Blog
10 “Aturan” Dasar Komposisi Fotografi
- October 9, 2013
- Posted by: Malika Muchtar
- Category: Articles
Ingin jadi fotografer? Setidaknya 10 hal dibawah ini harus kamu pahami agar komposisi hasil fotomu lebih baik.
Meski memang pada dasarnya tidak ada aturan pasti dalam fotografi, namun ada hal-hal yang secara sadar atau tidak berlaku secara universal di dunia fotografi. Pedoman-pedoman komposisi ini dapat digunakan di hampir seluruh situasi, sehingga sang fotografer dapat membuat fotonya lebih tepat sasaran dan berdampak lebih kuat kepada yang melihat.
Penasaran apa saja mereka? Yuk intip penjelasan singkatnya di bawah ini.
-
- Rule of Thirds
Mudahnya, rule of thirds artinya membagi gambar menjadi 9 segmen yang sama dengan menggunakan 2 garis horizontal dan 2 garis vertikal. Dengan begini, akan lebih mudah untuk mengatur posisi objek dan kita bisa mendapatkan hasil yang lebih seimbang dan lebih menarik dari segi visual. Beberapa kamera telah menambahkan fungsi ini, sehingga penggunaannya dapat lebih praktis.
- Rule of Thirds
-
- Keseimbangan Elemen
Jika kamu meletakkan semua objek menarik dalam fotomu ditengah, atau diluar segmen tengah dari rule of thirds, sementara pada sisi lainnya dibiarkan kosong, kamu akan membuat fotomu tidak seimbang dan terlihat tidak menarik sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan fotomu agar tidak “berat” sebelah, misalnya dengan menempatkan objek lain di sisi yang kosong.
- Keseimbangan Elemen
-
- Leading Lines
Memanfaatkan garis yang ada pada gambar dapat membantu kita mengarahkan perhatian viewers, baik untuk melihat ke arah objek foto maupun menjelajahi setiap sudut foto. Leading line dapat berupa garis lurus, bergelombang, diagonal, zigzag atau pun yang lainnya. Semuanya dapat digunakan untuk menambah kompisisi foto kita.
- Leading Lines
-
- Simetri dan Pola
Sesuatu yang simetris atau sesuatu yang memiliki pola secara umum memang memanjakan mata. Kita bisa memotret sesuatu yang simetris mau pun yang berpola untuk menangkap perhatian orang yang melihat. Cara lain untuk memanfaatkan simetri dan pola adalah dengan “merusak” mereka, misalnya dengan menambahkan suatu benda di salah satu sisinya. Hal ini dapat memunculkan sesuatu yang berbeda di sana dengan membuat foto tersebut tidak lagi simetris atau berpola monoton,.
- Simetri dan Pola
-
- Sudut pandang
Sebelum memotret sesuatu, pikirkan baik-baik darimana kamu akan memotretnya. Sudut pandang dapat berdampak besar komposisi foto kita, dan tentu saja berdampak pula kepada orang yang melihat nantinya. Jangan terbatas hanya memotret dari ketinggian mata saja, cobalah memotret dari sisi yang berbeda dan tidak biasa. Bereksperimenlah agar kamu bisa menemukan sudut pandang mana yang tepat untuk objek tersebut.
- Sudut pandang
-
- Background
Background dapat menjadi dua sisi mata pisau yang berbeda. Di satu sisi ia dapat mempercantik foto kita, tapi di sisi lain ia dapat membingungkan viewers. Background foto yang “ramai” dapat mengalihkan pandangan viewers dari objek foto yang sebenarnya. Oleh karena itu, apabila fokus dari foto kita adalah suatu objek tertentu, carilah background yang sederhana dan tidak terlalu mencolok, sehingga pandangan viewers dapat terfokus pada objek foto kita.
- Background
-
- Depth
Karena fotografi adalah media dua dimensi, kita harus sepintar mungkin mengatur komposisi agar dapat mengesankan depth atau kedalaman yang sebenarnya dari scene yang kita potret. Bisa dengan mengatur depth of field sedemikian rupa, atau dengan membuat objek di background , middle, dan foreground saling melapisi (overlay) sehingga viewers tahu mana yang berada di depan, mana yang berada di belakang.
- Depth
-
- Bingkai
Dunia ini penuh dengan bingkai-bingkai natural yang dapat kita gunakan untuk membingkai objek utama dari foto kita, misalnya deretan pohon, lubang, bagian terbuka dari sesuatu, garis melengkung, dan sebagainya. Semuanya dapat kita gunakan untuk menghasilkan foto yang lebih fokus dan dapat menarik perhatian viewers langsung ke objek utama.
- Bingkai
-
- Cropping
Terkadang objek dari foto kita terlalu kecil dan dapat tenggelam dan hilang diantara background atau objek lain disekitarnya. Dengan meng-crop foto kita dan menghilangkan atau mengurangi background disekitarnya, kita dapat memastikan perhatian viewers akan terfokus pada objek foto kita yang sebenarnya.
- Cropping
-
- Bereksperimenlah!
Lagi dan lagi, terakhir kami pasti menyarankan kamu untuk bereksperimen. Pada era fotografi digital seperti ini, seorang photographer tidak perlu lagi khawatir film nya akan terbuang percuma karena jepretan coba-coba yang salah. Kita bisa memotret jutaan foto tanpa takut kehabisan film atau menghapus ribuan jepretan gagal tanpa khawatir harus mengeluarkan dana ekstra untuk membeli film. Bereksperimen lah dengan idemu, karena kita tidak akan tahu apakah suatu ide akan berhasil apabila kita tidak mencobanya.
- Bereksperimenlah!
Setelah kamu familiar dengan aturan-aturan tersebut, kamu akan terkejut betapa universalnya mereka. Tapi, sekali lagi fotografi bukanlah suatu hal yang penuh aturan. Aturan-aturan diatas bisa kamu abaikan apabila kamu melihat bahwa aturan ini tidak bisa dipakai pada saat itu. Kalau menurutmu pada saat itu hasilnya akan lebih bagus bila mengabaikan aturan tadi, tidak apa, lanjutkan saja. Semua tergantung sense kamu sebagai fotografer, kok.
Ingin belajar lebih banyak lagi tentang fotografer langsung dari para profesional di bidang ini? Kalau iya, IDS | International Design School merupakan pilihan yang tepat buat kamu. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk baca tentang program (kursus fotografi di IDS).