Dasar-dasar Fotografi: Memahami ISO

Aperture dan Shutter speed sudah IDS bahas sebelumnya. Point ketiga yang akan dijelaskan dalam dasar-dasar fotografi adalah ISO. Kali ini ISO akan dibahas secara singkat dan padat, karena tidak butuh banyak detail untuk menjabarkan tentang ISO.
 
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran ISO dimulai dari angka 50, 80, 100, dan akan berlipat ganda sampai dengan 3200 atau lebih. Semakin rendah angka ISO maka sensitivitas kamera terhadap cahaya kurang. Semakin tinggi angka ISO maka sensitivitas kamera terhadap cahaya bertambah.ISO dengan angka tinggi dapat menurunkan kualitas foto karena akan menghasilkan bintik-bintik yang disebut noise. Foto akan terdapat bintik-bintik seperti pasir detail yang susah dihilangkan. Tetapi untuk kondisi ruangan yang minim cahaya, ISO tinggi terkadang tidak terhindarkan untuk untuk digunakan untuk menangkap objek yang difoto.
 
Dengan setting ISO tinggi pada pencahayaan minim, kamu dapat menaikkan shutter speed agar foto tidak kabur karena getaran kamera DSLR atau memperkecil Aperture untuk mendapatkan ruang tajam yang sempurna. Namun, harus tetap diingat, semakin tinggi ISO yang digunakan akan semakin tinggi tingkat grainy yang dihasilkan. Grainy membuat foto tidak tajam. Jika ingin memperoleh foto dengan warna yang padat dan sempurna, cobalah gunakan ISO 60 atau 100 saat di luar ruangan, sedangkan di dalam ruangan gunakan ISO 400 atau 500.
 
Di bawah ini, kamu bisa melihat perbedaan foto yang menggunakan ISO rendah dan tinggi. Foto pertama dan kedua menggunakan ISO 200, foto ketiga menggunakan ISO 400, foto keempat menggunakan ISO 800, dan foto kelima menggunakan ISO 1000. Dapat kamu lihat pada foto kelima terdapat bercak-bercak noise yang cukup padat.
 
 

 
Kamu mau belajar fotografi? IDS | International Design School menyediakan Kursus Fotografi dan kamu juga bisa dapat gelar Bachelor dari Universitas Ternama di luar negeri.
 
Source :
Kursus Fotografi di IDS, Yuk!