Blog
5 Kunci Sukses Membuat Storytelling yang Baik Dalam Film
- January 27, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Saat masih kecil, apakah kamu ingat bahwa kedua orang tua kamu sering menceritakan sebuah kisah menjelang tidur atau di sela-sela waktu bermain? Inilah yang disebut sebagai storytelling.
Storytelling sendiri adalah upaya menyampaikan sebuah kisah atau cerita kepada orang lain. Lantaran ini adalah sebuah upaya maka storytelling harus memiliki gaya yang khas tergantung dari karakter dan tujuan masing-masing orang. Setiap orang bisa jadi storyteller, tapi belum tentu mereka mampu menjadi storyteller yang baik apalagi dalam sebuah film. Karenanya demi menciptakan storytelling yang baik dalam film, ada 5 aturan yang harus kamu perhatikan!
1. Gunakan visual
Shaun MacGillivray, presiden sekaligus produser dari California-based film studio mengatakan bahwa ketika membuat story telling usahakan menggunakan visual yang tepat, entah itu berupa gambar atau video. Storytelling dalam film akan lebih menarik jika diiringi dengan visual yang menarik pula. Sehingga para penonton nanti bukan hanya bisa membayangkan melainkan ikut memvisualisasi.
2. Fokuskan skrip pada 10 halaman pertama
Jeffrey Hirschberg, Assistant Professor and Director of the Television and Film Arts Program di Buffalo State College menjabarkan bahwa saat di film Gladiator, ia membuat storytelling dengan mengenalkan secara langsung siapa pahlawan dalam film tersebut. Ia menceritakan Jendral Maximus sebagai seorang pahlawan yang disegani dan dihormati oleh tentara Romawi. Pengenalan ini ditunjukkan dengan visualisasi adegan laga yang penuh darah.
Jeffery menyarankan saat kamu usai menulis skrip, berikan 10 halam pertama pada sekelompok teman atau keluarga yang kamu percaya, Kemudian tanyakan pada mereka “Apakah kamu ingin membaca lebih lanjut?”
3. Tulis tokoh dengan karakter yang menarik
Sebagian besar penonton merasa film itu berkesan karena karakter yang menarik. Dalam masyarakat modern kita, misalnya, semua orang menyukai kisah “rags to rich” yang bagus. Berapa kali Forbes menerbitkan artikel tentang pengusaha tak kenal takut yang menjatuhkan segalanya, hampir gagal puluhan kali, namun masih berhasil menciptakan bisnis bernilai jutaan dolar. Ciptakan sebuah tokoh menarik yang kemudian diidolakan oleh para penggemar.
4. Jadilah observer yang baik
Fajar Nugros mengatakan bahwa storyteller yang baik adalah observer yang baik pula. karena ia dapat menceritakan sebuah objek atau situasi dengan kata-kata yang baik. Dengan menjadi observer yang baik kamu bisa lebih concern menentukan bagaimana sebuah cerita dalam film bisa terbentuk. Contohnya dalam film Filosofi Kopi yang terbentuk dari keresahan Fajar akan kondisi kopi di Indonesia yang mulai kalah oleh Vietnam. Padahal dulunya Vietnam belajar menanam sekaligus membuat kopi dari Indonesia.
5. Jeli menyembunyikan plot twist
Kamu pasti sudah familiar dengan kisah-kisah dongeng klasik dimana seorang putri yang tak berdaya membutuhkan seorang pangeran untuk menyelamatkan hidupnya. Ini sangat membosankan! Yang membuat cerita modern menarik adalah ketika persepsi kita tentang realitas ditantang atau diubah dengan cara tertentu. JIka kamu ingin membuat sebuah cerita yang benar-benar menarik sebaiknya singkirkan opsi pertama, kedua, dan ketiga sebagai plot twist. Gali lebih dalam dalam diri sejauh mana kamu bisa menemukan ide lain.
SOURCE: 1 2 3