Blog
Glassmorphism: Efek Desain UI Transparan yang Sedang Viral
- May 31, 2025
- Posted by: Bayu
- Category: Articles
Glassmorphism adalah gaya desain UI yang bikin tampilan jadi mirip kaca buram. Efek transparansi dan blur-nya bikin interface terasa elegan, futuristik, dan beda dari yang lain. Makanya, tren ini lagi jadi favorit para desainer UI yang ingin tampil modern dan standout.
Sebelum tren ini booming, dunia desain UI sempat dikuasai skeuomorphism, lalu beralih ke flat design, dan sempat kenal neumorphism. Sekarang, glassmorphism mulai banyak dipakai di sistem besar seperti macOS Big Sur dan Windows 11. Desain ini muncul karena banyak brand ingin antarmuka yang lebih hidup dan interaktif secara visual.
Kalau kamu sedang belajar desain grafis atau cari jurusan desain grafis yang update tren, glassmorphism wajib kamu kenal. Tren UI glassmorphism bisa bantu kamu bikin portofolio yang kekinian dan siap bersaing di industri. Baca artikel ini sampai tuntas buat tahu cara kerja desain glassmorphism, perbandingannya dengan neumorphism, dan di mana kamu bisa mempelajarinya secara langsung.
Pengertian Glassmorphism
Glassmorphism adalah gaya desain antarmuka yang menggunakan efek transparansi, blur, dan lapisan mengambang untuk menciptakan tampilan seperti kaca. Biasanya, desain ini dikombinasikan dengan warna-warna cerah dan elemen shadow yang halus supaya terlihat lebih clean dan modern. Tren UI glassmorphism sering kamu temui di aplikasi, sistem operasi, atau website yang ingin tampil futuristik tapi tetap minimalis.
Sebenarnya, glassmorphism sudah mulai muncul sejak tahun 2015, tapi saat itu belum terlalu populer. Tren ini mulai mendapat perhatian lagi setelah digunakan secara masif di macOS Big Sur dan Windows 11. Dari situ, banyak desainer UI yang mulai eksplorasi efek ini untuk memberi kesan elegan dan berkelas pada desain mereka.
Berbeda dengan flat design yang serba datar atau neumorphism yang fokus pada efek emboss dan deboss, glassmorphism adalah desain yang berfokus di transparansi dan kedalaman. Efek ini bikin elemen tampak seperti melayang di atas background, tapi tetap menyatu secara visual. Inilah yang membuat tren UI glassmorphism terasa segar dan beda dari pendekatan desain sebelumnya.
Ciri Khas Desain Glassmorphism
Kalau kamu tertarik pakai desain glassmorphism, ada beberapa ciri khas yang wajib kamu pahami. Gaya ini nggak cuma soal transparansi, tapi juga soal bagaimana elemen UI bisa tampil ringan dan elegan di layar. Berikut beberapa elemen utama yang membentuk tampilan khas dari tren UI glassmorphism:
- Efek blur dan transparansi: elemen terlihat seperti kaca buram, biasanya dengan latar belakang warna-warni atau gradient.
- Layering dan depth: objek seolah mengambang di atas latar, memberi kesan 3D tanpa benar-benar menambahkan bayangan keras.
- Kontras halus: outline tipis atau inner shadow sering digunakan untuk memisahkan elemen dari background.
- Warna terang dan soft: warna pastel, neon, atau gradasi lembut jadi andalan untuk menonjolkan efek kaca.
Glassmorphism vs Neumorphism
Tren UI memang terus berkembang, dan sekarang banyak desainer yang membandingkan glassmorphism vs neumorphism. Keduanya punya pendekatan visual yang unik, tapi penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks desain.
Perbedaan Glassmorphism dan Neumorphism
- Glassmorphism fokus pada transparansi, blur, dan kesan ringan seperti kaca.
- Neumorphism menggunakan efek bayangan lembut untuk menciptakan tampilan seolah elemen timbul dari background.
- Secara visual, glassmorphism terasa lebih cerah dan modern, sedangkan neumorphism lebih halus dan subtle.
Kelebihan dan Kekurangan
- Glassmorphism lebih mudah diakses karena kontras visualnya bisa diatur lebih fleksibel.
