Blog

BAGIKAN

7 Teknik Dasar Pencahayaan Dalam Membuat Film

PencahayaanDalam membuat film semua komponen dan bagian sangat penting untuk menunjang keberhasilan sebuah film sesuai yang diinginkan sutradara. Membuat film membutuhkan banyak kerja sama dan kerja keras mulai dari para aktor, alur cerita yang bagus, kru film yang cakap, desain set yang menakjubkan hingga tata pencahayaan yang pas.. 

Jangan remehkan tentang pencahayaan dalam dunia perfilman, teknik pencahayaan yang tepat mampu membantu menghadirkan suasana yang sesuai yang diinginkan di dalam alur cerita. Untuk mengatur pencahayaan ini membutuhkan pengetahuan tentang teknis dalam sinematografi, demi tercapainya setiap pencahayaan yang sempurna di setiap adegan. Berikut adalah 7 teknik pencahayaan film yang harus kamu ketahui!

light

1. Key Lighting

Key lighting juga dikenal sebagai tata letak pencahayaan utama dalam setiap adegan atau subjek, yang artinya ini adalah pencahayaan paling terang dalam setiap adegan. Meskipun nanti para kru menambahkan pencahayaan lain, namun biasanya key lighting ini yang paling pertama di set up. Meskipun ini adalah pencahayaan utama, tidak berarti pencahayaan harus mengarah pada subjek, kamu bisa menempatkannya dimana saja bahkan hingga di belakang subjek untuk memberikan kesan suasana gelap. 

2. Fill Lighting

Sesuai dengan namanya, teknik ini digunakan untuk mengisi cahaya yang kurang dang menghilangkan bagian yang gelap. Teknik ini digunakan untuk menghilangkan bayangan pada area yang terkena key lighting kamu itu tadi. Biasanya diletakkan berhadapan dengan key lighting sehingga bisa menambahkan dimensi pada adeganmu. 

3. Backlighting

Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan tiga dimensi scene, yang berarti kamu akan meletakkannya di tiga-poin pengaturan pencahayaan dan menjadi yang terakhir di pasang. Biasanya letak pencahayaan lampu ini menghadap subjek dan sedikit tinggi dari arah belakang untuk memisahkan subjek anda dari background. 

4. Side Lighting

Seperti namanya, teknik ini digunakan untuk menerangi subjek dari arah samping dan sejajar dengan subjek kamu. Biasanya side lighting berdiri sendiri dengan pencahayaan redup untuk memberikan suasana dramatis yang biasa disebut dengan pencahayaan “chiaroscuro”. Untuk dapat memaksimalkan efek ini, side lighting mu harus kuat untuk menciptakan kontras yang kuat dan pencahayaan yang redup yang mampu mengungkapkan tekstur dan menonjolkan kontur dari subjek kamu. 

5. Soft Lighting

Ini adalah teknik yang biasa digunakan sinematografer untuk memberikan pencahayaan lembut (bahkan saat membuat pencahayaan terarah) untuk alasan estetika dan situasional. Teknik ini juga digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan bayangan kasar, menciptakan drama, dan mereplikasi pencahayaan halus yang datang dari luar 

6. Hard Lighting

Biasanya teknik ini tidak terlalu diinginkan namun tentu saja memiliki banyak manfaat sinematik yang didapatkan. Kamu bisa membuat hard lighting dengan menggunakan sinar matahari secara langsung atau menggunakan cahaya lampu yang kuat. Meskipun memberikan efek bayangan yang kuat, hard lighting bagus digunakan untuk menarik perhatian kepada subjek utama atau area dalam suatu scene

7. Bounce Lighting

Ini merupakan teknik tentang memantulkan cahaya dari sumber cahaya yang kuat ke subjek atau pemandangan dalam sebuah adegan. Kamu bisa menggunakan reflektor atau sesuatu dengan warna yang terang seperti dinding atau langit-langit. Hal itu dilakukan untuk menciptakan area pencahayaan yang lebih lebar dan tersebar luas. Jika dilakukan dengan benar, teknik bounce lighting bisa digunakan untuk menciptakan teknik pencahayaan lain seperti key, fill, top, side, backlighting yang lebih halus. 

 

Kamu mau mengembangkan kemampuan di bidang film? IDS | International Design School memiliki kelas Digital Film and Media Production yang dapat membantumu mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Bukan hanya film loh! Bagi kamu yang berminat di bidang film dan animasi juga ada programnya. Selengkapnya silakan cek di program pendidikan kami ya!