Blog
Yuk, Ketahui Cara Membuat Film Dokumenter
- March 25, 2014
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Pernah nonton film dokumenter dan berpikir, “Gimana sih cara buatnya?” Sebelum kamu tahu bagaimana cara membuat film dokumenter, ada baiknya kamu tahu dulu pengertian dari jenis film yang satu ini. Film dokumenter yaitu seluruh film yang mendokumentasikan kenyataan. Alur ceritanya merupakan cerita yang sesungguhnya tanpa harus direkayasa sebelumnya. Misalnya aja nih film perjalanan kamu bersama teman saat mendaki gunung atau cerita unik saat di sekolah, sesimpel itu untuk menentukan film dokumenter karena menampilkan kembali apa yang ada di dalam kehidupan. Sebenarnya, istilah dokumenter sendiri bermula dari film Moana Moana yang tayang pada tahun 8 Februari 1926. Film yang dibuat oleh Robert Flaherty ini ditulis oleh The Moviegoer yang merupakan nama samaran John Grierson.
Nah, setelah tahu sedikit tentang sejarahnya, kali ini IDS akan memberikan kamu bagaimana langkah membuat film dokumenter. Apa saja yang harus kamu perhatikan saat membuat film ini, barangkali film iseng-isengmu bisa memenangi lomba film dokumenter.
Tentukan ide.
Nah, langkah pertama dalam membuat film dokumenter adalah menentukan ide. Kamu tak perlu berkhayal jauh-jauh memikirkan apa yang akan kamu ambil dalam filmmu. Ide bisa muncul di mana saja, bahkan di dekatmu. Cobalah untuk peka terhadap sekitar karena terkadang hal yang dianggap orang biasa, bisa menjadi ide yang menarik sehingga menjadi karya film yang keren pula.
Film Statement.
Kamu sudah menemukan ide yang menarik? Kini segeralah untuk menuliskannya ke dalam selembar kertas. Hal ini tentu menjadi sebuah acuan kamu dalam pengambilan angel dan alur cerita. Buat dan selesaikan bagaimana skenario yang akan kamu jalankan. Dan yang tak kalah penting adalah perbanyak referensi. Referensi bisa kamu lihat dari beberapa film dokumenter lainnya, atau jika kamu mau ambil film dokumenter tentang sebuah budaya, ada baiknya untuk tahu dulu sejarahnya secara jelas dan benar. Temui budayawan sehingga filmmu bisa terlihat lebih matang dan profesional.
Buat outline.
Langkah ketiga adalah membuat outline atau yang biasa kamu kenal script. Script menjadi cerita rekaan dari film yang kamu buat sehingga kamu menjadi lebih terarah. Sebenarnya, script memiliki banyak fungsi lho. Dengan adanya script kamu lebih bisa menuturkan secara jelas apa yang menjadi idemu kepada orang yang terlibat dalam proses film. Script menjadi alat struktural yang menjadi guide sehingga kamu wajib membuat script yang jelas dan imajinatif dan menjadi acuan siapa saja sih yang akan kamu wawancarai dalam filmmu sebagai narasumber. Tak hanya untuk kamu si pemiliki ide, script juga memiliki fungsi bagi kameramen sehingga mereka bisa menangkap mood peristiwa atau masalah teknis yang berhubungan dengan tugas si kameramen. Dan yang tak kalah penting, script menjadi panduan para editor arena mereka jadi tahu bagaimana mengaplikasikan struktur film yang sudah kamu buat. Maka dari itu, jangan anggap enteng sebuah script, ya.
Membuat shooting list.
Dengan membuat tersebut, tentu kamu tak perlu membuang pita kaset yang tak bermanfaat bagi filmmu. Karena kamu sudah memperkirakan apa saja sih gambar yang akan kamu butuhkan. Selain itu, penting juga untuk kamu membuat shooting schedule sehingga ketika kamu baru memulai, kamu enggak kebingungan. Karena shooting schedule mencatat jadwal shooting yang akan kamu lakukan dalam pembuatan film sehingga kamu menjadi lebih terarah.
Proses editing.
Langkah kelima dalam membuat film dokumenter adalah editing. Tugas ini biasanya dilakukan saat pascaproduksi. Setidaknya, terdapat tiga langkah dalm mengedit, yaitu membuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Langkah pertama itu mengharuskan kamu menuliskan beberapa catatan secara terperinci, seperti data narasumber atau yang lainnya. Dibuat sedetail mungkin karena tentu akan lebih memudahkan penonton dalam menerima informasi yang kamu berikan. Sedangkan membuat logging adalah membuat daftar gambar dari kaset hasil shooting dengan detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada. Dan jangan lupa untuk mereview kembali hasil rekaman sebagai langkah akhir. Editing script membutuhkan kesbaran yang besar agar ketika kamu mereview di televisi, kamu bisa menghasilkan gambar secara jelas.
Bagaimana? Menurutmu cara di atas, susah enggak sih membuat film dokumenter? Apapun jenis film yang akan kamu buat, jika kamu terus berlatih tentu karyamu semakin keren karena ada proses belajar di dalamnya.
Kamu punya passion FilmMaker? Sekolah Film saja di IDS | International Design School. Ada juga Kursus Film dan International Pathway di Universitas Ternama di luar negeri.