- Neumorphism sering dikritik karena kurang kontras dan tidak ramah aksesibilitas.
- Keduanya bisa terlihat cantik, tapi butuh pendekatan desain yang hati-hati.
Kapan Sebaiknya Digunakan?
- Gunakan glassmorphism saat kamu ingin tampilan futuristik, ringan, dan modern.
- Gunakan neumorphism jika kamu ingin suasana lembut dan elegan, seperti untuk dashboard atau aplikasi personal.
- Jangan ragu menggabungkan elemen keduanya asal tidak mengganggu kejelasan UI.
Kelebihan dan Kekurangan Desain Glassmorphism
Desain glassmorphism punya daya tarik visual yang kuat. Gaya ini bisa bikin antarmuka terasa lebih modern, segar, dan estetik banget. Tapi seperti tren UI lainnya, desain glassmorphism juga punya kekurangan yang perlu kamu tahu.
Kelebihan Desain Glassmorphism
- Memberi kesan futuristik dan elegan, cocok untuk branding modern.
- Membantu menciptakan visual hierarchy lewat efek layering dan transparansi.
- Fleksibel untuk dipadukan dengan elemen minimalis.
Kekurangan Tren UI Glassmorphism
- Tantangan aksesibilitas: blur dan transparansi bisa mengganggu keterbacaan teks.
- Performa rendah di perangkat lama karena efek blur cukup berat untuk dirender.
- Kurang optimal di layar kecil jika tidak diatur dengan baik.
Kenapa Mahasiswa Perlu Mengenal Tren Glassmorphism?
Kalau kamu sedang kuliah desain grafis atau baru mulai belajar desain grafis, penting banget buat update sama tren terbaru. Glassmorphism bukan cuma soal estetika, tapi juga bagian dari cara kerja desain yang lebih modern dan intuitif. Dengan mengenal tren UI seperti ini, kamu bisa bikin karya yang lebih relevan dan sesuai kebutuhan industri saat ini. Tren ini juga jadi dasar dalam banyak proyek UI/UX yang kamu temui di dunia kerja.
Desain seperti ini sering dibutuhkan di startup, aplikasi digital, sampai brand besar yang ingin tampil futuristik. Jadi, jangan cuma fokus ke teori, kamu juga perlu eksplor gaya visual seperti glassmorphism untuk ningkatin skill kamu.
Belajar Desain UI di Jurusan Desain Grafis IDS | BTEC
Di jurusan desain grafis IDS | BTEC, kamu nggak cuma belajar teori, tapi juga langsung bikin proyek nyata. Program ini berbasis project-based learning, jadi kamu akan langsung mengerjakan desain UI, termasuk eksperimen dengan tren seperti glassmorphism. Semua pembelajaran dirancang biar kamu siap terjun ke dunia kreatif digital.
Mahasiswa di IDS | BTEC biasa bikin prototipe aplikasi, website, dan materi visual branding dengan gaya desain kekinian. Glassmorphism jadi salah satu pendekatan yang bisa kamu eksplor, terutama buat kamu yang ingin masuk ke UI/UX design. Lulusannya punya peluang besar di dunia desain interaktif, digital branding, sampai agensi kreatif internasional.
Kalau kamu cari kuliah desain grafis yang update dan relevan, IDS | BTEC bisa jadi tempat yang tepat buat mulai karier desain kamu.
Glassmorphism dan Peluang Visual dalam Eksplorasi UI Modern
Glassmorphism adalah gaya desain yang menggabungkan efek transparansi, blur, dan layering untuk menciptakan tampilan UI yang modern dan estetik. Mulai dari tampilannya yang futuristik, kemudahan penerapan di berbagai tools, sampai potensinya dalam dunia pendidikan desain, semuanya menunjukkan bahwa desain glassmorphism bukan sekadar tren sesaat.
Kamu bisa menggunakannya untuk berbagai proyek, mulai dari aplikasi, website, sampai portofolio pribadi. Kalau kamu tertarik menjelajahi dunia UI/UX lebih dalam, tren ini bisa jadi awal yang menarik. Desain glassmorphism ngajak kamu buat eksplorasi visual yang segar dan tetap relevan di masa depan. Yuk mulai terjun dan coba aplikasikan glassmorphism dalam karya desainmu berikutnya!