7 Tahapan Pra Produksi Film yang Harus Dipersiapkan
Film biasanya juga disebut dengan Cinematographie yang berasal dari bahasa Cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau graph (tulisan, gambar, citra), yaitu adalah melukis gerak dengan cahaya atau secara lebih sederhananya yaitu Film dalam suatu gambar-gambar yang bergerak.
Secara deskripsi dan penjelasan, film menurut undang-undang nomor 8 tahun 1992 bahwa film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam dengan menggunakan pita video, pita seluloid, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik.
Dengan banyaknya minat masyarakat terhadap film, maka banyak juga bermunculan sutradara-sutradara baru dalam memproduksi film, nah bagaimana tahapan pra produksi film? Dan apa saja yang harus dipersiapkan? Nah, disini ada 7 tahap dalam memproduksi film:
- Naskah
Jauh sebelum para Sutradara dalam memproduksi film tahap pembuatan Naskah harus dipersiapkan dan diselesaikan untuk menjadi alur dalam cerita film tersebut atau bisa disebut tahap pengembangan naskah. Naskah yang sudah selesai menjadi final draft, sebuah naskah yang sudah siap untuk difilmkan atau disebut juga dengan Breakdown dalam kebutuhan perfilman. Hasil dari Breakdown tersebut akan berpengaruh terhadap budgeting perfilman dan naskah menjadi gambaran buat para kaftor untuk melihat dan menjadi gambaran dalam akting mereka ketika syuting film nantinya.
- Storyboard dan Short List
Apa itu Storyboard dan short list? Dalam persiapan tahapan pembuatan perfilman? Bahwa storyboard dan short list membantu sutradara dan pembuat film untuk memudahkan dalam memvisualisasikan alur cerita yang baik serta juga memudahkan komunikasi dengan penata kameramen serta bisa mengurangi miss interpretasi secara visual antara sutradara dan penata kamera. - Location Scouting
Dalam pembuatan suatu film sudah pasti diperlukannya lokasi yang akan digunakan untuk syuting film, proses pencarian lokasi syuting sangat diperlukan untuk membantu visualisasi film dan serta lokasi syuting bisa mengubah alur jalannya alur cerita, kalau kita mau buat film tahun 90an, maka lokasinya harus disesuaikan. - Recce
Recce merupakan tindakan penyesuaian atau tindakan mengunjungi lokasi syuting, biasanya dengan manajer lokasi, penata kamera, penata artistik serta penata suara dan tidak lupa produser dan sutradara, dan setiap divisi harus tahu akan kebutuhannya dalam persiapan ini serta menentukan lokasi blok blok syuting. - Reading
Tahapan ini dilakukan oleh aktor dan sutradara untuk bisa mengetahui pendalaman karakter bagi aktor. Sutradara juga bisa untuk memberikan arahan untuk aktor dengan sesuai karakter yang mereka perankan. Proses reading ini juga bisa untuk memahami dan mendalami peran aktor sebagai apa yang mereka inginkan atau perankan. - Fitting
Proses ini adalah proses yang penting dalam pembuatan film, yaitu tim penata busana dan rias harus menyesuaikan bagaimana karakter dan ukuran tubuh dan postur tubuh aktor saat wardrobe, warna baju apa yang akan digunakan serta corak bajunya apa? Dll. Dan fitting ini juga dibarengi dengan make up untuk para aktor. - Rehearsal
Setelah beberapa tahap di atas dipersiapkan maka ada tahap terakhir yang harus dipersiapkan dalam tahap pra produksi film sebelum masuk proses produksi. Kalau di agenda teater maka lebih dikenal dengan istilah gladi bersih, maka dalam proses ini semua aktor yang berperan penting untuk hadir dan melibatkan semua komponen syuting, karena kegiatannya seperti syuting yang berbeda adalah ini hanya latihan sebelum proses syuting aslinya.
Kamu tertarik dengan dunia perfilman? IDS menyediakan sekolah film, kamu bisa belajar banyak hal tentang film hingga menjadi filmmaker loh! yuk segera daftarkan dirimu.