4 Proses Pembuatan Animasi yang Harus Diketahui Semua Animator!
Jika kita melihat film animasi seperti Toy Story, Up!, Zootopia, Monster Inc, dan lain-lainnya, pernahkah kita bertanya-tanya, bagaimana ya cara membuatnya sampai bisa dinikmati seperti itu? Mudah atau sulitkah caranya? Bayangkan saja, dalam satu detik animasi, biasanya animator menggunakan 24 frame didalamnya, jadi bisa kamu bayangkan berapa jumlah frame yang digunakan untuk membuat film animasi 2 jam. Hmm…
Nah tapi jangan merata-ratakan setiap jenis animasi, karena setiap jenis animasi memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Dengan tingkat kesulitannya yang berbeda, sudah pasti memiliki cara atau tahapan yang berbeda dalam membuatnya.
Ini dia nih, proses pembuatan animasi yang kalian semua harus tahu
1. Storyboard
Dalam storyboard, seorang animator membuat alur cerita dari awal sampai penting. Pembuatan storyboard sangatlah penting untuk proses selanjutnya ketika produksi, apalagi jika pembuatan animasi dilakukan secara berkelompok. Pembuatan storyboard selain mengenai alur cerita, tapi juga mengenai ekspresi ketika beradegan, komunikasi dalam bentuk apapun, dan juga detil-detil lain yang bersifat menjelaskan jalannya cerita. Storyboard yang bagus akan berpengaruh pada efektifitas pembuatan animasi secara keseluruhan, penting!
2. Desain karakter
Setelah alur cerita sudah dibuat, karakter yang bermain di dalamnya harus mulai dibuat. Seperti disebutkan diatas, ekspresi menjadi penting bagi sebuah karakter. Seringkali animator melakukan pengambilan gambar dengan video untuk melihat refeerensi ekspresi. Tipsnya adalah, pastikan setiap ekspresi atau sikap dapat tergambar jelas, antara kalian ambil gambarnya sendiri atau mencari referensi ekspresi atau kegiatan serupa melalui Youtube.
3. Masa Produksi
Dalam masa produksi, banyak yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah membuat frame kunci dan in between. Frame kunci (keyframe) adalah gambar sketch yang berisikan gambaran besar suatu cerita, sedangkan in between adalah penyempurnaan gambar keyframe dengan menambahkan gerakan objek dalam cerita tersebut.
Setelah gambar sudah jadi di komputer, maka proses selanjutnya adalah melakukan pewarnaan pada objek-objek dalam setiap frame.
4. Editing dan finishing
Nah dalam tahap terakhir, dilakukan tahap seperti menggabungkan frame-frame yang sudah dibuat, lalu memberikan suara (jika diperlukan) dan melakukan editing pada video yang sudah jadi. Penyesuaian dalam video editing yang diperhatikan seperti durasi, dubbing, transisi antar frame, dan lain-lainnya.
untuk kamu yang ingin menjadi animator daftarkan segera diri kamu di IDS | International Design School menyediakan Sekolah Animasi untuk kamu yang ingin memperdalam passion kamu. Kamu juga bisa dapat gelar bachelor dari Universitas Ternama di luar negeri, lho!
Sumber: bloopanimation.com