Blog

BAGIKAN

8 Tipe Desainer yang Mungkin Kamu Cita-citakan

Graphic designer at work. Color samples.

Tugas seorang desainer adalah untuk mengembangkan dan menciptakan ide-ide visual. Tetapi kamu bisa menciptakan desain apapun, tergantung pada macam desainer dan tempat di mana kamu berkerja, mulai dari mendesain majalah dan antarmuka digital hingga membuat sistem navigasi untuk ruang publik. Penasaran seperti apa karir di dunia desain? Berikut adalah perbedaan dari 8 tipe desainer.

  1. Desain Grafis

Desain grafis perlu dipelajari lebih lanjut khususnya untuk pemula. Apalagi jika kamu baru terdaftar sebagai anak kuliah design atau sekolah design. Sebagai pemula, kamu perlu mempelajari lebih dalam tentang desain grafis. Jika bingung langkah apa yang harus dilakukan saat mendesain grafis, coba ikuti 8 tahap belajar design grafis berikut ini: Niat yang kuat Langkah pertama yang harus kamu lakukan saat ingin belajar suatu hal adalah mengumpulkan niat. Tanamkan niat dalam hati untuk mempelajari desain grafis. Niat yang kuat membuatu tidak akan berhenti di tengah jalan. Terutama jika cita-citamu adalah sebagai desainer grafis profesional. Tentukan Software Jika kamu ingin belajar secara otodidak, pilihlah software yang paling mudah untuk dipelajari. Saat ini tersedia banyak software untuk belajar desain grafis. Beberapa di antaranya yang paling sering digunakan seperti adobe illustrator dan adobe photoshop. Selanjutnya pelajari software tersebut agar kamu bisa dengan cepat menguasainya. Uji Coba Software Setelah menentukan software apa yang akan digunakan, kamu bisa langsung mencobanya. Cobalah menggunakan beberapa tools yang tersedia pada software tersebut. Lakukan trial and error, agar kamu bisa dengan cepat memahami penggunaan masing-masing tools. Buat Objek Sambil mempelajari tools di dalam softwarenya, tidak ada salahnya untuk belajar membuat objek desain. Sebagai latihan, buatlah objek sederhana dan mudah terlebih dahulu. Seperti membuat bentuk gelas, cangkir, sendok, mangkuk, atau benda sederhana lainnya. Bergabung dengan Komunitas Jangan hanya belajar otodidak, tidak ada salahnya untuk belajar dari orang lain dan ikut bergabung dalam sebuah komunitas. Selain itu, kamu juga bisa menambah relasi yang dapat menambah wawasan serta keuntungan di kemudian hari. Sesuai dengan tujuanmu, bergabunglah dalam komunitas desain grafis. Biasanya komunitas akan menggelar sesi diskusi dan materi yang pengetahuan serta kemampuanmu dalam mendesain. Sangat bermanfaat tentunya ya. Memahami Dasar-dasar Design Memahami dasar-dasar desain grafis menjadi hal yang sangat penting bagi kamu yang ingin menjadi desainer grafis handal. Seperti tipografi, warna, hingga simbol, menjadi hal penting yang perlu diketahui sebagai pondasi dasar dalam desain grafis. Pahami juga sistem pembagian garis jika ingin membuat desain menggunakan bantuan software. Serta ketahui istilah umum seperti color palette, background, foreground, kerning, alignment, hierarchy, dan masih banyak lagi. Tentukan Gaya Design Tidak ada patokan dalam membuat sebuah desain. Semua bergantung pada selera dan keinginan masing-masing desainernya. Agar lebih mudah, sebaiknya kamu tentukan gaya desain yang ingin kamu buat, seperti gaya logo, ilustrasi, tipografi, dsb. Cara ini membuat kamu bisa lebih fokus dan handal dalam satu gaya desain. Cari Inspirasi Carilah berbagai inspirasi terutama jika kamu sudah mulai bingung menentukan gaya desain. Misalnya, cari berbagai desain menarik di beberapa platform seperti Pinterest dan Instagram yang bisa kamu jadikan referensi. Sehingga kamu tidak akan merasa kesulitan saat mendesain dengan referensi yang telah kamu kumpulkan. Itulah tadi 8 tahap belajar desain untuk pemula khususnya kamu mahasiswa kuliah design. Kamu bisa mempelajari lebih banyak tentang desain grafis dengan mengambil kelas di sekolah design IDS. Segera cek website IDS atau linktree di bio Instagram IDS untuk informasi lebih lengkap seputar pendaftaran, webinar, dan sebagainya.

