Blog
Mengenal Nirmana Dalam Design (Bagian 2)
- November 13, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Desain tidak sama halnya dengan sebuah karya seni seperti lukisan. Sebuah karya desain, mampu menjadi sebuah solusi untuk para audiensnya. Sebagai dasar dari sebuah karya seni dan desain, berikut ini adalah beberapa penerapan ilmu nirmana yang penting untuk diperhatikan agar desainer menghasilkan karya desain yang tidak hanya bagus, tapi juga mampu berkomunikasi dengan baik.
1. Ruang kosong
White space atau ruang kosong bertujuan agar karya desain tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang. Ruang kosong penting dalam desain karena digunakan untuk berbagai tujuan, seperti memberi kejelasan pembacaan dan memberikan kesan profesional dan sederhana.
2. Kejelasan
Clarity atau kejelasan mempengaruhi penafsiran audiens akan sebuah karya desain. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3. Kesederhanaan
Simplicity atau kesederhanaan menuntut penciptaan karya desain yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong audiens untuk menatap desain lebih lama tanpa merasa jenuh.
4. Emphasis
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian (Point of Interest). Dalam desain, emphasis bertujuan agar informasi penting dapat tersampaikan lebih dahulu dengan baik. Selain itu juga sebagai penegasan pada bentuk visual tertentu.
5. Kesatuan
Unity atau kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting dalam desain. Berfungsi untuk merangkum informasi agar tidak tercerai-berai dan enak dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan, dimana kesatuan sudah tercapai apabila salah satu atau beberapa unsur rupa seperti warna, bentuk, arah, dll sudah saling berhubungan.
6. Keseimbangan
Balance atau keseimbangan dalam desain penting agar desain tetap enak dipandang dan tidak ada ketimpangan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu ketika semua bagian dalam sebuah karya tidak saling membebani.
7. Proporsi
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperolehnya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. The Golden Mean atau Golden Ratio adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa dan desain. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
8. Irama
Rhythm atau Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk – bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk – bentuk unsur rupa.
9. Dominasi
Domination merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan menghilangkan kesan kaku.