Belajar Dasar-dasar Skill Produksi Film, Apa Saja?
Secara umum, proses produksi sebuah film terbagi menjadi 3 bagian, dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Film merupakan karya kolektif, yang artinya tidak bisa dikerjakan secara perseorangan. Entah dikerjakan dalam skala kecil hingga global. Tiap anggota akan dibagi ke dalam beberapa departemen. Nantinya, tiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Maka dari itu, dasar-dasar produksi film harus diterapkan. Dengan memahami dasar-dasar produksi film akan tercipta alur kerja yang ideal. Tidak menyimpang dari tujuan awal film dibuat.
Proses produksi film biasa disebut dengan istilah filmmaking. Seluruh rangkaian proses tersebut harus dilakukan dan tidak bisa dilewati begitu saja. Sehingga menghasilkan film yang berkualitas. Untuk mempelajari skill apa saja yang dibutuhkan saat memproduksi film, berikut tahapan-tahapan produksi film. Setelah mengetahui apa saja tahapan proses produksi film, maka kamu dapat melatih diri, untuk menyesuaikan kemampuanmu dengan tanggung jawab yang ada!
- Pra Produksi
Tahapan pra produksi film merupakan tahap persiapan atau tahap perencanaan. Tahap ini menjadi tahap terpenting dalam proses produksi film, sebab tahap pra produksi mencakup 70% dari keseluruhan manajemen produksi film itu sendiri. Beban kerja akan diperinci dan diberikan kepada masing-masing kelompok kerja. Tiap kesalahan yang ada juga akan lebih mudah diperbaiki. Orang atau tim yang terlibat dalam tahap pra produksi biasanya adalah anggota tim inti seperti produser, penulis skenario, sutradara, pengarah teknik, dan penata artistik..
Berikut daftar tugas yang dilakukan saat pra produksi:
- Menetapkan konsep film baik cerita (naratif) maupun teknis (sinematografi);
- Merumuskan pesan, bentuk, karakter, cara/ teknik perwujudan sebuah film;
- Menetapkan dasar pendekatan produksi apakah produksi dalam studio atau luar studio
- Pengusulan skenario, format produksi dan kebutuhan anggaran produksi;
- Merancang segala aktifitas kegiatan pada saat produksi film;
- Menyusun biaya atau budget yang diperlukan untuk produksi yang telah ditetapkan;
- Menjadwalkan atau menyusun waktu yang akan digunakan untuk filmmaking.
- Set Up and Rehearsal (Persiapan dan Latihan)
Tahap set up and rehearsal adalah tahap persiapan akan segala sesuatu di ruang kendali dan ruang studio sebelum semuanya dilakukan serentak. Pada tahap ini, set dibangun, secara bersamaan kerabat kerja teknik, cameraman, pencahayaan dan audio memeriksa posisi kamera, lampu-lampu, mutu cahaya, dan lainnya. Tahap set up ini dibutuhkan untuk mengecek seluruh peralatan yang dibutuhkan, apakah peralatan peralatan tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Sedangkan, tahap rehearsal merupakan tahap akhir sebelum melakukan produksi. Tahap rehearsal mencakup pembacaan naskah dan melatih blocking camera. Tujuannya untuk mengurangi kekeliruan yang dapat terjadi pada saat produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan tanpa hambatan.
- Produksi
Tahap produksi adalah tahap eksekusi dari proses pra produksi artinya proses produksi dilakukan setelah segala persiapan selesai dilakukan. Tahap produksi berarti melakukan perekaman gambar atau shooting. Juga perekaman suara direct recording agar suara yang didapat lebih orisinil. Beberapa kegiatan saat shooting antara lain:
- Melakukan call crew yang artinya memanggil dan memberitahukan kepada staf produksi yang akan bertugas saat shooting dilakukan. Agar proses shooting dapat berjalan tepat waktu.
- Menyampaikan lembaran tugas kepada masing-masing staf produksi.
- Melaksanakan perekaman gambar sesuai dengan masing-masing rencana dan tugas.
- Menyusun dan menyampaikan laporan shooting sesuai jalur tugas yang telah ditetapkan sebagai bahan evaluasi.
- Pasca Produksi
Tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dari proses pembuatan film. Pada tahap ini, dilakukan pengeditan pada hasil rekaman atau shooting, pengeditan audio, hingga pemberian efek. Tahap pasca produksi biasa disebut juga dengan tahap editing, agar rangkaian gambar dan suara berkesinambungan sesuai dengan naskah. Setelah tahap pasca produksi, barulah karya film bisa disebut sempurna.
- Mixing dan Ilustrasi Musik
Proses mixing biasa dilakukan setelah proses editing telah rampung. Proses ini dilakukan dengan merekam suara atau dialog biasa terdapat dialog yang tidak bisa digunakan atau memang sengaja dilakukan direct sound recording. Proses mixing dan ilustrasi musik biasanya berupa:
- Rekaman dialog atau after recording;
- Perekaman suara khusus atau sound effect;
- Perekaman musik atau membuat musik ilustrasi.
Tertarik belajar film? Sebagai salah satu sekolah film terbaik yang ada di Indonesia, IDS memfasilitasi setiap filmmaker yang ingin bergerak maju. Selain memberikan pengetahuan mengenai proses pembuatan film, IDS juga terus mengejar perkembangan teknologi untuk diterapkan pada setiap siswanya.