Blog
Hal-Hal yang Patut Diingat Saat Menggarap Film Horor
- February 19, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Alfred Hitchcock, John Carpenter, David Lynch dan Stanley Kubrick memiliki kesamaan sebagai filmmaker; mereka mampu menceritakan sesuatu yang menyeramkan dan, yang paling penting, sangat sulit dilupakan. Menuangkan ide horor ke bentuk tulisan dan mengarahkan aktor untuk memainkan peran sudah menantang. Kendati demikian, bagian tersulit adalah memastikan penonton pulang dengan rasa ketakutan yang membekas dan menghantui mereka.
Berikut ini adalah sekumpulan kiat-kiat bagi para filmmaker muda yang berniat untuk terjun ke produksi film horor;
1. Mulailah dengan Sesuatu yang Kamu Takuti
Esensi dari film horor adalah ketakutan. Sebagai screenwriter, imajinasi yang kamu miliki bisa menjadi titik awal dari cerita yang angle-nya akan dimanipulasi menjadi sesuatu yang membuat penonton tidak bisa tidur untuk beberapa hari kedepan.
Ketakutan dapat dipresentasikan dalam variasi manifestasi yang berbeda. Baik, laba-laba, vampire, kegelapan bahkan ruangan sempit, banyak subjek cerita yang dapat membuat penonton merasa tak nyaman bahkan menutup mata.
2. Memiliki Referensi Film atau Adegan yang Bisa Dicontoh
Salah satu hambatan paling umum dari filmmaker pemula ialah mensalah artikan mencontoh dengan menduplikat. Sutradara ternama seperti Christopher Nolan dan Quentin Tarantino dalam beberapa kali mengadakan screening film yang ditonton oleh seluruh kru. Tujuan dari screening adalah memberikan gambaran mengenai visi dari sutradara akan film yang sedang digarap.
Kamu juga dapat mempelajari screenplay atau mengamati teknik sinematografi dari beberapa film horor yang kamu anggap cocok dengan karya yang ingin kamu buat. Patut diingat juga, ada batasan antara memberikan homage kepada suatu karya dan dengan kegiatan plagiarisme.
3. Membangun Ikatan Emosional Antara Penonton dan Karakter
Elemen penting yang mungkin banyak orang tidak sadari dalam penceriteraan film horor adalah rasa empati atau antipati dari penonton kepada karakter film. Meskipun para penonton mengetahui bahwa sangat kecil kemungkinan mereka untuk dikejar oleh zombie, namun mereka menempatkan diri kepada karakter yang sedang berlari tunggang langgang.
Begitu pula dengan villain yang menteror karakter protagonis sepanjang film. Jika sang villain memiliki motif yang bisa tidak bisa dibenarkan maka kebanyakan penonton secara otomatis akan memiliki perasaan antipati terhadap karakter tersebut. Pada akhir film, tingkat keterikatan penonton dan karakter dapat memiliki peran besar dalam penilaian secara keseluruhan.
4. Diskusikan Konsep Film
Perspektif kritis dari orang lain dapat membantu filmmaker memperbaiki kualitas script, directing dan aspek lainnya yang kamu anggap telah sempurna. Terkadang kamu berasumsi bahwa orang telah mengerti apa yang menjadi visi kamu untuk menakuti orang saat mereka membaca script film horor tersebut atau saat kamu men-direct, tetapi seringkali konteks dalam pesan yang ingin kamu sampaikan tidak dipahami sepenuhnya.
Berdiskusi dengan figur yang terlibat langsung atau pihak eksternal dapat memberikan kamu memberikan gambaran yang lebih jelas akan film tersebut kepada orang dan bahkan dirimu sendiri. Komunikasi adalah aspek yang harus kamu kuasai untuk menjadi filmmaker yang handal.
Nah, demikian tips dari IDS | International Design School bagi kamu yang ingin memulai penggarapan produksi film horor. Jika ada masukan lain bagi para sineas perfilman, bisa tinggalkan komen dibawah ini. Selamat berkarya!
Source:
1 2 3 4 5
Photo Source:
1 2 3