Blog
4 Teknik Sinematografi Dasar yang Harus Dikuasai Anak Film
- June 23, 2021
- Posted by: IDS Education
- Category: Articles
Tertarik dengan dunia perfilman? Jika iya, kamu harus memahami beberapa teknik sinematografi dasar untuk menghasilkan film yang berkesan. Fokus sinematografi adalah menangkap visual kemudian membentuknya menjadi sebuah cerita. Selain itu, menurut para ahli di sekolah film, seorang sinematografer harus bisa memilih teknik pemotretan yang tepat untuk menceritakan kisah yang akan ia bangun, mengoperasikan kamera dengan cakap, tak lupa mengatur lighting di setiap adegan.
Sekian banyak elemen tersebut bisa kamu kuasai dengan mudah jika sudah lulus menerapkan 4 dasar teknik sinematografi berikut ini.
Daftar Isi
1. Ukuran Shot
Menggunakan ukuran yang tepat dapat membuat kamera menangkap lokasi serta aktivitas yang ada pada gambar. Selain itu, ukuran shot juga dapat digunakan untuk menunjukkan detail ekspresi wajah dan objek lain yang memiliki peran untuk membangun cerita.
Oleh karena itu perhitungan skala bidikan kamera setiap scene harus dipertimbangkan dengan matang. Close shot dan mid shot berfungsi untuk memperkenalkan sosok dan aktivitas mereka dalam sebuah cerita. Sedangkan close up shot bertujuan untuk menampilkan bagaimana gestur dan mimik wajah aktor/aktris secara detail sehingga dapat tersampaikan pada penonton.
2. Lighting dan Colouring
Setelah memahami tentang ukuran shot, kamu harus menguasai teknik pencahayaan dan permainan warna. Tahukah kamu jika lighting dapat mempengaruhi mood sebuah adegan? Misalnya, pencahayaan dengan warna kuning dapat memberikan warm mood yang hangat. Pencahayaan low-key dengan bayangan gelap dan pekat menghadirkan mood misterius, dark, gloomy, dan menyeramkan.
Cahaya rim-light memberikan penekanan pada perasaan objek dalam gambar. Pencahayaan, warna dapat menghadirkan emosi pada cuplikan yang sudah direkam. Sedangkan contoh efek dari warna adalah pada rona kemerahan yang memberikan kesan hangat, sedang warna biru memiliki image futuristik dan sedih.
3. Komposisi
Cara sinematografer komposisi kamera dapat mempengaruhi atmosfer dalam hasil rekaman. Serupa dengan fotografi, agar cuplikan terlihat lebih alami adalah untuk mengikuti pedoman ‘Rule of Thirds’. Pedoman ini dengan meletakkan seluruh elemen penting agak tengah shot kamera atau ⅓ sekitar dari frame.
Baca Juga : 4 Keunggulan yang Kamu Dapat dari Kuliah Film
Agar gambar lebih formal, letakkan objek persis di tengah kamera atau dengan menggunakan simetri. Untuk menghasilkan kesan yang menyeramkan, kamu bisa letakkan kamera pada posisi miring atau membuat komposisi sangat seimbang. Komposisi gambar yang baik bisa mempengaruhi emosi penonton.
4. Camera Movement
Belajar sinematografi artinya kamu harus menguasai pergerakan kamera. Menurut Learnaboutfilm, gerakan kamera bisa membuat film jadi lebih hidup. Segala jenis shot meski memiliki peranan yang kecil memerlukan camera movement. Kamu bisa merekam suatu objek yang bergerak dengan kamera statis. Namun ada jenis gerakan kamera yang harus kamu tahu, tracking shots, sequence shots, crane shots, dan aerial shots.
Selain keempat teknik tersebut, masih ada teknik lain yang harus dikuasai jika kamu ingin menjadi sinematografi handal. Nah, untuk mempelajari teknik ini kamu butuh bimbingan para ahli di sekolah film International Design School. Kuliah film atau kursus film, keduanya bisa jadi pilihan karena sama-sama mengajarkan pembelajaran teknis dan pengalaman praktis yang akan membekali kamu sebelum terjun secara profesional ke dunia film.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran kelas, website, webinar, atau voucher pra kerja, kamu bisa cek linktree bio Instagram IDS, ya!