5 Jenis Shot yang Para Filmmaker Wajib Tau!
Hampir berjalan satu dekade, Film Riot sudah membantu para filmmaker dengan tips and tricks yang membuat film Hollywood berkualitas. Tapi seperti yang dipahami bahwa penting untuk memahami dasar-dasar pembuatan film. Hal ini termasuk memahami jenis-jenis shot saat membuat film.
Definisi shot atau biasa kita lihat juga dengan kata shoot adalah suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi. Satu shot terbentuk saat tombol rec pada saat kamera ditekan (pertanda mulai merekam gambar) hingga tombol rec ditekan lagi(menandakan hasil gambar itu sudah selesai direkam) atau biasa disebut dengan satu take. Berikut adalah jenis-jenis shot yang para filmmaker wajib tau!
SHOT SIZE
Shot size ini memang tidak sepenuhnya lengkap, tapi setidaknya memenuhi yang diperlukan. Jenis-jenis shot size diantaranya
Extreme Wide Shot (EWS): shot dari kejauhan yang mengambil suatu area secara menyeluruh. Seperti shoot dari sebuah pesawat akan mendarat, atau seluruh lingkungan istana dengan beberapa prajurit yang akan menyerang.
Wide Shot (WS): fokus kepada subjek, tapi tidak memenuhi frame.
Full Shot (FS): subjek memenuhi frame, dari ujung kepala hingga ujung kaki
Medium Wide Shot (WWS): “full shoot” yang hanya berfokus pada bagian kepala dari subjek dan/atau bagian kakinya terpotong frame.
The “Cowboy Shot”: Versi dari MWS yang disebut The Cowboy karena shoot nya dipotong di bagian dimana seseorang tersebut menyimpan pistolnya.
Medium Shot (MS): subjek berada di frame dari panggul ke atas
Medium Close-up (MCU): subjek berada di frame dari dada ke atas. Dari sini kita bisa melihat mata lebih jelas, membuat shoot lebih intimate. Banyak scene dialog yang menggunakan MCU.
Close-up (CU): subjek memenuhi seluruh frame dari ujung ke ujung. Biasanya digunakan untuk wajah manusia, tapi bisa juga tangan atau properti.
Extreme Close-up (ECU): shot yang lebih dekat dari CU, biasanya berupa mata atau mulut dari subjek.
ANGLE
Ini adalah posisi dimana kamera kamu berada.
Bird’s Eye View. Biasanya digunakan untuk wide shot, disini kamera langsung diarahkan ke subjek.
Overhead. Kamera tepat diatas subjek (versi lebih tight dari Bird’s Eye View)
High angle. Diatas ranah mata melihat, tapi tidak di atas subjek. Biasanya digunakan untuk membuat subjek lebih lemah.
Low angle. Biasa digunakan untuk membuat subjek lebih dominan dan powerful.
Dutch Angle. Shot yang menempatkan kamera dengan off-center dan titled.
Point of View (POV). Ada dua versi dari angle ini: implied dan literal. POV implied adalah ketika karakternya melihat suatu arah, lalu kita melihat arah yang sama. POV literal adalah ketika kamera diletakkan di tempat subjek dan kita melihat apa yang mereka lihat. Biasanya digunakan di film horor.
FRAMING
Bagaimana cara mengkomposisi sebuah shoot
Clean or Dirty. Clean framing adalah ketika tidak ada sesuatu di antara kamera dan subjek. Sedangkan Dirty framing adalah ketika didapati ada orang atau objek antara kita dan kamera sebagai petunjuk dari subjek di frame.
Over the shoulder (OTS). Ketika kita dapat melihat dari punggung seorang karakter.
Single and Two-shots. Single adalah ketika kamu hanya punya satu karakter di frame, dan two-shoot adalah ketika kamu punya dua karakter.
MOVEMENT
Berikut ini hanya beberapa movement basic
- The pan. Angle kameranya berubah-ubah, walau sebenarnya kameranya juga tidak bergerak ke samping
- The tilt. Menggerakan kamera secara vertikal
- The dolly. Kamera diletakkan di boneka, dan bergerak ke arah subjek atau menjauhi subjek
- Zoom. Subjek mendekat dan menjauh dengan mengubah panjang fokus, dengan background yang tetap statis
- Tracking. Ketika kamera berjalan bersamaan dengan subjek, digunakan saat scene “walk and talk”
- Crane or boom shot. Gerakan ketika kamera ditempatkan di sebuah crane (derek) atau boom arm
FOCAL LENGTH
Panjang fokus ini maksudnya lensa. Lensa kamera bisa luas, sedang, atau panjang. Bisa juga dipadukan ketiganya untuk menciptakan rasa yang berbeda. Ini akan subjektif, bergantung pada apa yang ingin kau mau audiens untuk merasakan.
Misalnya, close-up dari wajah subjek pada long focal length, akan terasa berbeda dengan close up menggunakan lensa wide-angle.
Background juga sangat mempengaruhi saat kamu mengambil close-up wide dengan long. Close-up dengan long, sangat tidak fokus. Tapi close-up dengan wide-angle membuat backgroundnya blur, sehingga fokus kepada subjek.
ASPEK RASIO
Penting untuk memilih rasio, karena akan mempengaruhi bagaimana nantinya film ini akan tampil di layar.
Hal diatas hanyalah basic dari tipe-tipe shot untuk para filmmaker. Jika kamu tertarik dan mau mempelajarinya lebih jauh, kamu bisa ikuti College Program Digital Film and Media Production di IDS | International Design School, kita akan belajar banyak mengenai pembuatan film disana. See you there!
sumber: filmriot.com