Blog
Teknik Dasar Fotografi Segitiga Exposure
- April 21, 2014
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Untuk menjadi seorang fotografer kamu harus tahu nih bagaimana mengambil suatu moment dengan baik. Nah, ada teknik dasar fotografi yang wajib kamu ketahui, yaitu teknik dasar fotografi segitiga exposure. Exposure Triangle merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeskripsikan relasi antara ke tiga aspek atau elemen dari exposure. Setiap sudut dari gambar segitiga dibawah mempresentasikan satu dari tiga variabel yaitu, aperture, shutter speed dan ISO. Merubah hanya satu dari ketiga elemen tersebut akan membuat foto kamu akan tampak lebih gelap atau terang dan akan merubah tampilannya berdasarkan elemen apa yang kamu rubah.
Segitiga exposure yang dijabarkan ke dalam tiga komponen berikut ini:
ISO
Secara teknis dasar fotografi untuk pemula apabila keadan cahaya kurang intensitasnya maka yang perlu dilakukan adalah menaikkan ISO hingga hingga foto yang dihasilkan mencapai titik keseimbangan. Sebaliknya apabila intensitas cahaya cukup terang maka yang perlu dilakukan adalah menurunkan ISO ke titik yang lebih rendah. Ada efek pada saat anda menaikkan angka ISO yaitu foto akan terlihat banyak noise, sehingga banyak fotografer menyukai noise yang rendah.
Aperture
Komponen selanjutnya yang akan dibahas adalah diafragma (Aperture). Aperture ini berguna untuk mengatur bukaan cahaya yang masuk mengenai sensor /film. Bila bukaan besar otomatis akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Bukaan aperture besar ditandai dengan angka f/1.2, f/1.8 f/2.8 dst. (lihat sendiri di kamera anda ya) semakin kecil angkanya berarti semakin besar bukaan aperturenya begitu pula sebaliknya.
Aperture atau bukaan lensa saat tombol shutter ditekan. Bukaan diafragma lebar (f/2) sedang (f/8), dan sempit (f/22).
Lalu apa hubungannya dengan Depth of Field atau dalam bahasa Indonesia ruang tajam. Depth of field merupakan ukuran bidang fokus pada lensa kamera. Dengan bukaan aperture yang besar berarti mempersempit bidang fokus sebaliknya apabila bukaan aperture dipersempit maka bidang fokus akan melebar.
Ilustrasi DoF Bukaan diafragma.
Oke mari kita ambil sedikit kesimpulan ya, apabila anda ditempat yang intensitas cahayanya kurang menurut sensor kamera digital anda, maka yang perlu dilakukan adalah membuka bukaan aperture agar foto tidak terlihat gelap. Dampaknya apa pada Dept of field? Tentunya bidang fokusnya akan menjadi sempit. Depth of field juga sangat berpengaruh pada ketajaman foto, banyak teknik fotografi yang mengandalkan dept of field agar menghasilkan foto yang benar-benar tajam.
Shutter speed
Setelah sebelumnya dibahas tentang ISO, aperture, maka selanjutnya yang perlu dibahas adalah shutter speed yang merupakan durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasi shutter speed terbuka maka semakin banyak cahaya yang masuk, sebaliknya semakin cepat durasi shutter speed maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Apabila shutter speed tinggi ambil saja 1/300 maka dapat seolah-olah membekukan gerakan sedangkan bila shutter speed lambat (1/10) membuat sensor dapat menangkap gerakan lambat objek. Dampak dari shutter speed yg ditingkatkan adalah berarti semakin sedikit cahaya yang masuk dan umumnya bila foto akan terlihat lebih gelap sebaliknya semakin lama durasi shutter speed cahaya yang masuk semakin banyak.
Salah satu teknik fotografi yang memanfaatkan shutter speed adalah long exposure. Long exposure sendiri bahkan dianggap aliran fotografi sendiri. Ada beberapa jenis foto yang memanfaatkan long exposure antara lain: night photography, light painting, water and long exposure, termasuk solargraphy.
Kamu mau belajar fotografi? IDS | International Design School menyediakan Kursus Fotografi dan kamu juga bisa dapat gelar Bachelor dari Universitas Ternama di luar negeri.
Sumber : 1 2
Punya Passion dibidang Fotografi? IDS Menyediakan Kursus Fotografi, Lho!