Blog
Perbedaan High Poly vs Low Poly di 3D Modelling Animasi
- March 5, 2025
- Posted by: Bayu
- Category: Articles

Kalau kamu sedang belajar 3D modelling, pasti sering mendengar istilah high poly vs low poly. Keduanya adalah teknik pembuatan model 3D yang dibedakan berdasarkan jumlah poligon yang digunakan. Model high poly punya detail lebih tinggi dengan jumlah poligon yang banyak, sementara model low poly lebih sederhana dengan poligon yang lebih sedikit.
Lalu, kenapa kamu perlu memahami perbedaan high poly vs low poly? Karena pilihan ini akan memengaruhi kualitas visual, performa, dan efisiensi model dalam proyek yang kamu kerjakan. Misalnya, kalau kamu membuat karakter untuk game mobile, model low poly lebih cocok karena ringan dan cepat dirender. Sebaliknya, kalau kamu bekerja di industri film atau CGI, model high poly lebih dipilih karena bisa menangkap detail yang kompleks.
Jumlah poligon punya peran besar dalam menentukan keseimbangan antara detail dan performa. Semakin banyak poligon, semakin realistis tampilannya, tetapi juga semakin berat untuk diproses. Sebaliknya, semakin sedikit poligon, semakin ringan modelnya, tapi detailnya bisa berkurang. Itulah sebabnya, dalam dunia 3D modelling, pemilihan high poly vs low poly harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
Apa Itu Model High Poly?
Dalam dunia 3D modelling, high poly mengacu pada model dengan jumlah poligon yang sangat tinggi. Model ini biasanya digunakan untuk menciptakan tampilan yang detail dan realistis, terutama dalam industri seperti film animasi, CGI, atau game kelas AAA. Karena memiliki banyak poligon, model high poly mampu menangkap tekstur dan bentuk yang lebih halus dibandingkan model low poly.
Ciri-Ciri Model High Poly
Model high poly memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari model low poly, yaitu:
- Jumlah poligon sangat tinggi, bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan poligon dalam satu model.
- Detail lebih kompleks, memungkinkan tampilan yang lebih realistis dengan lekukan halus dan tekstur yang mendetail.
- Digunakan dalam proses rendering atau sculpting sebelum model dioptimalkan menjadi low poly untuk keperluan real-time.
Kelebihan Model High Poly
- Model high poly banyak digunakan karena menawarkan beberapa keunggulan berikut:
Tampilan lebih realistis – Model ini mampu menampilkan detail halus seperti kerutan wajah, tekstur kain, atau pantulan cahaya yang lebih akurat. - Detail tinggi untuk rendering sinematik dan game AAA – Game dengan grafis tingkat tinggi biasanya menggunakan model high poly untuk karakter atau aset penting sebelum dioptimalkan ke dalam versi low poly.
Kekurangan Model High Poly
Meskipun menawarkan kualitas visual yang luar biasa, high poly juga memiliki beberapa kelemahan:
- Membutuhkan daya komputasi besar – Semakin banyak poligon, semakin berat model tersebut untuk diproses oleh komputer.
- Waktu rendering lebih lama – Karena kompleksitasnya, model high poly membutuhkan waktu lebih panjang untuk dirender dibandingkan model low poly.
- File lebih besar dan kurang optimal untuk penggunaan real-time – Game atau aplikasi interaktif biasanya menghindari model high poly karena bisa memperlambat performa.
Jadi, sebelum memilih high poly vs low poly, kamu perlu mempertimbangkan kebutuhan proyekmu. Jika ingin hasil yang super detail dan realistis, high poly adalah pilihan tepat. Tapi kalau butuh efisiensi dan performa tinggi, mungkin ada opsi lain yang lebih cocok.
Apa Itu Model Low Poly?
Dalam dunia 3D modelling, low poly adalah model yang dibuat dengan jumlah poligon lebih sedikit, sehingga lebih ringan dan cepat diproses. Model ini sering digunakan dalam game mobile, VR (Virtual Reality), AR (Augmented Reality), dan aplikasi interaktif lainnya karena performanya yang lebih optimal.
Ciri-Ciri Model Low Poly
Model low poly memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari model high poly:
- Jumlah poligon lebih sedikit, biasanya berkisar antara ratusan hingga ribuan poligon saja.
- Struktur lebih sederhana, tanpa terlalu banyak detail kecil atau lekukan kompleks.
- Digunakan untuk keperluan real-time, seperti dalam game atau simulasi VR yang membutuhkan performa tinggi.
Kelebihan Model Low Poly
Model low poly sering dipilih karena beberapa keunggulan berikut:
- Lebih ringan dan cepat dirender – Karena jumlah poligon yang lebih sedikit, model ini tidak membebani CPU dan GPU terlalu banyak.
- Cocok untuk game mobile, VR, dan AR – Perangkat dengan keterbatasan hardware membutuhkan model yang lebih efisien agar berjalan lancar.
- Efisien untuk animasi dan real-time rendering – Animasi yang menggunakan model low poly lebih responsif dan cepat dibandingkan model high poly.
Kekurangan Model Low Poly
Meski memiliki banyak kelebihan, model low poly juga punya beberapa keterbatasan:
- Kurang detail dibanding high poly – Karena jumlah poligon terbatas, model ini tidak bisa menampilkan tekstur dan detail kompleks sebaik model high poly.
- Membutuhkan teknik tambahan seperti normal mapping – Untuk meningkatkan kualitas visual tanpa menambah jumlah poligon, sering digunakan teknik seperti normal mapping atau baking textures.
