Blog
Deretan Film yang Mendobrak Stereotip Pendidikan, Sudah Pernah Nonton?
- July 19, 2021
- Posted by: IDS Education
- Category: Articles
Dari waktu ke waktu perkembangan film semakin menakjubkan. Tak hanya berdasarkan teknologi yang digunakan, tapi juga temanya yang begitu menarik. Pantas saja generasi muda kini banyak yang tertarik masuk ke Sekolah Film supaya bisa menghasilkan film-film dengan kualitas tinggi.
Berbicara tentang tema, ada banyak film yang menciptakan topik tak biasa. Salah satunya adalah mengenai stereotip pendidikan. Bagi kamu yang penasaran apa saja judulnya, berikut adalah ulasannya.
Daftar Isi
Kartini
Pertama ada film dari Indonesia berjudul R.A. Kartini. Dikisahkan mengenai sosok Kartini yang tumbuh dalam kehidupan bangsawan dengan banyaknya aturan serta perbedaan kasta yang begitu mencolok. Perbedaan kasta ini membuat ibu dari Kartini, Ngasirah menjadi terasing di rumahnya sendiri.
Mengerti bahwa hal ini sangat tidak baik, Kartini berusaha untuk mengubah tradisi serta menyetarakan hak semua orang. Hak yang paling ia perhatikan adalah pendidikan perempuan, yang mana di waktu tersebut pendidikan perempuan sangat kurang dihargai. Kartini pada akhirnya memperjuangkan hak dengan mendirikan sekolah khusus perempuan bersama kedua adiknya.
Three Idiots
Para pecinta film pasti sudah tidak asing dengan sinema dari India berjudul Three Idiots. Film yang pernah menang di Indian Film Awards ini menceritakan tentang tiga mahasiswa teknik yang berkuliah di Imperial College of Engineering. Ada Farhan yang merupakan mahasiswa terpaksa masuk fakultas mesin karena ayahnya. Kemudian ada Raju yang memilih fakultas untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Lalu yang ketiga ada Rancho, seorang pria eksentrik yang sangat semangat untuk belajar teknik.
Three Idiots ini akan menyoroti tentang mengikuti passion. Selain itu, mereka juga akan membuat para penonton belajar bagaimana caranya mengusir perasaan takut gagal supaya bisa menemukan hal yang diinginkan.
Taare Zameen Par
Masih dari film India, ada Taare Zameen Par. Film ini mengisahkan tentang seorang anak penderita disleksia bernama Ishaan. Penyakit ini membuat Ishaan kesulitan belajar, sehingga mendapatkan nilai yang buruk. Hal ini pun menjadi bahan ejekan dari kawan-kawan sepermainan Ishaan. Namun sayangnya, orang tua Ishaan tidak memperhatikan hal tersebut dan menganggap itu adalah sebuah kemalasan. Pada akhirnya, kedua orang tua Ishaan mengirimnya ke asrama.
Baca Juga: Bikin Bangga, Film Animasi Nussa Bakal Tayang di Festival Film Bucheon Juli Ini!
Keadaan Ishaan di asrama bukan malah membaik, justru semakin memburuk karena ia terus merasa cemas. Kondisi Ishaan yang seperti ini membuat guru seni di asrama bernama Nikumbh penasaran. Nikumbh pun tergugah untuk membuat Ishaan percaya diri dengan menceritakan kehidupan tokoh terkenal yang juga terkena disleksia. Dari sini, Ishaan mulai membaik dan nilainya juga meningkat.
Accepted
Kemudian ada Accepted yang menceritakan tentang Bartleby Gaines yang gagal masuk ke sebuah universitas. Hal ini membuat sang ayah benar-benar kecewa berat. Dari sini, Bartleby pun akhirnya mendirikan sebuah universitas bersama kawan-kawannya yang senasib. Kampus tersebut diberi nama South Institute of Technology atau disingkat SHIT.
Kampus ini dari hari ke hari semakin terkenal di kalangan orang yang gagal masuk sebuah universitas. Maka dari itu, Bartleby pun bersusah payah membuat logo, website, dan keperluan penting lainnya. Walaupun kampus ini fiktif, tapi di sini mengajarkan banyak hal positif. Salah satunya mengembangkan gairah dan tujuan hidup mereka.
The First Grader
Terakhir, ada The First Grader. Film yang rilis pada tahun 2010 ini mengulas biografi seorang petani asal Kenya bernama Kimani Maruge yang daftar ke sekolah dasar pada usia 83 tahun. Maruge masuk ke sekolah dasar karena ingin belajar membaca demi membaca surat dari seseorang. Akan tetapi, ia mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak ketika pergi ke sekolah.
Walaupun begitu, Maruge tidak menyerah. Ia berusaha untuk bisa masuk ke sekolah dasar dan tidak mau ke lembaga pendidikan dewasa. Dikarenakan di lembaga pendidikan dewasa, banyak sekali orang yang tidak memiliki semangat belajar.
Itulah lima film yang mengangkat tema tentang pendobrakan stereotip pendidikan. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari film-film ini, sehingga patut untuk kamu tonton.
Apakah kamu ingin membuat film-film keren seperti di atas? Yuk daftarkan diri ikut kuliah film atau kursus film di Sekolah Film International Design School via online. Untuk info lebih lengkapnya mengenai webinar, website, atau pendaftaran online, bisa langsung cek linktree di bio Instagram IDS!