Filosofi Pohon Hayat sebagai Logo Resmi IKN: Membawa Pesan Pemulihan dan Keberlanjutan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan Pohon Hayat sebagai logo resmi IKN dalam acara yang diadakan di Jakarta baru-baru ini. Keputusan ini memiliki makna penting, mengingat Pohon Hayat menjadi simbol yang kuat bagi keberlanjutan dan pemulihan alam di Indonesia.
Pohon Hayat, juga dikenal dengan sebutan “Tree of Life,” adalah salah satu jenis pohon yang memiliki keistimewaan dalam kehidupannya. Meskipun mengalami masa-masa sulit, seperti kekeringan atau kerusakan fisik, pohon ini mampu bertahan dan kembali hidup dengan segar setelah mendapatkan kondisi yang baik. Keunikan ini menjadikan Pohon Hayat sebagai simbol keberlanjutan, ketahanan, dan pemulihan.
Dalam konteks IKN, Pohon Hayat menjadi pilihan yang tepat untuk melambangkan visi dan misi institut tersebut. IKN bertujuan untuk mempromosikan keberlanjutan dan pemulihan di berbagai aspek kehidupan, termasuk lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Logo yang menggambarkan Pohon Hayat secara visual mampu menyampaikan pesan bahwa IKN berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan dan pemulihan di Indonesia.
Pilihan Pohon Hayat sebagai logo resmi IKN juga menggambarkan komitmen pemerintah Indonesia, yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, dalam menjaga dan melindungi sumber daya alam yang ada. Logo ini menjadi simbol visual yang memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan membangun masyarakat yang berkelanjutan.
Selain itu, penggunaan logo Pohon Hayat di berbagai media dan platform akan membantu memperkuat identitas dan citra IKN. Logo yang konsisten dan terlihat di berbagai saluran komunikasi akan membangun kesadaran merek dan memberikan pesan yang kohesif kepada audiens. Logo ini juga dapat digunakan dalam promosi, materi pemasaran, dan acara terkait IKN untuk meningkatkan pengenalan dan pemahaman tentang institut tersebut.
Dalam penutup, Pohon Hayat yang diresmikan oleh Presiden Jokowi sebagai logo resmi IKN merupakan simbol yang kuat bagi keberlanjutan dan pemulihan di Indonesia. Keputusan ini mencerminkan komitmen IKN dan pemerintah Indonesia dalam mempromosikan keberlanjutan di berbagai aspek kehidupan. Diharapkan logo ini akan menginspirasi dan memotivasi orang-orang untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga alam dan membangun masyarakat yang berkelanjutan.
Profil Logo IKN Nusantara Pohon Hayat
Logo ini mencerminkan keberagaman ekologi Nusantara sebagai sumber kehidupan dan kekayaan hayati yang melimpah.Berikut ini adalah makna dari setiap unsur yang terdapat dalam logo IKN “Pohon Hayat Nusantara”:
- Lima Akar: Lima akar yang terlihat dalam logo melambangkan Pancasila, dasar negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara yang mencakup lima prinsip dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
- Tujuh Batang: Tujuh batang pohon melambangkan tujuh pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Pulau-pulau ini merupakan bagian penting dari wilayah Nusantara dan mewakili keanekaragaman geografi dan budaya negara ini.
- Tujuh Belas Kembang Mekar: Tujuh belas kembang yang mekar di logo melambangkan kemerdekaan yang abadi. Angka tujuh belas mengacu pada tanggal 17 Agustus 1945, saat Indonesia meraih kemerdekaannya dari penjajahan.
Logo IKN Nusantara Pohon Hayat mencerminkan semangat dan keberagaman Indonesia sebagai negara yang berdiri di atas Pancasila dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Simbol-simbol dalam logo ini menggambarkan tekad untuk memajukan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat kehidupan yang berkelanjutan, beragam, dan berdaya saing.
Cerita Inspirasi Logo IKN Nusantara Pohon Hayat
Aulia Akbar, seorang desainer logo asal Bandung, memiliki peran penting dalam menciptakan logo IKN Nusantara Pohon Hayat. Ia berbagi kisah tentang proses kreatif yang melatarbelakangi tema pohon hayat yang akhirnya menjadi logo resmi IKN Nusantara. Menurut Aulia, ide tentang pohon hayat muncul setelah melakukan penelusuran yang mendalam tentang kebudayaan Indonesia.
“Jadi, inspirasinya berasal dari penelusuran kita tentang kebudayaan kita sendiri, dari Sabang sampai Merauke. Apa yang kita temukan adalah bahwa ada satu bentuk yang secara universal menggambarkan kosmologi, yaitu pohon hayat. Pohon ini adalah simbol kehidupan yang dapat kita temui di mana-mana,” ungkap Aulia kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/5/2023).
Aulia menjelaskan bahwa pohon hayat juga menjadi simbol dari keberagaman Indonesia. Ia mengambil contoh warna bendera kebangsaan Indonesia yang merupakan kesatuan yang utuh.
“Pohon hayat menjadi penanda bahwa di atas keberagaman kita, kita dapat bersatu. Seperti halnya bendera Merah Putih, kita menyebutnya merah dan putih, bukan jingga. Namun, itu adalah hal yang tunggal, yang satu namun utuh. Logo ini didasarkan pada banyak falsafah dan ideologi Indonesia, dan dapat menjadi representasi ke depan baik di dalam negeri maupun di dunia,” jelas Aulia.
Logo resmi IKN Nusantara Pohon Hayat menggambarkan pesan bahwa di tengah keberagaman budaya dan agama, kesatuan dan persatuan dapat terwujud. Logo ini mencerminkan filosofi Indonesia yang kaya dan dapat menjadi ikon yang mewakili Indonesia di masa depan, baik dalam skala lokal maupun global.