Blog
Anak Sekolah Design, Udah Tahu Pengertian dan Manfaat Paper Prototyping?
- October 24, 2017
- Posted by: nita
- Category: Articles
Paper Prototyping, sebuah istilah yang mungkin masih asing di telinga orang awam. Namun, ternyata paper prototyping merupakan salah satu hal yang penting dan harus dilakukan dalam siklus rekayasa perangkat lunak. Jika kita ingin mengevaluasi keberhasilan atau kinerja dari sebuah produk baru, kita dapat melakukannya dengan cara melakukan pengetesan (testing). Testing dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya yaitu dengan melakukan usability testing. Usability testing berfokus pada pengguna (user-centered design) yang bertujuan untuk mengevaluasi sebuah produk dengan cara mengujicobakan produk tersebut kepada pengguna secara langsung. Hal inilah yang berhubungan dengan paper prototyping, yuk kita bahas lebih lanjut!
Pengertian Paper Prototyping
Dalam studi antarmuka manusia-komputer, paper prototyping merupakan salah satu cara untuk melakukan usability testing yang sudah dibahas diatas tadi. Paper prototyping adalah sebuah teknik menggambarkan user interface di atas kertas sehingga memungkinkan untuk dirancang, disimulasikan, dan diuji dengan cepat. Walaupun teknik ini terlihat sederhana, teknik ini efektif digunakan sejak 1980-an dan kemungkinan besar akan lanjut digunakan di masa depan karena bukti kesuksesannya. Lalu, kapankah sebaiknya kita melakukan paper prototyping ini? Paper prototyping dilakukan pada tahap merancang sebuah antarmuka sebelum siap dikembangkan. Paper prototyping akan menjelaskan bagaimana sebuah aplikasi bekerja dengan baik dan intuitif. Umpan-umpan balik dari pengguna sangat dibutuhkan karena nantinya yang akan menggunakan aplikasi tersebut adalah mereka, bukan hanya pengembang aplikasi. Selanjutnya isu dan masukan dari pengguna tersebut dapat dijadikan acuan untuk membuat prototype antarmuka dalam tim desain.
Manfaat Paper Prototyping
Apa sajakah manfaat paper prototyping yang bisa diambil untuk kepentingan si pembuat produk tersebut?
1. Setiap pengguna dapat melakukan ujicoba antarmuka dengan aksi-aksi yang nyata.
Dengan melakukan paper prototyping, pengguna dapat menentukan sendiri aksi atau tugas apa saja yang bisa ia pahami dan lakukan ketika menggunakan aplikasi tersebut secara intuitif.
2. Paper prototyping tentu lebih mudah dibuat dibanding dengan computer prototyping.
Disaat seperti ini dimana teknologi sudah semakin maju, mengapa paper prototyping harus tetap dilakukan? Ya, tentu saja karena ada alasannya. Paper prototyping hanya membutuhkan keahlian menggambar di atas kertas. Jika ada yang kurang sesuai maka dapat dengan segera diperbaiki. Selain itu, hal tersebut juga dapat mengurangi kerumitan membuat prototype dalam komputer yang seringkali berhubungan dengan kemampuan menggunakan tools tertentu.
3. Memungkinkan perubahan yang terjadi secara cepat
Dengan prototyping di kertas, kita dapat membuat, mengubah, maupun membuang banyak versi dari tampilan tanpa membuang banyak waktu (rapid iteration).
4. Menambah kreativitas
Dengan tidak terbatasnya ide yang bisa digunakan dan dikembangkan, Designers bebas untuk berkreatifitas dan menyalurkan ide baru dibandingkan dengan menggunakan software.
5. Tidak membutuhkan terlalu banyak keahlian
Semua orang dapat menggambarkan idenya walaupun tidak memahami penggunaan software prototyping, seperti marketing, development, atau stakeholders yang terlibat.
6. Membutuhkan biaya dan peralatan yang praktis
Tidak hanya murah, bahkan bisa terbilang sangat simpel dengan hanya membutuhkan kertas dan pensil / alat tulis lainnya, paper prototyping sudah dapat diselesaikan. Tentunya ini berbeda dengan digital prototyping yang membutuhkan komputer, dengan spesifikasi dan software tertentu.