Blog
Algoritma Instagram di 2020, Begini Cara Kerja di Feeds dan Stories
- March 19, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Sebagaimana teknologi yang lain, media sosial sebagaimana instagram juga terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, baik dari fitur maupun algoritma. Untuk urusan algoritma, dalam dua tahun terakhir, instagram rajin mengubah algoritma mereka, mulai dari feeds dan story tak lagi kronologis hingga yang sempat heboh menyembunyikan jumlah likes untuk beberapa akun.
Memasuki tahun 2020, instagram kembali melakukan beberapa perubahan algoritma. Mereka beralasan hal ini untuk memaksimalkan memberikan layanan terbaik kepada para pengguna. Perubahan algoritma ini juga untuk meminimalisir interaksi palsu dan mengutamakan interaksi organik antar penggunanya. Lebih jelasnya bisa kamu baca pada ulasan di bawah ini sebagaimana dikutip dari Later.com.
Algoritma Instagram untuk Feeds
Instagram sendiri pernah menyatakan jika mereka menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai pengatur algoritma. Hal ini juga yang melatarbelakangi algoritma instagram terus berubah sesuai dengan data dan trend pengguna yang masuk dan diproses. Namun instagram pernah membocorkan jika AI pada algoritma mereka bekerja berdasarkan poin-poin berikut ini:
- Posisi post di masing-masing follower dipengaruhi oleh interaksi di feed seperti comment, like, share dan view.
- Algoritma instagram tidak membedakan jenis akun baik itu personal maupun bisnis.
- Algoritma instagram tidak membedakan format konten, foto dan video punya kedudukan yang setara.
- Interaksi palsu (bot) sudah tak lagi dihitung dan mempengaruhi posisi post di feeds.
- Kualitas dan kuantitas komentar punya pengaruh besar untuk posisi di feeds.
Selain beberapa poin di atas, ada beberapa faktor bagaimana algoritma instagram mengatur konten yang muncul di halaman feeds kamu. Beberapa faktor tadi yakni:
- Minat
Instagram akan membaca apa yang menjadi post favorit pengguna berdasarkan kebiasaan like, comment dan save mereka. Maka jangan heran jika ada pengguna yang sering memberi like kepada foto kucing misalnya, maka konten serupa yang akan diprioritaskan muncul di feeds orang tersebut.
- Koneksi / network
Koneksi yang dimaksut di sini adalah jaringan yang terbentuk lewat interaksi likes, tagged photos atau juga DM. Instagram akan berupaya untuk memprioritaskan orang-orang terdekat yang mereka kenal dan sering berinteraksi.
- Frekuensi
Instagram juga menghitung waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi mereka. Jika seorang pengguna jarang membuka instagram, maka feed yang ditampilkan hanya beberapa post yang dianggap menarik saja. Berbeda jika ada pengguna yang lebih sering menghabiskan waktu di instagram, konten yang disajikan akan lebih update sehingga terlihat lebih kronologis.
- Waktu / tren
Instagram selalu berupaya untuk menampilkan konten terbaru dan paling menarik bagi penggunanya. Termasuk juga sudah usia konten tersebut, semakin lama maka bisa jadi dianggap semakin tidak relevan dengan kondisi terbaru. Begitu juga dengan konten yang sedang tren, instagram akan berupaya memprioritaskan konten yang tren dengan asumsi hal itu yang sedang menjadi topik pembicaraan banyak orang.
- Jumlah Following
Jumlah akun yang kamu follow menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi algoritma instagram menampilkan konten di feeds kamu. Semakin banyak akun yang kamu follow, semakin keras upaya algoritma untuk mengkurasi. Hasilnya, tidak semua post di akun yang kamu follow bisa muncul di halaman feeds kamu.
Algoritma Instagram untuk stories
Sama seperti feeds, algoritma instagram juga mengkurasi distribusi stories yang akan ditampilkan kepada pengguna yang lain. Prinsipnya kurang lebih sama dengan poin dan faktor penentu algoritma di feeds. Instagram akan memprioritaskan stories dari akun yang paling sering terjadi engagement, baik itu di feeds, story atau DM. Alhasil, stories yang paling sering kamu lihat, nanti akan diprioritaskan dan muncul di paling kiri setelah foto profil.
Dengan algoritma yang baru ini, jangan lagi berpikir untuk bisa curang dengan jasa beli follower atau like dan komentar. Selain sudah ketinggalan zaman, instagram juga sudah tak lagi mentolerir cara seperti ini. Bisa-bisa akun kamu akan dibanned sehingga tak bisa lagi dipakai.
Nah usai membaca artikel ini, baiknya tuh kamu pakai cara yang jitu, yang sifatnya organik dengan memperhatikan poin-poin serta beberapa faktor yang mempengaruhi cara kerja algoritma instagram. Memang butuh waktu dan tak bisa instan, namun cara ini punya hasil yang lebih tahan lama.