Blog

BAGIKAN

Menuju Animasi Berkualitas Tinggi: Eksplorasi 6 Teknologi Terbaru dalam Dunia Animasi

teknologi terbaru dalam dunia animasi

Era digital memberikan perubahan besar pada dunia animasi. Dimana awalnya animasi tradisional digambar dengan tangan, sekarang sudah menggunakan komputer yang canggih. Penasaran bagaimana cara membuat animasi berkualitas dengan teknologi terbaru dalam dunia animasi? Yuk, simak penjelasannya di sini!

  • Real-Time Rendering

Real-Time Rendering

Real-Time Rendering adalah teknologi terbaru dalam dunia animasi yang memungkinkan pembuatan dan visualisasi grafis secara langsung dan instan dalam waktu nyata. Dalam konteks animasi, Real-time rendering adalah kemampuan untuk melihat hasil animasi secara langsung saat proses pembuatan berlangsung, tanpa menunggu proses rendering. Tradisionalnya, rendering animasi memakan waktu lama, terutama untuk animasi kompleks dengan efek dan detail tinggi. Real-time rendering memungkinkan animator melihat perubahan secara langsung, mempercepat alur kerja dan kolaborasi tim. Menggunakan GPU kuat, teknologi ini memungkinkan perubahan dalam waktu nyata saat mengedit animasi, menambahkan efek, dan lainnya. Contoh film yang menggunakan real-time rendering adalah “The Lion King” dan serial TV “The Mandalorian”. Teknologi ini mempercepat proses produksi dan menciptakan hasil yang lebih hidup.

  • Motion Capture

Motion Capture

Motion Capture (mocap) adalah teknologi merekam gerakan tubuh manusia secara real-time atau sebagai data untuk diterapkan pada karakter animasi. Sensor atau marker dipasang pada tubuh aktor untuk merekam perubahan posisi dan gerakan. Data direkam kemudian diolah oleh perangkat lunak untuk diterapkan pada karakter animasi. Motion capture digunakan dalam industri animasi, film, dan game untuk menciptakan animasi karakter yang realistis. Contoh film yang menggunakan motion capture adalah “Avatar”, “The Lord of the Rings”, “The Hobbit”, dan “War for the Planet of the Apes”. Teknologi ini memungkinkan aktor memberikan gerakan dan ekspresi yang realistis pada karakter digital.

  • Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

Virtual Reality

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) adalah teknologi interaktif yang melibatkan pengguna dalam dunia digital. VR menciptakan pengalaman imersif di dalam dunia buatan yang sepenuhnya, sementara AR menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata. Contoh film yang menggunakan VR atau AR adalah “Ready Player One”, yang menggabungkan VR dalam cerita tentang dunia virtual; “Blade Runner 2049”, dengan penggunaan perangkat AR dalam adegan tertentu; “Ghost in the Shell”, yang menciptakan dunia yang penuh dengan AR; “The Lawnmower Man”, yang mengeksplorasi konsep VR; dan “TRON: Legacy”, dengan representasi dunia digital canggih. VR dan AR memiliki potensi besar dalam berbagai industri seperti hiburan, pendidikan, kesehatan, arsitektur, dan bisnis, serta dapat menciptakan pengalaman interaktif yang menarik.

  • Simulasi Fisika yang Realistis

Simulasi fisika yang realistis dalam animasi adalah teknik di mana prinsip-prinsip fisika dunia nyata diterapkan pada objek atau karakter animasi. Ini mencakup gravitasi, gesekan, momentum, kekuatan, kecepatan, deformasi, percikan air, ledakan, dan pantulan cahaya. Dengan menggunakan algoritma kompleks, objek atau karakter animasi dapat berinteraksi secara realistis dengan lingkungan dan benda lainnya.

Simulasi fisika yang realistis penting dalam menciptakan animasi yang hidup dan meyakinkan. Dengan menerapkan prinsip fisika yang tepat, animasi menjadi lebih alami dan sesuai dengan pengalaman dunia nyata. Misalnya, saat karakter melompat, simulasi fisika mengatur tinggi, kecepatan, dan gerakan tubuh dengan mempertimbangkan gaya gravitasi.

Teknik ini memerlukan kekuatan komputasi tinggi dan sering menggunakan simulasi partikel, dinamika fluida, atau simulasi kerangka tubuh untuk hasil yang akurat. Contoh film yang menggunakan simulasi fisika yang realistis adalah “Gravity” untuk efek tanpa gravitasi, “Interstellar” untuk fenomena antariksa, “The Avengers” untuk pertempuran superhero, “Transformers” untuk pergerakan robot, dan “The Incredibles” untuk aksi superhero.

Simulasi fisika yang realistis menciptakan pengalaman animasi yang imersif dan mendalam, menjadikan objek dan karakter dalam dunia animasi hidup dan berperilaku sesuai dengan aturan fisika.

  • Machine Learning dan AI

Machine Learning dan AI

Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI) adalah dua bidang yang terkait dalam animasi untuk meningkatkan proses pembuatan animasi dan menciptakan karakter atau objek yang lebih realistis.