Perkerjaan desain grafis menggunakan elemen seperti tipografi, warna, dan gambar. Desain grafis menyampaikan ide kepada dunia. Perkerjaan desain grafis lebih daripada sekadar menggunakan komputer. Proses desain yang dilakukan desainer grafis dapat berulang kali dan termasuk berkerja dengan berbagai media dan bahan untuk menciptakan pesan yang bermakna dan sesuai dengan target.

Desain grafis melibatkan identitas visual dan merek perusahaan, membuat desain untuk dicetak, dan menciptakan tampilan kemasan produk, adalah beberapa contoh perkerjaan desainer grafis.

Chrissy Kurpeski, sarjana seni program Desain Grafis dan Ilustrasi, yang juga merupakan seorang freelancer desain buku yang berkerja di penerbitan buku, terlibat dalam semua proses desain buku, mulai dari desain sampul hingga tata letak halaman.

  1. Desainer Informasi

desainer informasi

Desainer informasi merupakan para pencerita dengan pendekatan analitis, kata Shalini Prasad, seorang konsultan desain/merek. Dia menjelaskan bahwa desain informasi melihat elemen grafis, seperti citra, jenis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang sebagai taktik untuk menyederhanakan, mengatur, dan mengkomunikasikan informasi. Desainer informasi mempelajari, mensintesis, dan menerjemahkan data ke dalam sistem informasi intuitif yang membangkitkan respon dan tindakan audiensnya.

Profesor Prasad membuat infografis untuk kliennya dan telah dibagikan di berbagai tempat, seperti media cetak dan web. Dia membagikan pengetahuan profesional ini kepada mahasiswanya dalam kelas Tipografi II-nya. Mengetahui pentingnya desain informasi dalam bercerita, dia memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengerjakan proyek organisasi sosial nirlaba . Kelas Profesor Prasad sebelumnya telah membuat desain untuk NYC Medics dan Leadership New Project, dan siswa-siswinya telah berhasil menyelesaikan proyek untuk Feeding America.

  1. Desainer Berpengalaman

desainer berpengalaman

Menurut The Society for Experiential Graphic Design, desainer berpengalaman menciptakan tampilan dan lingkungan yang menyampaikan pesan atau perasaan ke dalam ruang fisik. Dengan menggabungkan keterampilan desain grafis, pemecahan masalah spasial, serta pemahaman perilaku manusia, desainer berpengalaman merubah kempanye pemasaran, pameran seni, dan instalasi publik menjadi pengalaman baru bagi audiensnya.

Julia Kirwin, sarjana seni program Desain Grafis dan Ilustrasi, menggunakan keahliannya untuk Richard Lewis Media Group, sebuah perusahaan desain yang berspesialisasi dalam menciptakan pengalamn musium interaktif. Salah satu proyek yang ditanganunya adalah melibatkan inegrasi proyeksi dengan mural bergambar. Julia senang melakukan berbagai perkerjaan dengan banyak orang yang kreatif dan bijaksana. “ Sifat mendidik dalam proyek kami adalah sesuatu yang menurut saya bermanfaat,” Katanya. “Ini adalah perkerjaan yang saya tahu membuat perbedaan,” kata Julia.

  1. Desainer Interaksi (IXD)

desainer interaksi

Desainer interaksi mengeksplorasi bagaimana kata-kata, elemen desain visual, objek fisik, gerakan, suara, dan ruang dapat meningkatkan interaksi penguna dengan produk, lingkungan, sistem, dan layanan. “Seorang desainer inraksi adalah seseorang yang ingin tahu tentang teknologi dan antarmuka pengguna sebagaimana mereka ingin tahu tentang orang-orang dan tujuan,” jelas Ryan McQuade, seorang desainer/ilustrator profesional.

Teknologi terbaru adalah salah satu komponen dari proses desainer interaksi, dan dapat mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan antarmuka nyata di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui sebuah fisik. Sebuah kelas desain interaktif – Komputasi Fisik- berguna pada titik pertemuan seni, desain, fabrikasi, dan teknologi. Siswa menggunakan pemograman komputer untuk menghubungkannya dengan objek eksternal. “Siswa membuat game yang digerakkan oleh algoritma komputer, tetapi hasilnnya adalah game fisik yang dapat Anda setel. Pemograman mereka terjadi di komputer, tetapi pemograman itu berbicara ke perangkat eksternal yang terhubung ke perangkat eksternal yang memungkinkan mereka untuk merespons dalam berbagai cara dengan menggunakan sakelar keras, tombol, dan objek fisik,” jelas Profesor Heather Shaw, Ketua Departemen Desain di Lesley.

