Blog
5 Optimasi Digital Marketing untuk Tingkatkan Penjualan
- May 8, 2021
- Posted by: IDS Education
- Category: Articles
Perubahan teknologi yang serba digital juga berdampak pada perubahan perilaku konsumen. Dari hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), tahun 2018 terdapat 171,17 juta jiwa orang yang menggunakan internet. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 10.12% dari tahun sebelumnya. Dari presentase tersebut, 96% pengguna internet menggunakannya untuk mencari produk atau layanan via online.
Hal ini adalah peluang yang sangat besar untuk pebisnis, dimana mereka bisa mengaktivasi produk dan layanan via online dengan metode digital marketing. Bukan hanya pebisnis yang punya peluang besar di sektor online, kamu yang sedang kuliah desain, atau kursus desain grafis bisa mengambil peluang ini sebagai lahan untuk mendapatkan lapangan kerja baru. Kok bisa?
Yup, digital marketing menuntut pebisnis untuk menghadirkan visual konten yang menarik demi menggaet pembeli. Disinilah desainer grafis sangat dibutuhkan, semakin menarik tampilan visual yang ditampilkan, makin besar peluang untuk menggaet konsumen baru. Sebagai gambaran untuk kamu, berikut cara kerja digital marketing untuk optimasi penjualan.
Daftar Isi
1. Membuat Konten Visual yang Menarik
Konten visual yang menarik adalah umpan utama untuk membuat user melirik produk/layanan yang kamu tawarkan. Konten visual ini nggak harus selalu menceritakan produk yang dijual oleh pebisnis, bisa juga berupa hal lain yang punya korelasi dengan bisnis. Misal kamu menjual produk makanan sehat, maka konten yang dibuat bisa berhubungan dengan tips gaya hidup sehat. Tampilannya bisa berupa gif, animasi, atau ilustrasi.
2. Media Digital Marketing yang Sesuai Produk
Setelah membuat konten visual yang menarik, kamu harus memilih media digital yang sesuai dengan produk/layanan. Bila target market adalah perusahaan Business to Business (B2B) seperti penyedia souvenir atau tas promosi, tentu akan sangat berbeda dengan media untuk usaha souvenir retail. Usaha B2B lebih efektif menggunakan website atau Google Business. Sedangkan bisnis retail bisa menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Whatsapp Business.
3. Media untuk Transaksi Digital
Dalam transaksi online dibutuhkan alat transaksi digital, yang dapat memudahkan pembeli untuk bertransaksi. Beberapa media yang biasanya digunakan oleh para pelaku bisnis untuk sarana transaksi adalah transfer antar bank, rekening bersama (rekber), dompet digital, hingga E-Money.
4. Tentukan Media Komunikasi yang Sesuai
Perlu juga menentukan media komunikasi yang paling efektif antara pembeli dan penjual. Pelaku bisnis dapat melakukan strategi funneling (penggiringan), contohnya saat user mulai tertarik dengan media sosial atau website, dapat digiring ke link toko online di e-commerce atau Whatsapp supaya bisa dimonitor, baik itu pesanan maupun pembayarannya.
Baca Juga : Maksimalkan Digital Marketing Bisnismu Dengan 4 Jenis Konten ini
5. Feedback Konsumen Sebagai Acuan Inovasi
Apapun respon dari konsumen baik positif atau negatif harus diterima oleh pelaku usaha sebagai bahan evaluasi. Feedback ini bisa dikelola dengan beberapa cara, mulai dari melakukan survei, post testimoni atau review dari pelanggan, sampai membuat kuis untuk minta masukan pelanggan.
Well, itulah cara kerja digital marketing untuk optimasi penjualan yang bisa dilakukan oleh para pebisnis. Dari sini bisa dilihat bahwa desainer grafis memiliki peranan penting dalam proses digital marketing. Nah, jika kamu berminat menggeluti bidang design grafis, maka kuliah desain di International Design School adalah opsi terbaik!