Dari Pixel ke Layar Lebar: 7 Film yang Terhubung dengan Game
Film adaptasi dari permainan video sering kali menjadi perbincangan menarik, mengingat sejarahnya yang penuh tantangan. Meskipun sebagian besar proyek adaptasi berakhir dengan kekecewaan, beberapa di antaranya berhasil membangun warisan kesuksesan, sebagaimana yang telah dicapai oleh franchise Resident Evil. Meskipun divergen dari cerita permainannya, film-film Resident Evil mampu mencapai kesuksesan besar di box office, melahirkan sejumlah sekuel yang terus meramaikan layar lebar.
Namun, yang lebih menarik adalah ketika film dari dunia game, melainkan memiliki keterkaitan yang erat dengan dunia game tersebut. Ini menciptakan pengalaman yang unik bagi penonton, memperdalam keterikatan antara dua bentuk hiburan yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa film yang tidak hanya terinspirasi oleh game, tetapi juga terhubung secara erat dengan elemen-elemen dunia permainan, membawa penonton ke dalam pengalaman seru yang merangkul budaya game. Mari simak lebih lanjut untuk mengetahui film-film apa saja yang mampu memadukan dunia film dan game dengan baik.
1. The Matrix Reloaded
The Matrix Reloaded, film epik yang disutradarai oleh Wachowski Siblings (Lana and Lilly Wachowski), membawa kembali Keanu Reeves sebagai Neo, Laurence Fishburne sebagai Morpheus, Carrie-Anne Moss sebagai Trinity, dan Hugo Weaving sebagai Agent Smith. Dalam kelanjutan kisahnya, Neo mulai menyadari potensi penuhnya sebagai The One, individu yang mampu memanipulasi dunia Matrix.
Sebagai bagian dari perlawanan melawan Mesin dan Agent Smith, Neo dan kawan-kawannya berusaha memperingatkan kota-kota Zion dan bersiap untuk menghadapi serangan Mesin. Dalam perjalanannya, Neo bertemu dengan “The Architect,” entitas misterius yang mengendalikan Matrix, membuka rahasia yang mengguncangnya mengenai tujuan pemberontakan manusia dan perannya sebagai The One.
Uniknya, banyak penonton tidak menyadari bahwa film ini terhubung dengan sebuah game, Enter the Matrix. Game ini menghadirkan cerita sampingan dari The Matrix Reloaded dan menempatkan pemain dalam kendali Jada Pinkett Smith dan karakter Niobe, memberikan perspektif yang lebih luas terhadap alur cerita dan dunia Matrix.
Dengan demikian, Enter the Matrix tidak hanya menjadi game biasa, tetapi juga menjadi pengalaman tambahan yang memperdalam dan melengkapi cerita dari film Matrix Reloaded itu sendiri.
2. The Thing
Film The Thing merupakan remake dari karya tahun 1951, The Thing from Another World, dan diadaptasi dari cerita pendek “Who Goes There?” karya John W. Campbell Jr. Alur cerita berkisah tentang sekelompok peneliti di stasiun penelitian Antartika yang menemukan makhluk asing mampu meniru dan menyerap organisme lain. Setelah membawa makhluk tersebut ke pangkalan mereka dari bangkai kapal asing yang hancur, mereka tidak menyadari potensi bahaya yang dihadapinya.
Makhluk tersebut memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi apa pun dan siapapun, menciptakan ketidakpercayaan dan paranoia di antara anggota stasiun. Mereka menyadari bahwa siapapun di antara mereka bisa menjadi The Thing yang menakutkan. Saat upaya untuk mengidentifikasi dan mengisolasi makhluk itu gagal, kecurigaan dan ketegangan mencapai puncaknya, membentuk atmosfer horor psikologis yang intens.
Menariknya, The Thing tidak hanya memikat melalui layar lebar, tetapi juga melalui dunia game. Game The Thing, yang secara teknis merupakan sekuel dari film tersebut, disetujui langsung oleh John Carpenter, pembuat filmnya, dan bahkan menampilkan cameo Carpenter di dalamnya. Dalam game Third Person ini, pemain mengendalikan karakter Captain Blake, seorang prajurit pasukan khusus Amerika Serikat, memberikan dimensi baru pada cerita mencekam yang dimulai dari film klasiknya.
3. Star Wars Episode III: Revenge of the Sith
Star Wars: Episode III – Revenge of the Sith, yang dirilis pada tahun 2005, merupakan film ketiga dalam trilogi prekuel Star Wars. Cerita dimulai dengan perang Clone yang melanda seluruh galaksi, di mana Anakin Skywalker, seorang Jedi yang kuat, tergoda oleh janji kekuatan gelap untuk menyelamatkan orang yang dicintainya dari kematian.
