Blog
INILAH 5 KRITERIA DESAIN KEMASAN DI ERA NEW NORMAL
- June 24, 2020
- Posted by: poweruser
- Category: Articles
Selama berbulan-bulan self-isolation, kita melihat banyak brand ‘naik level’ dan merangkul layanan home delivery. Mereka ingin memastikan bahwa orang-orang masih bisa membeli produk brand yang mereka sukai.
B&B Studio, sebuah brand design agency di UK, telah bekerja dengan Dalston’s Soda (brand yang memiliki komunitas) untuk merancang outerbox rasa-generik untuk pengiriman yang membantu memperkuat positioning merek ‘soda dengan jiwa’.
Kotak pengiriman tersebut membantu menciptakan brand engagement lebih lanjut dari pembeli online yang ada, sambil memperkenalkan konsumen baru pada nilai-nilai dan identitas merek.
Tetapi bagaimana B&B Studio menemukan kemasan ini? Apa yang diajarkannya tentang desain kemasan untuk New Normal, di mana pengiriman menjadi lebih penting dari sebelumnya?
Pelajari lima tips dari Shaun Bowen, salah satu pendiri dan mitra kreatif di B&B studio.
1. Warna terang
Warna-warna terang dan kesan layak-dimiliki pada kemasan Dalston membuatnya serasa langsung diinginkan (desireable).
2. Menarik perhatian
“Semakin banyak pembeli online, semakin berevolusi peran kotak pengiriman, dari bungkusan coklat polos biasa menjadi ruang iklan yang berharga.”
Dengan kata lain, kotak kemasan merupakan kesempatan untuk memberikan kesan pertama yang baik. Terutama jika brand-mu beroperasi secara virtual, detail kemasan menjadi penting untuk meninggalkan kesan.
Kamu ingin terhubung dengan konsumen melalui cara yang terasa personal, tapi cukup eye-catching sehingga menarik perhatian walaupun kemasan itu hanya ditumpuk di meja.
3. Mendorong komunitas
Kemasan seperti ini bisa menyatukan konsumen yang sedang di masa lockdown. Sesuai dengan peran kemasan yang memfasilitasi isolasi sosial sekarang.
Kotak ini jelas Instagramable apalagi kalau diletakkan bersama koleksi album musikmu. Kotak Dalston bahkan menginisiasi kolaborasi dengan Deviate Music, platform live stream mingguan di sesi lockdown.
4. Manfaatkan storytelling
Kotak kemasan Dalston secara tersirat mengkomunikasikan tentang brand ini, yakni komunitas, keramahan, dan integritas. Juga mencerminkan akarnya di panggung musik London Timur, Passing Clouds.
Manfaatkan kotak delivery untuk menceritakan brand-mu secara menyenangkan. Jangan hanya menempelkan logo brand di pinggir kotak.
5. Ramah lingkungan
Kotak kemasan Dalston adalah contoh kemasan yang berkelanjutan sekaligus bisa digunakan kembali. Semua itu adalah bagian dari komitmen Dalston yang diilhami oleh masyarakat untuk menciptakan bisnis bebas-plastik dan bebas-karbon pada tahun 2021.
Lebih jauh tentang kemasan single-use dan berkelanjutan
Menurut Mike Ferrari, konsultan di industri kemasan yang berpengalaman belasan tahun, sebelum pandemi saat ini, produk dan kemasan yang dapat digunakan kembali (reusable) memiliki daya tarik di lingkungan ritel dan konsumen secara langsung.
Contohnya, sejak adanya wabah, wadah kopi sekali-pakai dan tas belanja dari plastik kembali digunakan. Starbucks misalnya, sudah menghentikan penggunaan gelas refillable sementara. Banyak toko di AS juga tidak lagi memberikan tas belanja yang bisa reusable, yang dinilai sebagai sumber kontaminasi potensial.
“Gelas kopi segar dan kantong sekali pakai telah dianggap sesuai selama pandemi,” kata Ferrari. “Terlihat bahwa kemasan sekali pakai, baik plastik atau karton lipat, dapat dibawa pulang kemudian dibuang, benar-benar menghilangkan virus.”
Ferrari menyatakan, “Akan ada kebangkitan dalam pembicaraan tentang apa yang kita lakukan di akhir nasib pengemasan. Penting untuk memikirkan pengemasan yang menambah nilai bagi masyarakat.”
Industri pengemasan, menurut Ferrari, telah berusaha merekayasa produk ini selama beberapa dekade untuk menyediakan wadah pengawetan makanan, fungsionalitas, dengan biaya yang rendah. Ia juga tengah mempertimbangkan bahan alternatif, seperti biodegradable. Namun, perlu peninjauan lebih dalam.
Bukan berarti plastik atau karton lipat itu buruk, melainkan cara memprosesnya yang tidak memadai. Pada saat ini, industri perlu bersatu untuk memperbaikinya.
“Penggunaan tempat pembuangan akhir dan pembakaran telah ada selama lebih dari 100 tahun, tanpa inovasi nyata. Infrastruktur itu akan menjadi topik pembicaraan.”
Kita tunggu saja inovasi apa yang akan muncul di industri pengemasan.