Serupa Tapi Tak Sama, Berikut Perbedaan Antara Website dan Web Application
Bagi orang awam, mungkin tidak terlalu paham perbedaan antara website dan web application. Tapi, buat kamu yang sekolah design untuk keperluan UX/UI bisa mengerti perbedaan keduanya. Web application atau web app ini fungsinya beda, tapi sama-sama memberi manfaat bagi bisnis di era IT. Terlebih, untuk kepentingan branding, marketing, hingga engagement konsumen. Biar lebih jelas, simak perbandingannya, yuk!
Daftar Isi
Pengertian Website dan Web Application
Website merupakan kumpulan halaman (page) yang saling tergabung di bawah suatu domain atau subdomain. Sementara, web app yaitu sebuah program layaknya software aplikasi yang berbasis website. Web app punya fitur yang memungkinkan user bisa berinteraksi di dalamnya.
Interaksi Web App Jauh Lebih Aktif
Fungsi utama dari website dan web app yaitu sebagai media untuk menyampaikan informasi ke pengguna. Tapi, interaksi yang mengalir di dalam web app jauh lebih aktif daripada website. Website sendiri dibuat hanya untuk sekedar menyampaikan informasi dengan sistem komunikasi satu arah. Sekarang ini, pengunjung website dapat melakukan interaksi dengan berkomentar atau membagikan alamat situs ke berbagai platform di media sosial.
Meski begitu, tingkat interaksi di web app masih lebih tinggi daripada website. Fitur yang ditonjolkan membuat orang semakin leluasa untuk beraktivitas di dalamnya. Jadi, user bisa mengirim formulir menggunakan fitur chat, online payment, dan lain sebagainya. Contoh web app yang kerap digunakan yaitu website e-commerce atau toko online.
Nah, manfaat dari web app pada website e-commerce mampu menampilkan data produk secara real time. Misalnya, produk sold out otomatis dan mengolah data pembayaran seperti sistem pemakaian kupon atau gratis ongkos kirim. Sangat praktis kan?
Kompleksitas yang Berbeda
Jika dilihat dari interaksinya, website jauh lebih sederhana dari web app. Perbedaan tersebut berpengaruh juga pada kompleksitas dari aspek penyusunnya. Pertama, dari kompleksitas integrasi sistem. Integrasi yang dimaksud berkaitan dengan plugin, yaitu sebuah program yang bertujuan menambah fungsionalitas dari program utama dengan cara memodifikasi kode original lewat “plug”. Contoh yang mungkin kamu kenal seperti Adobe Flash Player.
Integrasi pada website sifatnya opsional dan lebih sederhana dari web app. Web app punya fitur yang kompleks. Sehingga, tingkat kompleksitasnya lebih sulit dan membutuhkan pengolahan data dengan bantuan software lain.
Kedua, kompleksitas komponen pengembangnya. Website dengan web app sama-sama menggunakan HTML, CSS, dan Javascript. Meski begitu, komponen pengembang website tetap lebih sederhana. Lihat saja, sekarang ini kamu bisa membuat website tanpa harus belajar bahasa pemrograman yang rumit dengan menggunakan Website Builder.
Sementara, komponen pada web app lebih kompleks. Diperlukan kemampuan coding biar bisa menavigasi web app sesuai dengan kebutuhan. Kamu harus akrab dengan bahasa pemrograman, seperti Ruby, PHP, dan Phyton.
Baca Juga : Designer Harus Tahu! Nih 7 Website dengan Stok Element 3D Gratis
Segi Autentikasi
Hal lain yang membedakan antara website dan web app yaitu dari segi autentikasi. Pada website, tidak dibutuhkan autentikasi karena bebas dikunjungi siapapun. Tapi, hak akses pengunjungnya terbatas. Sedangkan, web app memerlukan autentikasi. Biasanya menerapkan sistem log-in dan log-out karena hak aksesnya jauh lebih luas.
Sekarang, udah tau kan bedanya website dan web app? Jadi, buat kamu yang ingin sekolah design web, nggak perlu bingung lagi untuk fokus design web UX/UI atau menciptakan web app. Program design di International Design College siap mengajarkan kamu untuk memahami pengetahuan dasar desain, prosesnya, hingga aspek teknis dalam penuangan ide. Yuk, sekolah di International Design School aja!