  1. Desainer User Experience (UX)

Desainer UX fokus pada pengalaman yang dimiliki pengguna dengan produk, layanan, atau lingkungan-baik digital (aplikasi dan situs web) maupun fisik. Mereka meningkatkan kehidupan dengan mengidentifikasi masalah yang dimiliki konsumen, kemudian mencari cara untuk menyelesaikannya.

Menurut konsultan UX, Lisa Spitz, tanggung jawab desainer UX dapat bervariasi tergantung pada perkerjaannya.

“Desainer UX melakukan penelitian untuk mempelajari tentang kebutuhan, perilaku, dan motivasi bayak orang. Mereka membuat sketsa antarmuka untuk pengguna dan membuat prototipe interaktif. Mereka menguji dan mengevaluasi solusi desain mereka, tetapi yang terpenting adalah, mereka secara berulang merevisi desain mereka seperlunya,” kata Spitz.

Perkerjaan ini membutuhkan kolaborasi di beberapa disiplin ilmu, termasuk berkerja dengan peneliti, ahli strategi, pengembang, dan desainer. Desainer UX terlibat pada berbagai tahap proses desain untuk memastikan produk telah memenuhi tujuan dan kebutuhan pengguna. Desainer UX berkerja dengan desainer User Interface (UI) yang mendesain aspek visual antarmuka untuk memastikan bahwa persentasinya intuitif dan mudah digunakan banyak orang. Banyak desainer UX juga berkerja sebagai desainer UI.

  1. Desainer User Interface (UI)

Desainer UI

Desainer UI menggunakan hasil penelitian dari desainer UX dan desainer interaksi untuk membuat sketsa tampilan antarmuka. Berdasarkan studi tentang bagaimana navigasi orang-orang melalui aplikasi atau alat, desainer UI merencanakan dan mengembangkan cara untuk membuat pengalaman navigasi pengguna menjadi lebih baik.

Seperti desainer UX dan desainer interaksi, wireframing, prototyping, dan pengujian adalah bagian dari proses perkerjaan desainer UI. Namun, desainer UI juga terlibat dengan elemen visual, seperti tombol, menu, warna, gambar, dan jenis yang akan muncul dalam pengaturan digital. “Representasi visual itu penting. Bukan hanya sekadar mendekorasi. Warna, kata-kata, bahasa – ini semua adalah isyarat visual dengan makna,” jelas Profesor Shaw.

  1. Desainer Web

web desain

Desainer web membuat situs yang fungsional, mudah dinavigasi, dan menarik secara visual. Mereka menciptakan tampilan keseluruhan situs web yang sesuai dengan brand/merek klien serta selaras dengan target audiens klien.

Desainer web membutuhkan keterampilan dasar coding untuk berkomunikasi dengan pengembang, tetapi fokus utama desainer web adalah pada organisasi, struktur, kegunaan, dan desain visual situs web. Sebagian banyak berkerja pada tampilan depan situs web – warna, font, dan aspek yang beinteraksi dengan pengguna – desainer web menggunakan alat seperti HTML, Cascading Style Sheets (CSS), dan JavaScript untuk menghidupkan desain di layar. Mereka juga memastikan situs web responsif, artinya, mereka dapat berjalan di semua perangkat, dan dapat diakses oleh seluruh macam pengguna.

  1. Desainer Game

desainer game

Desainer game mengembangkan tata letak, kode, alur cerita, lingkungan, karakter, dan suari dari video game. Mereka juga dapat menciptakann pengalaman mendalam di mana pemain atau penonton menjadi pusat dari aksi, seperi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), audio 3D, atau menggunakan layar LED untuk menciptakan pengalaman sinematikdalam ukuran kehidupan.

Membuat game yang kompleks dan memberikan pengalaman mendalam membutuhkan beragam keterampilan yang berbeda-beda. Desainer game adalah seniman visual dan desainer, pencerita, dan programmer yang menggunakan perangkat lunak digital canggih, seperti Maya, Zbrush, Nuke, dan mesin game standar industri real-time, Unreal Engine, untuk menciptakan efek visual realistis (VFX). Dan mereka mengantisipasi navigasi dan interaksi pengguna sehinggapemaindapat memiliki pengalaman terbaik.

Desain adalah disiplin ilmu yang unik karena bidang-bidangnya yang saling melengkapi. Jadi ketika memilih jalur karir yang tepat, pikirkanlah kekuatan, minat, dan jenis masalah yang ingin kamu pelajari. Kamu juga dapat melihat deskripsi perkerjaan dan mungkin berdiskusi dengan para profesional untuk menanyakan pengalaman mereka dan belajar lebih lanjut.

Tapi apapun peran perkerjaan kamu, sebagai seorang desainer, kamu akan membuat dunia kita lebih baik dengan memecahkan masalah yang ada pada manusia. 

Sumber: Lesley.edu