Blog
Belajar Fotografi, Mengenal Mode Kamera DSLR
- May 20, 2014
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Bagi kamu yang baru saja mengenal kamera DSLR tentu belum terlalu familiar dengan beberapa mode. Ujung-ujungnya banyak fotografer pemula memilih menggunakan mode otomatis. Padahal ada beberapa mode lainnya yang jika digunakan akan membuat foto menjadi lebih maksimal.
Berikut IDS jelaskan beberapa mode yang seringkali ditemui dalam kamera DSLR.
A. Mode Otomatis
Tak perlu banyak penjelasan mengenai mode ini. Kebanyakan fotografer pemula menggunakan mode ini pada awal menggunakan kamera DSLR.
Jika menggunakan mode ini, maka segala jenis pengaturan seperti shutter speed, aperture, ISO, white balance, fokus dan flash akan ditentukan oleh sensor kamera. Mode ini menghasilkan foto yang bagus dalam berbagai kondisi. Namun yang perlu diingat, foto yang dihasilkan belum tentu sesuai dengan yang kamu harapkan, karena setting pengambilan foto diambil alih sepenuhnya oleh kamera.
1. Mode Potrait
Ketika beralih menggunakan mode ini, kameramu akan secara otomatis memilih settingan aperture besar. Dengan settingan ini, background foto akan kabur (blur) dan gambar di depan lebih tajam. Mode ini sesuai digunakan jika mengambil foto dengan fokus di satu objek, terutama foto close up (wajah hingga bahu).
2. Mode Makro
Gunakan mode ini jika ingin memotret objek lebih dekat. Mode ini cocok sekali untuk mengambil foto bunga, serangga atau objek kecil lainnya. Beberapa kamera punya setting berbeda di mode makro ini.
Yang perlu diperhatikan, memfokuskan objek akan terasa lebih sulit di mode ini. Usahakan antara kamera dan objek berada dalam satu garis pararel, atau kamu akan menemukan hasil foto yang tidak fokus (blur).
Jangan gunakan flash bawaan kamera ketika memotret menggunakan mode ini, atau ketika terlalu dekat dengan objek. Karena yang terjadi nantinya adalah objek tak lagi terlihat.
3. Mode Landscape
Mode ini adalah kebalikan dari mode potrait dengan kamera memilih setting aperture kecil. Dengan settingan ini memungkinkan terjadi banyak titik fokus. Karenanya mode ini cocok untuk memotret objek yang lebar.
Dengan settingan aperture kecil, maka shutter speed juga akan lebih lambat. Dengan keadaan ini, kamu tentu butuh tripod untuk memastikan kameramu tetap stabil ketika mengambil gambar.
4. Sports Mode/Action Mode
Mode ini didesain untuk memotret objek bergerak. Ideal untuk memotret orang yang sedang berolahraga, bintang peliharaan, atau hewan di alam liar.
Mode ini berupaya menangkap gambar objek bergerak dengan menaikkan shutter speed. Untuk membantu mendapatkan gambar yang lebih baik, gerakkan kamera sesuai arah gerak objek. Butuh banyak latihan untuk mendapatkan gambar object bergerak yang bagus menggunakan mode ini.
5. Mode Malam
Mode ini digunakan dalam keadaan cahaya minim dengan shutter speed yang lama. Settingan ini membantu untuk menangkap detail objek dalam keadaan minim cahaya. Pastikan kamu menggunakan tripod agar gambar background tidak out of focus.
6. Mode Movie
Mode ini memungkinkan kamu untuk membuat video dengan menggunakan kamera. Kebanyakan kamera dslr keluaran baru sudah memiliki fitur ini dengan bisa merekam video beserta dengan suaranya.
B. Mode Setengah Otomatis
1. Mode Aperture Priority (dilambangkan A atau AV)
Mode ini adalah semi otomatis dengan kita memilih aperture yang digunakan sementara sisa setting lainnya (shutter speed, white balance, ISO, dll) akan ditangani oleh kamera. Mode ini berguna untuk menentukan titik fokus saat kita mengambil gambar.
Aperture besar berarti sedikit cahaya yang masuk dengan begitu akan banyak titil fokus dalam foto. Sebaliknya, angka aperture kecil maka shutter speed kecil dan titik fokus akan lebih mengerucut.
2. Mode Shutter Priority (dilambangkan S atau TV)
Mode ini kebalikan dari mode sebelumnya. Dalam mode ini shutter speed akan dikontrol manual sementara sisa settingan lainnya akan ditangani kamera. Mode ini cocok untuk memotret objek bergerak seperti orang berolahraga, agar mendapat gambar tajam objek yang bergerak. Sebaliknya, kamu juga bisa menangkap gambar blur objek yang bergerak seperti saat memotret air terjun dengan shutter speed lambat.
C. Mode Manual
Dalam mode ini kamu diberi kebebasan untuk mengontrol semua setingan kamera termasuk shutter speed, aperture, ISO, white balance, flash dan yang lainnya. Cara ini memberikan kebebasan penuh untuk menghasilkan foto sesuai yang kamu inginkan. Tentu saja kamu butuh paham ilmu fotografi lebih dalam untuk bisa mendapat foto apik saat menggunakan mode ini.
Jadi bagaimana, sudah ada gambaran mode apa yang akan kamu pakai? Kalau sudah, jangan hanya dibayangkan, segera berlatih agar lebih paham. Karena practice makes perfect, tunggu tips fotografi dasar dari IDS yang lain ya.
Kamu mau belajar fotografi? IDS | International Design School menyediakan Kursus Fotografi dan kamu juga bisa dapat gelar Bachelor dari Universitas Ternama di luar negeri.
Sumber : 1
Photo Credit: epSos.de via Compfight cc
Ikut Kursus Fotografi di IDS Yuk!