Dengan penuh penyesalan, Anakin bergabung dengan Sith, dan Palpatine mengubahnya menjadi Darth Vader. Menariknya, terdapat sebuah game yang secara langsung terhubung dengan naratif film ini, yaitu Star Wars: Battlefront. Game ini dianggap sebagai salah satu game Star Wars terbaik dan telah mengalami beberapa iterasi sejak pertama kali dirilis pada tahun 2004 dan 2005. Versi reboot-nya kemudian muncul pada tahun 2015 dan 2017.
Meskipun versi reboot-nya mendapat kritik terutama terkait fitur microtransaction yang kontroversial, game ini tetap diminati oleh banyak pemain. Keunikan lainnya, Star Wars: Battlefront tidak hanya menjadi pengalaman bermain yang menghibur, tetapi juga menghadirkan cerita yang berlangsung selama dan setelah peristiwa dalam Revenge of the Sith. Game ini menggambarkan transisi dari Republik ke Kekaisaran, memberikan penggemar Star Wars pengalaman yang mendalam dan terhubung dengan filmnya.
4. Mad Max: Fury Road
Mad Max: Fury Road,” film aksi yang dirilis pada tahun 2015 dan disutradarai oleh George Miller, menampilkan Tom Hardy sebagai Max Rockatansky dan Charlize Theron sebagai Imperator Furiosa, menggantikan Mel Gibson dari versi sebelumnya. Film ini mengisahkan kekacauan di dunia pasca-apokaliptik, di mana Max Rockatansky terlibat dalam peristiwa setelah diculik oleh kelompok War Boys yang dipimpin oleh Immortan Joe.
Ketika Furiosa menculik istri-istri Immortan Joe dan berusaha membawa mereka ke “The Green Place,” tanah subur yang menjadi tempat kelahirannya, Max terjerat dalam peristiwa epik ini. Menariknya, pada tahun yang sama, sebuah game yang juga berjudul “Mad Max” dirilis. Game ini tidak hanya sekadar spin-off, tetapi juga terhubung erat dengan naratif filmnya.
Dikembangkan oleh Avalanche Studios, yang juga dimiliki oleh Warner Bros., game ini menghadirkan pengalaman yang mendalam dalam dunia pasca-apokaliptik yang dikenal dari film. Dengan mengambil elemen cerita dan karakter dari film, game “Mad Max” memberikan pemain kesempatan untuk menjelajahi dan bertahan hidup di gurun tandus yang penuh bahaya, menciptakan keterkaitan yang erat antara pengalaman bermain dan kisah film yang menginspirasinya.
5. The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring
“The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring,” dirilis pada tahun 2001 dan disutradarai oleh Peter Jackson, mengikuti petualangan epik Frodo Baggins dan teman-temannya dalam membentuk persekutuan yang dikenal sebagai “The Fellowship of the Ring.” Film ini diadaptasi dari novel klasik J.R.R. Tolkien dan menjadi bagian pertama dari trilogi film yang ikonik.
Dalam kisahnya, Frodo harus membawa Cincin Kekuasaan yang sangat kuat ke Gunung Doom di Mordor untuk mengakhiri kekuatan jahat Sauron. Seiring perjalanan yang penuh tantangan, persekutuan Frodo, yang terdiri dari berbagai ras dan karakter, berusaha untuk melawan kegelapan dan memastikan keberlanjutan Middle-earth.
Menariknya, hubungan film dengan dunia game terjalin melalui “The Lord of the Rings: The Two Towers,” sebuah game yang diadaptasi dari dua film pertama dari trilogi tersebut. Dalam game ini, pemain dapat mengambil peran sebagai Aragorn, Gimli, atau Legolas, menciptakan pengalaman yang mendalam dengan melibatkan pemain langsung dalam peristiwa dan pertempuran yang terinspirasi dari filmnya. Dengan demikian, pemain dapat lebih dekat dengan dunia Middle-earth yang telah digambarkan dengan megah di layar lebar.
6. Spider-Man 2
“Spider-Man 2,” sebuah film pahlawan super yang dirilis pada tahun 2004 dan disutradarai oleh Sam Raimi, membawa penonton ke petualangan epik Peter Parker/Spider-Man yang diperankan oleh Tobey Maguire. Dalam film ini, Peter berusaha untuk menemukan keseimbangan antara hidup sebagai pahlawan super dan keinginannya untuk hidup bahagia bersama Mary Jane Watson, yang diperankan oleh Kirsten Dunst. Sementara itu, Dr. Otto Octavius, yang memainkan peran sebagai villain Doc Ock, muncul sebagai hasil dari eksperimen yang tragis.
