Blog
6 Prinsip Utama Desain UX yang Harus Kamu Tahu
- September 17, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Desain UX adalah bidang kreatif dan selalu berubah, siap menyambut ide-ide segar dari praktisi baru, tetapi ada beberapa prinsip desain UX dasar yang harus dipahami oleh setiap desainer baru.
Interaction Design Foundation mendefinisikan prinsip-prinsip UX sebagai “poin dasar untuk membuat desain easy-to-use, dan pleasurable designs”. Oleh karena itu, kamu sebagai calon Desainer UX bisa gunakan pedoman ini untuk praktek pembuatannya nanti.
1. Hirarki
Hierarki adalah salah satu alat terbaik desainer untuk membantu pengguna menelusuri produk dengan mudah. Ada dua hierarki penting, yaitu hierarki pertama berkaitan dengan arsitektur informasi (bagaimana konten diatur di seluruh aplikasi atau situs), sedangkan hirarki kedua adalah hirarki visual, cara desainer membantu pengguna menavigasi dengan lebih mudah dalam suatu bagian atau halaman. Untuk membuat hierarki visual, konten yang lebih penting harus menonjol.
2. Konsistensi
Pengguna mengharapkan produk konsisten dengan produk serupa yang pernah mereka gunakan sebelumnya. Semakin akrab produk kamu, semakin mudah pengguna mempelajarinya dan semakin baik pengalaman mereka. Ini adalah kabar baik bagi para desainer karena ini berarti kamu nggak perlu menciptakan kembali masing-masing bagian desain. Meskipun mungkin tergoda untuk mencoba sesuatu yang gila dan baru, prinsip konsistensi penting. Berpeganglah pada pola standar untuk banyak hal.
3. Penuhi kebutuhan pengguna
Yang terpenting dari semua prinsip desain UX adalah fokus pada pengguna selama proses desain. Istilah user experience sendiri memperjelas bahwa pekerjaan kamu harus pada pengalaman pengguna itu sendiri, berpusat pada peningkatan pengalaman pengguna dengan produk atau layanan kamu.
Jadi, kamu perlu mempelajari apa yang dicari pengguna dalam sebuah desain. Ada kemungkinan bahwa sebuah desain tampak brilian bagi kamu, tetapi ingat kalau penggunanya bukan kamu.
4. Konfirmasi
Mencegah adanya kesalahan adalah salah satu tujuan utama para UX designer. Ketika pengguna secara tidak sengaja menghapus item atau melakukan pembayaran yang tidak diinginkan, experience mereka jadi berantakan. Adanya konfirmasi sebagai langkah penting untuk memastikan tidak adanya kesalahan.
Jenis konfirmasi ini memberi pengguna kesempatan untuk membalikkan tindakan yang tidak disengaja atau untuk memikirkan kembali sesuatu yang tidak mereka yakini. Salah satu contoh umum adalah konfirmasi pesanan yang dilakukan di halaman online shop.
5. Perhatikan Konteks Pengguna
Saan mendesain, kamu perlu mempertimbangkan konteks para pengguna. Lokasi adalah faktor kontekstual yang dipahami secara umum — apakah kamu mendesain untuk seseorang yang sedang dalam perjalanan atau untuk seseorang yang sedang duduk di meja? Kamu juga harus mempertimbangkan waktu yang tersedia bagi pengguna, keadaan emosionalnya, perangkat yang digunakan, orang yang mempengaruhinya, dan banyak lagi.
Semua faktor ini akan membantu kamu untuk memahami perilaku para pengguna. Setelah kamu memiliki wawasan tentang ini, maka dapat menyiapkan desain yang memaksimalkan pengalaman penggunanya.
6. Pahami Aksesibilitas
Aturan yang semakin penting dari antara dasar-dasar desain UX adalah mendesain dengan mempertimbangkan aksesibilitas. Dengan kata sederhana, tanggung jawab seorang desainer adalah memastikan bahwa desainnya dapat digunakan oleh sebanyak mungkin orang. Ini berarti desain kamu juga harus dapat diakses oleh penyandang disabilitas.
Untuk tujuan ini, kamu harus menghilangkan rintangan dari tata letak desain untuk meminimalisir masalah. Misalnya, kamu bisa menggunakan warna kontras untuk background teks. Ini membantu pengguna dengan gangguan penglihatan (serta pengguna dalam pengaturan cahaya redup) membaca konten di layar dengan lebih mudah.