Jadi, kalau kamu sedang memilih antara high poly vs low poly, pastikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan proyek. Jika fokus pada efisiensi dan performa, low poly adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu butuh detail yang maksimal, mungkin high poly lebih cocok.
Perbedaan High Poly vs Low Poly
Dalam dunia 3D modelling, pemilihan antara high poly vs low poly sangat bergantung pada kebutuhan proyek. Keduanya memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing, terutama dalam hal jumlah poligon, detail visual, performa, serta penggunaannya di industri. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Jumlah Poligon
- High Poly: Memiliki ribuan hingga jutaan poligon, sehingga modelnya sangat detail dan realistis.
- Low Poly: Hanya terdiri dari ratusan hingga ribuan poligon, menjadikannya lebih sederhana dan ringan.
Detail Visual
- High Poly: Detail lebih kompleks, termasuk lipatan kain, tekstur kulit, dan bentuk organik yang halus.
- Low Poly: Detail lebih sederhana, tetapi bisa ditingkatkan menggunakan tekstur, normal mapping, atau shading untuk memberikan efek visual yang lebih kaya.
Penggunaan Sumber Daya
- High Poly: Membutuhkan perangkat keras yang lebih kuat, baik untuk proses modelling maupun rendering. Cocok untuk rendering sinematik atau model statis yang membutuhkan kualitas tinggi.
- Low Poly: Lebih ringan dan efisien, sehingga cocok untuk aplikasi real-time seperti game dan VR, di mana performa lebih diutamakan dibandingkan detail tinggi.
Kegunaan dalam Industri
High Poly:
- Film & Animasi: Digunakan dalam produksi film CGI dan animasi berkualitas tinggi.
- Rendering Arsitektur: Cocok untuk visualisasi arsitektur dan desain produk.
- Game AAA: Dipakai dalam game kelas atas yang memerlukan model sangat detail, biasanya dengan teknik baking normal maps agar tetap optimal.
Low Poly:
- Game Mobile & Indie: Digunakan dalam game yang mengutamakan performa ringan agar bisa berjalan lancar di berbagai perangkat.
- VR/AR: Model low poly lebih efisien untuk aplikasi yang membutuhkan interaksi real-time.
- Simulasi & Animasi Real-Time: Ideal untuk proyek yang memerlukan respons cepat tanpa mengorbankan kecepatan rendering.
Kapan Menggunakan High Poly atau Low Poly?
Dalam memilih antara high poly vs low poly di 3D modelling, kamu perlu memahami kebutuhan proyek agar hasil akhirnya sesuai ekspektasi. Masing-masing model punya keunggulan dalam situasi tertentu, tergantung pada tingkat detail dan performa yang dibutuhkan. Berikut panduan kapan sebaiknya menggunakan high poly atau low poly:
Gunakan Model High Poly Jika:
- Proyek Membutuhkan Visualisasi dengan Detail Tinggi.
Model high poly cocok untuk proyek yang menuntut kualitas visual sangat realistis, seperti desain produk, rendering arsitektur, atau film animasi. - Rendering Dilakukan dalam Lingkungan Non-Realtime.
Karena membutuhkan waktu rendering lebih lama, model high poly lebih sering digunakan dalam CGI atau animasi pre-rendered yang tidak membutuhkan performa real-time. - Model Digunakan sebagai Dasar untuk Baking Normal Map
Dalam workflow 3D modelling, model high poly sering digunakan sebagai dasar untuk membuat normal map yang kemudian diterapkan pada model low poly, sehingga tampilan tetap detail tanpa membebani performa.
Gunakan Model Low Poly Jika:
- Model Digunakan dalam Game, VR, atau AR
Low poly lebih cocok untuk aplikasi real-time yang membutuhkan performa tinggi, seperti game mobile, simulasi VR, dan proyek AR. - Kecepatan Rendering Lebih Diutamakan daripada Detail
Dalam proyek yang membutuhkan respons cepat, seperti game interaktif atau aplikasi mobile, model low poly membantu menjaga performa tanpa membebani perangkat keras. - Proyek Membutuhkan Optimalisasi Performa untuk Berbagai Perangkat
Low poly ideal untuk proyek yang ditargetkan pada perangkat dengan spesifikasi rendah hingga tinggi, karena model ini lebih ringan dan fleksibel.
Kesimpulan
Memahami perbedaan high poly vs low poly dalam dunia 3D modelling sangat penting untuk menentukan model yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Model high poly menawarkan detail yang luar biasa dengan jumlah poligon tinggi, cocok untuk rendering sinematik atau desain produk. Sebaliknya, model low poly lebih ringan dan efisien, sering digunakan dalam game, VR, dan aplikasi real-time untuk menjaga performa tetap optimal.
Saat memilih antara high poly vs low poly di 3D modelling, kamu perlu mempertimbangkan keseimbangan antara kualitas visual dan performa. Jika proyek membutuhkan tampilan realistis tanpa batasan rendering waktu nyata, high poly adalah pilihan terbaik. Namun, jika optimasi kecepatan dan efisiensi lebih diutamakan, low poly lebih ideal untuk digunakan di berbagai perangkat dengan keterbatasan hardware.
Bagi kamu yang ingin mendalami lebih jauh dunia animasi dan 3D modelling, IDS | BTEC menawarkan program pendidikan selama 20 bulan di Indonesia sebelum melanjutkan studi ke universitas di luar negeri. Program ini memberikan pengalaman belajar yang intensif dengan kurikulum berstandar internasional, membantu kamu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di industri kreatif. Klik di sini untuk informasi selengkapnya.