Pertemuan antara film dan dunia game terjadi melalui “Spider-Man 2 (PS2),” sebuah game yang dianggap sebagai salah satu game tie-in terbaik yang pernah ada. Dalam game ini, pemain dapat mengendalikan Spiderman dan menjelajahi kota New York yang terbuka. Yang membuatnya lebih menarik adalah kehadiran pengisi suara asli dari film, seperti Tobey Maguire, Alfred Molina, dan Kirsten Dunst, memberikan pengalaman game yang autentik dan terhubung erat dengan atmosfer dan cerita filmnya. Dengan demikian, pemain tidak hanya menikmati petualangan Spiderman dalam film, tetapi juga dapat merasakannya dalam dunia game yang seru dan mendalam.
7. X-Men Origins: Wolverine
“X-Men Origins: Wolverine,” sebuah film superhero epik yang dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Gavin Hood, mengangkat kisah hidup karakter Wolverine/Logan yang diperankan oleh Hugh Jackman. Film ini mengajak penonton untuk menyusuri perjalanan hidup Logan, dari masa kanak-kanak di Kanada pada tahun 1845 hingga menjadi salah satu anggota kunci X-Men di masa kini. Adegan pembuka yang menampilkan peristiwa awal di Kanada memberikan latar belakang mendalam untuk karakter Wolverine.
Menariknya, hubungan antara film dan dunia game terjalin melalui “X-Men Origins: Wolverine,” sebuah game yang dikembangkan oleh Raven Software. Game ini tidak hanya sekadar menirukan filmnya, melainkan memberikan pemain pengalaman bermain yang mendalam dengan mengambil inspirasi dari gameplay Devil May Cry dan God of War. Dengan memainkan karakter Wolverine, pemain dapat mengeksplorasi lebih dalam cerita yang diangkat oleh film, menciptakan ikatan erat antara dua media ini. Sehingga, penonton dan pemain game dapat lebih menyelami dan merasakan petualangan yang luar biasa dari karakter Wolverine dalam dua bentuk hiburan yang berbeda.
Sekilas, dunia hiburan tampak terpisah antara film dan game. Namun, ada beberapa karya yang berhasil menghubungkan kedua media ini secara menarik. Dengan kehadiran film yang terhubung dengan game, penonton dan pemain dapat merasakan cerita yang mendalam melalui pengalaman visual dan interaktif. Mungkin menarik untuk mencoba salah satu dari film atau game ini, menemukan bagaimana cerita berkembang dengan cara yang berbeda dalam setiap media.
Film dan game yang saling terhubung membuka pintu untuk pengalaman yang lebih mendalam. Dengan melibatkan penonton dan pemain dalam narasi yang lebih luas, hal ini menciptakan kesempatan untuk menggali cerita dari berbagai sudut pandang. Pertanyaannya, di antara berbagai film yang terhubung dengan game, adakah yang menjadi favorit kalian? Mengungkapkan preferensi pribadi terhadap salah satu karya ini dapat membuka diskusi menarik mengenai penggabungan cerita dalam berbagai media hiburan.
Tertarik kuliah animasi? Yuk ke IDS | International Design School aja!
Mengapa harus kuliah animasi di IDS? Karana IDS memiliki Program Digital Animation & Games yang mengajarkan keterampilan kreatif dan teknis yang dibutuhkan dalam proses produksi animasi dan efek visual untuk industri film dan televisi. Selama program ini, mahasiswa akan menjalani pendidikan menyeluruh dalam berbagai tahap pembuatan animasi dan permainan, mulai dari konsepsi ide, pengembangan cerita, desain karakter, hingga kemampuan untuk menghasilkan karya-karya berstandar internasional.
Para mahasiswa akan memperoleh pemahaman mendalam tentang perangkat lunak yang menjadi standar industri dalam animasi dan game, termasuk Autodesk Maya dan Unreal Engine. Mereka juga akan menguasai perangkat lunak seperti Pixologic ZBrush untuk digital sculpting serta berbagai software Adobe seperti Substance, Photoshop, Illustrator, Premiere Pro, dan After Effects. Semua ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk sukses dalam industri yang sangat kompetitif ini dengan keterampilan yang relevan dan up-to-date.
Di IDS, mahasiswa akan diberikan pelajaran tentang keterampilan kreatif dan teknis yang diperlukan dalam produksi animasi dan efek visual untuk industri film dan televisi. Mahasiswa akan mengeksplorasi seluruh proses pembuatan animasi dan permainan, dimulai dari tahap ideation, pengembangan cerita, desain karakter, hingga kemampuan untuk menghasilkan karya dengan standar internasional yang tinggi. Selain itu, mereka akan mendalami penggunaan perangkat lunak industri utama seperti Autodesk Maya dan Unreal Engine. Program ini dirancang untuk menyiapkan profesional muda agar siap berkarir dalam industri yang dinamis dan kompetitif dalam animasi dan permainan.