Blog

BAGIKAN

Mengetahui 3 Faktor Penyebab Karyawan Berkinerja Buruk untuk Optimalkan Kinerja Karyawan

Karyawan Berkinerja Buruk

Tidak ada organisasi yang menginginkan karyawan berkinerja buruk, namun pada kenyataannya, setiap organisasi memiliki karyawan yang berkinerja rendah. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh para pemimpin untuk mengatasi masalah ini?

Menggantikan karyawan bukanlah solusi yang tepat, karena hal tersebut akan memakan biaya yang cukup besar, antara 30-200% dari gaji karyawan yang keluar. Selain itu, kinerja karyawan bukanlah keadaan yang statis, karena bisa meningkat atau menurun tergantung pada jenis dukungan yang diberikan. Oleh karena itu, untuk karyawan yang berkinerja buruk dan masih bertahan di perusahaan setelah satu tahun, sebanyak 7 dari 10 karyawan tersebut meningkat menjadi “berkinerja solid”.

Dalam penelitian Culture Amp yang mengeksplorasi hubungan antara keterlibatan dan kinerja, bagian kedua dari rangkaian penelitian tersebut memaparkan beberapa kemungkinan penyebab mengapa karyawan di perusahaan dapat berkinerja buruk. Dengan memahami faktor-faktor penyebab tersebut, pemimpin dapat mengambil tindakan yang berdampak tinggi untuk membantu meningkatkan karyawan yang berkinerja buruk.

Berbagai faktor dapat menyebabkan kinerja buruk pada karyawan, namun terdapat tiga alasan utama karyawan berkinerja buruk. Pertama, karyawan tidak memiliki strategi untuk mencapai tujuan mereka. Karyawan yang kurang termotivasi cenderung berkinerja rendah. Oleh karena itu, penting untuk memberikan strategi bersama, yang berarti rencana tindakan untuk mencapai tujuan mereka. Beberapa karyawan mungkin belum mengetahui strategi secara keseluruhan, atau mereka membutuhkan strategi yang lebih jelas untuk dieksekusi.

Recruitment Karyawan

Kedua, karyawan mungkin merasa berada dalam peran yang salah sehingga tidak merasa berkomitmen. Jika seorang karyawan tidak melihat masa depan jangka panjang di perusahaan, mereka cenderung tidak berusaha dan peduli tentang bagaimana orang lain menilai kinerja mereka. Ada kemungkinan bahwa ada miskomunikasi selama proses perekrutan, di mana karyawan saat ini dituntun untuk percaya bahwa peran mereka akan menjadi satu hal, hanya untuk bergabung dengan perusahaan dan menyadari bahwa itu melibatkan sesuatu yang sama sekali berbeda.

Ketiga, karyawan tidak didukung oleh manajer mereka. Karyawan yang merasa didukung dan diperhatikan oleh manajer mereka cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang merasa dikesampingkan oleh manajer mereka cenderung berkinerja rendah. Manajer harus memastikan bahwa mereka memberikan dukungan dan umpan balik yang tepat kepada karyawan mereka.

Tidak didukung manager

Dalam mengambil tindakan, jika seorang karyawan berkinerja buruk, perlu dilihat proses kerjanya dan mengidentifikasi perbedaannya dari jalur yang ideal. Memberikan strategi bersama untuk mencapai tujuan mereka dan memastikan bahwa karyawan merasa didukung dan diperhatikan oleh manajer mereka juga penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi proses perekrutan untuk memastikan bahwa karyawan yang direkrut memahami perannya secara jelas dan tepat. Selain itu, manajer harus terlibat dalam memberikan dukungan dan umpan balik yang tepat kepada karyawan mereka.

Ingin meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik? Yuk, segera daftarkan diri kamu dan karyawanmu untuk mengikuti program Corporate Training IDS sekarang juga! Dapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas perusahaan!