to Screen” berhasil menginspirasi para peserta untuk memahami proses kompleks di balik layar pembuatan efek visual. Kalvin Irawan membuktikan bahwa dengan dedikasi, keterampilan teknis, dan kreativitas tinggi, siapapun bisa sukses di industri VFX yang terus berkembang.
Untuk kamu yang ingin mengejar mimpi di dunia animasi, film, atau VFX, IDS | BTEC siap mendukung langkah awalmu melalui program pendidikan berkualitas.
Tertarik untuk terjun dan berkarir dalam industri animasi? Belajar animasi di IDS | BTEC aja, Kurikulumnya Terakreditasi UK Lho!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk kuliah animasi di IDS | BTEC!