Langkah Membangun Personal Branding yang Tepat
Di era digital seperti ini, setiap orang berlomba untuk menunjukkan eksistensi diri masing-masing. Sebab itulah, banyak orang melakukan personal branding. Penulis buku The Personal Branding, Timothy P. O’Brien menjelaskan personal branding adalah identitas pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut. Membangun personal branding dapat dikatakan juga sebagai cara membentuk persepsi orang lain terhadap diri kita.
Setiap orang memiliki karakter unik yang hanya pada dirinya. Keunikan pada setiap diri seseorang, tidak hanya dijadikan pembeda antara satu individu dengan individu lainnya, namun juga sebagai wujud dari eksistensi diri. Eksistensi diri penting bagi seseorang, bahkan hal tersebut berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Menurut teori hierarki kebutuhan milik Abraham Maslow, ada lima tingkat kebutuhan yang berusaha dipenuhi individu, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki kasih dan sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Setiap seseorang berhasil memenuhi suatu kebutuhan, maka ia akan berusaha untuk mencapai kebutuhan pada tingkat berikutnya. Pada tingkat teratas yang merupakan tingkat terakhir dari kebutuhan individu terkait dengan upaya yang dilakukan seseorang dengan memanfaatkan bakat, kapasitas, dan potensi untuk memenuhi kebutuhan diri.
Aktualisasi diri merupakan proses untuk membuktikan keberadaan diri kepada orang lain.
Manfaat dari personal branding berupa menjadi top of mind bagi orang lain, mendapat kepercayaan, dapat mengambil peran sebagai pemimpin, dan meningkatkan presitise diri.
Lalu, apa saja yang harus kita lakukan untuk membangun personal branding? Ikuti langkahnya berikut ini!
Langkah Membangun Personal Branding
- Sesuaikan dengan Spesialisasi
Untuk menciptakan personal branding yang kuat adalah dengan menentukannya melalui spesialisasi tertentu. Kamu dapat memperkenalkan siapa dirimu melalui kemampuan, perilaku gaya hidup, tujuan, hingga profesi. Pada bagian ini poin penting yang harus lakukan adalah menentukan kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki, hal apa yang bisa kamu kerjakan dan yang mana yang tidak. Setelah kamu mengenal dirimu lebih baik, maka akan lebih mudah untuk memperkenalkannya kepada orang banyak.
- Miliki kreativitas
Individu yang kreatif biasanya seseorang yang penuh ide dan enerjik, mendorong untuk terus berkembang dan eksploratif. Ketika kamu memulai personal branding, kamu ingin dianggap sebagai yang terunik dan satu-satunya, kreativitas menjadi jembatan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Memiliki kepribadian yang baik
Membangun personal branding harus dengan kepribadian yang apa adanya yang juga hadir bersama ketidaksempurnaan, maka dari itu dikatakan bahwa untuk membangun personal branding membutuhkan kepribadian yang baik bukan yang sempurna. Selain itu, ketika seseorang dipersepsikan sebagai sosok yang positif maka personal brand yang terbentuk akan bertahan lebih lama.
- Konsisten pada apa yang ingin kamu bagikan
Melakukan personal branding haruslah fokus dan konsisten pada apa yang kita lakukan, saat kita berbalik dari tujuan awal hal ini akan memancing kebingungan hingga keraguan dari personal branding yang telah dibangun.
- Lakukan perbandingan dengan kompetitor
Hal ini bertujuan untuk mencari tahu kelemahan yang dimiliki diri sendiri, dengan begitu kita dapat terus menetapkan posisi diri agar tetap berada di atas persaingan.
- Temukan platform yang sesuai
Setiap audiens memiliki platformnya tersendiri, maka dari itu personal branding dibangun melalui wadah yang tepat tempat berkumpulnya audiens yang ingin kita tuju. Platform yang berbeda juga memiliki karakter yang berbeda, sehingga hal tersebut dapat membantumu menentukan cara berkomunikasi yang tepat.
Sumber: dailysocial.id