Machine Learning adalah cabang dari AI yang berfokus pada pengembangan algoritma dan model komputer yang dapat belajar dan meningkatkan kinerjanya secara otomatis melalui pengalaman dan data. Dalam animasi, Machine Learning digunakan untuk menghasilkan gerakan karakter yang lebih alami dengan mengamati dan mempelajari gerakan manusia dalam situasi nyata. Teknik ini disebut Motion Capture atau Pose Estimation, di mana komputer belajar mengenali pola gerakan manusia dan menerapkannya pada karakter animasi.

Selain itu, Machine Learning juga dapat digunakan untuk pengenalan wajah dan emosi. Dengan menggunakan teknik deep learning, model komputer dapat belajar mengenali ekspresi wajah manusia dan menerapkannya pada karakter animasi, sehingga karakter tersebut dapat mengekspresikan emosi secara realistis.

AI dalam animasi berperan dalam pengambilan keputusan dan pemodelan kecerdasan karakter. AI digunakan untuk membuat karakter animasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan atau pemain dalam game secara cerdas. Dalam animasi, AI digunakan untuk membuat karakter yang mampu belajar dari interaksi dengan pengguna atau mempelajari pola perilaku tertentu.

Dalam produksi animasi, Machine Learning dan AI juga dapat digunakan untuk proses otomatis seperti rendering, rotoscoping, atau peningkatan visual. Teknologi ini dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi dalam pembuatan animasi.

Dengan kombinasi Machine Learning dan AI, industri animasi dapat menciptakan karakter yang lebih hidup, gerakan yang lebih alami, dan proses produksi yang lebih efisien. Kedua teknologi ini terus berkembang dan memberikan potensi besar dalam menghadirkan pengalaman animasi yang semakin realistis dan menakjubkan.

Beberapa contoh di mana Machine Learning dan AI digunakan dalam beberapa aspek produksi film dan animasi adalah “Blade Runner 2049” (2017), “The Curious Case of Benjamin Button” (2008), “Ex Machina” (2014), “Minority Report” (2002), dan “Avatar” (2009).

  • Cloud Rendering

Cloud rendering

Cloud rendering (rendering awan) adalah proses rendering yang dilakukan di awan menggunakan sumber daya komputasi dari penyedia layanan awan. Dalam animasi dan grafika komputer, rendering merujuk pada proses menghasilkan gambar atau frame bergerak dari model 3D dengan menerapkan pencahayaan, tekstur, bayangan, dan efek visual.

Tradisionalnya, rendering dilakukan di komputer lokal menggunakan perangkat kerasnya. Namun, dengan adanya komputasi awan, rendering dapat dilakukan di pusat data jarak jauh dengan menggunakan mesin virtual yang disediakan oleh penyedia layanan awan.

Dalam cloud rendering, model 3D dan data terkait diunggah ke layanan awan, dan perangkat lunak rendering dijalankan pada mesin virtual yang tersedia. Komputasi kompleks seperti pencahayaan global atau simulasi fisika dapat dilakukan dengan cepat dan efisien menggunakan sumber daya komputasi yang kuat di awan. Setelah rendering selesai, gambar atau frame animasi yang dihasilkan dapat diunduh kembali ke komputer pengguna.

Keuntungan utama cloud rendering adalah kemampuannya untuk mempercepat waktu rendering dengan memanfaatkan sumber daya yang ditingkatkan dan paralelisme komputasi di awan. Ini memungkinkan produksi animasi dan efek visual yang lebih kompleks dan berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat daripada hanya menggunakan perangkat keras lokal. Selain itu, cloud rendering juga memberikan fleksibilitas dalam hal skala, karena pengguna dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya saat dibutuhkan dan menghindari biaya dan kompleksitas pemeliharaan infrastruktur render sendiri.Namun, cloud rendering melibatkan biaya berlangganan atau penggunaan berbasis pengguna, tergantung pada model bisnis penyedia layanan awan yang digunakan. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan anggaran produksi animasi.

Beberapa contoh film yang telah menggunakan teknologi cloud rendering dalam produksi mereka adalah “Deadpool” (2016), “Terminator Genisys” (2015), “Pacific Rim: Uprising” (2018), “The Lego Movie” (2014), dan “Avengers: Age of Ultron” (2015). Penggunaan teknologi cloud rendering dalam produksi film membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses rendering, sehingga memungkinkan pembuatan efek visual yang lebih kompleks dalam waktu yang lebih singkat, serta memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan film dengan kualitas visual yang lebih tinggi.

Nah, itulah teknologi terbaru ddalam dunia animasi. Kamu tertarik mencoba membuat animasi sendiri? Untuk memperdalam pengetahuan tentang dunia animasi, kamu bisa mengikuti kuliah animasi di Program Digital Animation & Games di IDS I International Design School.

JOIN NOW!

Open Day - Discover your creative
Getting into film and digital vidio industry