Dead Stock: Ancaman Bagi Bisnis? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dead stock merupakan salah satu ancaman yang dapat terjadi dalam bisnis. Ini merupakan istilah yang digunakan pada suatu persediaan barang dalam gudang yang tidak laku dijual.
Dead stock mencakup barang yang telah kadaluarsa, cacat, rusak, sisa produk musiman, atau produk yang salah kirim. Barang-barang tersebut akan memberikan dampak kerugian bagi bisnis jika tidak ditangani dengan baik.
Apa yang Menyebabkan Dead Stock?
Pergerakan barang di gudang mencakup pergerakan cepat (fast moving) dan pergerakan lambat (slow moving). Fast moving, seperti namanya, merupakan jenis barang yang keluar dari gudang secara cepat karena laku terjual. Sebaliknya slow moving merupakan jenis barang yang terlambat keluar dari gudang karena kurang laku atau alasan lainnya.
Barang slow moving inilah yang dapat menyebabkan dead stock. Karena itulah penting bagi pelaku bisnis untuk mengetahui dan menganalisis barang-barang fast moving dan slow moving dalam gudang sehingga dead stock dapat dihindari.
- Penjualan yang Buruk
Penjualan yang buruk dapat menyebabkan barang tidak laku sehingga menumpuk di dalam gudang. Ini dapat terjadi ketika target pasar kurang tertarik pada produk karena berbagai alasan, misalnya seperti harga produk yang terlalu tinggi, kurang menarik dibandingkan produk kompetitor, atau tidak sesuai dengan kebutuhan target pasar.
Hal tersebut dapat dihindari dengan menganalisis alasan atau penyebab penjualan yang buruk tersebut untuk kemudian ditemukan dan ditentukan solusinya.
- Masalah Kualitas Produk
Produk yang rusak atau berada di bawah standar dapat menyebabkan produk tidak dapat keluar dari gudang karena tidak layak jual. Hal tersebut dapat terjadi saat standar kualitas tidak diperiksa secara teratur dan spesifikasi produk atau persyaratan penyimpanan produk tidak diikuti.
- Kurangnya Komunikasi
Dead stock dapat terjadi karena kesalahan antara tim gudang dan manajemen. Bisa saja tim gudang memesan lebih banyak stok persediaan daripada yang dibutuhkan karena tim manajemen tidak mengkomunikasikan jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
- Perhitungan Inventaris yang Tidak Akurat
Faktor ini berada di luar kendali perusahaan, namun dapat dihindari lewat berbagai strategi untuk meningkatkan akurasi dalam perencanaan inventaris, seperti misalnya menganalisis history pesanan, menggabungkan data kondisi ekonomi, dan melacak aktivitas kompetitor.
Bagaimana Cara Mengatasi Dead Stock
Dead stock merupakan ancaman yang seringkali terjadi dalam bisnis, namun kamu bisa menemukan solusinya lewat beberapa cara dan tips berikut ini:
- Berikan diskon
Diskon bisa menjadi kejutan yang menyenangkan bagi pelanggan. Ini dapat menarik minat mereka kepada produk. Meski produk tersebut tidak dapat memberikan keuntungan, tapi pertimbangkan ini sebagai strategi awal untuk menarik minat pelanggan. Selain itu, cara ini dapat membebaskan ruang dalam gudang.
- Bundling produk
Bundling merupakan paket produk yang ditawarkan dalam satu harga. Harga tersebut seringkali kurang dari harga total pembelian item satu per satu. Pasangkan produk yang tersisa banyak dengan produk dengan penjualan teratas. Meski mungkin mengurangi keuntungan, namun mereka dapat membebaskan tempat penyimpanan yang berharga dalam gudang.
- Re-merchandise
Kadang kala, penyebab barang tidak terjual tidak disebabkan oleh produk itu sendiri tetapi disebabkan oleh pengaturan posisi produk dalam display. Cobalah untuk melakukan pengaturan ulang dalam penyusunan posisi produk. Tambahkan signature yang baru dan cerah serta mengganti label dengan yang baru sehingga membuat produk terlihat stand out dan menarik secara visual bagi pelanggan.
- Jual di marketplace
Pilihan lain yang dapat ditempuh adalah dengan memasarkan barang dead stock secara online lewat marketplace. Kamu dapat membuat kampanye produk yang menarik agar dapat menarik pelanggan untuk membeli barang tersebut.
- Donasikan
Daripada membuang barang dead stock begitu saja, mengapa tidak donasikan atau sumbangkan saja barang dead stock dalam kegiatan donasi. Dengan begitu kamu juga dapat memanfaatkannya dalam program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Tips Mencegah Dead Stock dengan Sistem Manajemen Inventaris
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kamu dapat menghindari dead stock dalam gudang dengan melakukan manajemen yang bersifat internal, seperti di bawah ini:
- Lakukan uji produk sebelum berinvestasi besar-besaran untuk sebuah produk baru. Luncur lah lini edisi terbatas untuk mengukur minat pelanggan terhadap produk tersebut.
- Lakukan riset untuk melihat ketertarikan pelanggan terhadap produk tertentu. Percayakan dat penelitian untuk mengukur kecocokan produk dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
- Tingkatkan komunikasi internal. Kekompakkan tim akan memastikan semua orang berada dalam satu komando sehingga tidak ada hal yang terlewatkan.
- Pastikan kamu hanya menjual produk berkualitas. Kamu dapat mengetahui kualitas suatu produk lewat ulasan dari pelanggan. Evaluasi kembali pasokan barang tersebut jika mereka tidak menginginkannya.
Sumber: accurate.id