Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Sculpting
Salah satu teknik dalam 3D Modelling adalah Subdivision Surface atau Digital Sculpting. Namun, tahukah kamu kalau ternyata ada pula teknik sculpting atau mematung yang dilakukan secara manual.
Mengapa teknik ini diperlukan? Karena mematung secara manual akan memberikan pemahaman yang lebih dari proporsi 3 dimensi. Selain itu juga untuk memberikan detail mengenai aliran otot makhluk hidup yang sangat penting pada 3D.
Sculpting sendiri adalah proses pembuatan karya seni 3 dimensi yang dibuat dengan membentuk dan menggabungkan bahan-bahan keras atau lunak, seperti batu, kayu, tanah liat dll.
Nah, di bawah ini akan dibahas beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan teknik sculpting. Yuk simak penjelasannya lebih lanjut!
Alat yang Digunakan
Untuk membuat sculpture kebanyakan orang menggunakan tangan, tapi kamu tetap membutuhkan beberapa alat untuk membentuk detail dan menghaluskan beberapa bagian. Alat-alat khusus ini dikenal dengan istilah “mirettes”. Berikut beberapa jenisnya.
1. Shaping Tools
Berbentuk seperti kuas dengan permukaan yang pipih, alat ini terbuat dari plastik atau kayu. Kegunaannya untuk memaksimalkan proses membentuk permukaan yang halus.
2. Cleaning Tools
Alat ini digunakan untuk mengikis dan mengarsir. Bentuknya, seperti pisau kecil dengan bentuk melengkung sampai lurus.
3. Detailing & Smoothing Tools
Alat ini memiliki 3 bentuk dasar, yaitu tool dengan ujung bulat/bola kecil (stylus ball), tool dengan bentuk ujung runcing dan sendok (baik persegi atau oval). Berguna untuk menghaluskan lekukan-lekukan dan menutup lubang/celah.
Bahan yang Digunakan
Untuk membuat sculpture, ada banyak bahan yang dapat digunakan. Umumnya, seperti tanah liat atau yang biasa disebut clay, lilin (wax), batu atau kayu.
Clay sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya
1. Polymer Clay
Jenis clay yang satu ini paling mudah dibentuk karena relatif tidak mudah mengeras dalam waktu yang lama. Kelebihan lainnya dapat digunakan tanpa harus mencampur dengan bahan-bahan lainnya. Namun, kurangnya bahan ini, pada dasarnya lebih cocok untuk pengerjaan detail, khususnya jika pemahat ingin menghaluskan sehalus mungkin sebelum proses pembakaran.
2. Clay Kering
Jenis clay ini membutuhkan campuran air secukupnya, tapi saat proses mewarnai dibutuhkan sekitar 7 lapis untuk mendapatkan tones yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan latex/primer untuk melapisinya sebelum mulai mewarnai.
3. Epoxy Clay
Bahan ini terbuat dari resin epoxy yang dicampur dengan talc untuk membuatnya menggumpal sehingga mudah dibentuk. Kekurangannya, bahan ini memiliki sifat beracun jadi harus lebih berhati-hati. Untuk bisa mengeras, penggunaanya harus mencampur dua bagian dengan perbandingan 1:1.
4. Tanah Liat Basis Air (Water based Clay)
Bahan ini biayanya relatif murah dan mudah diolah untuk skala besar, tapi tanah liat harus disemprot air untuk menjaga kelembapannya agar tidak mudah retak.
5. Fando
Jenis clay yang satu ini sangat populer di Jepang. Fando cukup didiamkan di udara terbuka atau dipanggang dalam oven untuk mempercepat proses pengeringannya. Kekurangannya, sulit untuk membuat detail kecil-kecil seperti pori-pori wajah atau guratan bibir.
Nah, itu dia beberapa alat dan bahan yang biasa digunakan untuk melakukan teknik sculpting. Gimana? Apa kamu jadi tertarik untuk mencoba membuatnya? Atau masih bingung gimana caranya?
Sekarang ini, sculpting bukan hanya dikerjakan secara manual, tapi ada juga yang melalui proses digital. Buat kamu yang tertarik mau belajar lebih lanjut seputar sculpting, yuk belajar sekolah animasi di IDS. IDS menyediakan kursus dan kuliah singkat selama 20 bulan.
Sumber: fionizer.blogspot.com