9 Tips Agar Desain UI Kamu Sempurna!
Website bukan sekedar kumpulan pages atau laman-laman yang digabungkan dengan berbagai link atau tautan. Website merupakan tempat atau permukaan di mana para pembaca, perusahaan bertemu dan saling berinteraksi satu sama lain melalui jaringan internet. Interaksi tersebut akan memberi kesan pada pengunjung tersebut, jadi kamu sebagai desainer web harus memastikan kesan itu baik. Tips-tips berikut akan membantu desain UI kamu untuk memperindah interface atau tampilan website kamu.
- Ketahui user kamu
Kamu harus paham semua tentang user/pengguna kamu dan apa yang mereka perlukan untuk meraih tujuannya. Untuk sampai ke tingkatan itu, kamu perlu mencari tahu lebih dalam. Bisa dengan mengobrol sembari kamu melihat mereka menggunakan produk kamu, dan tanyakan pertanyaan yang lebih dalam dari “Menurutmu, desain ini bagaimana?”. Tanyalah tentang apa sih yang mereka cari?, dan bagaimana website ini bisa bantu menjawab masalah mereka. Tapi jangan hanya memahami apa yang mereka mau. Temukan juga apa yang mereka perlukan. Kalau kamu menemukan apa yang mereka perlukan, kamu bisa memberi rasa puas dan memenuhi tujuan mereka.
- Perjelas bagaimana user menggunakan interface kamu
Sebelum mendesain, kamu perlu membedah bagaimana user akan menggunakan website kamu. Karena website kamu digunakan dengan dua cara: secara langsung (interaksi dengan elemen interface produk) dan secara tidak langsung (dengan interaksi dengan elemen UI eksternal terhadap produk).
- Tentukan ekspektasi
Pastikan pengguna kamu tahu apa yang akan terjadi setelah mereka menekan sebuah tombol. Tentunya hal ini dapat diupayakan dari desain atau dengan konfirmasi.
Dengan desain:
- Gunakan simbol yang mudah dimengerti dan biasa digunakan (misalnya, tombol tempat sampah untuk tombol menghapus, simbol tanda plus untuk menambahkan sesuatu, atau kaca pembesar untuk pencarian)
- Gunakan warna yang sesuai dengan makna dan kesepakatan (misalnya, hijau untuk “ya”, dan merah untuk “tidak”)
Dengan konfirmasi, misalnya saat pengguna menekan tombol tempat sampah, tidak langsung menghapus sesuatu, tapi muncul dulu peringatan atau konfirmasi.
- Antisipasi kesalahan
Kamu bisa mengantisipasi kesalahan saat mengumpulkan data dari user dengan cara menerapkan format yang kamu inginkan sedari awal. Misalnya, kolom untuk mengisi tanggal lahir, pastikan setting format kolom tersebut adalah untuk penanggalan (DD/MM/YY)—Angka numerik penanggalan untuk pengisian kolom. D untuk Hari, M untuk Bulan, dan Y untuk Tahun. Cek link ini untuk mengetahui lebih dalam ya. Contoh lainnya, dengan memastikan user dengan mengeluarkan konfirmasi untuk mengisi semua kolom sebelum ditekan tombol next atau submit.
- Berikan feedback dengan cepat
Berikan feedback yang tepat, jangan biarkan pengguna bertanya-tanya apakah harus refresh, reload, atau me-restart laptopnya. Hal ini bisa ditandai dengan memunculkan animasi dalam bentuk simbol loading. Baik juga bila ditambahkan tombol “tos” virtual ketika kamu dan pengguna sama-sama menyetujui suatu hal.
- Hati-hati saat menentukan penempatan dan ukuran elemen
Pastikan tombol-tombol yang menjadi target click cukup besar untuk dilihat dan ditekan. Karena kalau terlalu kecil dan berdekatan, pengguna bisa salah menekan tombol terus-terusan, apalagi dalam desain responsive. Tempatkan navigasi di pojok layar atas, atau di mana user sudah terbiasa dengan penempatan itu. Saat menentukan ini, kamu harus pertimbangkan arah scroll website kamu apakah horizontal atau vertikal, dan sesuaikan penempatan elemennya berdasarkan pertimbangan tersebut. Kamu juga bisa baca-baca tentang pola F-Shape dalam membaca konten di sini ya.
- Jangan abaikan standar
Memang menggunakan sesuatu atau tata letak baru pada sebuah website atau aplikasi itu bagus. Tapi, kadang pengguna tidak terbiasa dengan itu dan justru menjadi tidak nyaman dalam menggunakan desain versi terbaru kamu. Mereka tidak nyaman dengan itu karena terasa asing dan harus mencari tombol atau link di tempat yang tidak biasa. Jadi pastikan desain baru kamu juga mengikuti standar yang telah ada, jika memang tujuan kamu membuat nyaman para user.
- Pastikan interface kamu mudah dipelajari
Jangan biarkan tampilan website atau interface sulit diingat dan dipahami oleh user. Karena semakin simpel, maka akan semakin mudah diingat. User akan mudah mengingat tata letak dan penempatan elemen lainnya dalam website.
Salah satu tips pro-nya adalah, hindari penggunaan “learn more” atau tombol tidak spesifik lainnya. Arahkan saja pengguna untuk menekan tombol yang pasti dan punya tujuan jelas.
- Gunakan data
Analisa website kamu secara berkala. Ada banyak tools untuk menganalisa, tapi direkomendasikan untuk menggunakan Google Analytics dan/atau Mixpanel, tergantung proyeknya. Mixpanel biasanya digunakan untuk events atau acara-acara, mengumpulkan data berdasarkan action dari pengunjung di website kamu. Sedangkan Google Analytics lebih kepada behaviour pengguna, seperti berapa jumlah pengunjung, dan sebagainya.
Nah, tips agar desain UI kamu terlihat sempurna! kamu dapat aplikasikan pada website kamu, kami tidak sabar ingin mendengar keberhasilan kamu dari tips-tips diatas tersebut. Siap untuk eksekusi? Kamu bisa join dengan College Program kami di jurusan Digital Design and Illustration dari IDS | International Design School. See you there!
Sumber: webflow.com