Blog
Ingin Jadi Filmmaker Handal? Ketahui Berbagai Istilah Dalam Sinematografi Berikut Ini!
- June 11, 2021
- Posted by: IDS Education
- Category: Articles
Istilah sinematografi tentunya sudah tidak asing lagi bagi para filmmaker ataupun para mahasiswa kuliah film. Sinematografi sendiri berasal dari bahasa yunani kuno yang berarti merekam gambar bergerak. Jika dijabarkan lebih lanjut, sinematografi adalah seni untuk mengisahkan cerita secara visual dalam pembuatan sebuah film. Lebih mudahnya lagi, sinematografi merupakan teknik menangkap gambar sekaligus menggabungkan gambar tersebut menjadi rangkaian gambar atau visual yang disebut dengan film. Bagi kamu yang ingin lebih mendalami tentang dunia sinematografi, ada beberapa istilah yang biasa dipakai di dalam dunia sinematografi yang wajib untuk kamu ketahui.
Daftar Isi
1. Sinematografer
Orang yang bertanggung jawab di dalam pembuatan sinematografi disebut dengan sinematografer. Tugas utama seorang sinematografer adalah bertanggung jawab atas nilai indah dari hasil pengambilan sebuah gambar dengan menggunakan media kamera.
2. Exposure
Menjadi seorang sinematografer, juga harus memahami tentang exposure atau pencahayaan. Exposure sendiri merupakan cahaya yang ditangkap oleh sensor. Semakin banyak cahaya yang tertangkap oleh sensor, maka gambar yang dihasilkan akan semakin terang, begitupun sebaliknya, jika cahaya yang tertangkap sensor hanya sedikit, maka gambar yang dihasilkan akan terlihat gelap.
Cahaya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami bisa didapat dari cahaya matahari. Sedangkan, beberapa cahaya buatan yang sengaja dibuat untuk menambah penerangan, diantaranya adalah lilin atau lampu.
3. Sensor Kamera
Sensor kamera berfungsi untuk menangkap cahaya. Biasanya ukuran sensor tiap kamera berbeda-beda. Semakin besar ukuran sensor, maka semakin banyak cahaya yang bisa tertangkap. Jika ukuran sensor kecil, maka cahaya yang tertangkap sedikit.
4. ISO
Nilai ISO menyatakan sensitivitas sensor kamera dalam menangkap cahaya. Pada umumnya, nilai ISO dinyatakan dengan angka 50, 100, 200, 400, 800, dan seterusnya. Semakin besar nilai ISO, semakin sensitif sensor dalam menangkap cahaya sehingga gambar yang dihasilkan akan semakin terang. Namun penggunaan ISO tinggi dapat menimbulkan noise pada gambar.
5. Shutter
Dalam bahasa Indonesia, shutter disebut dengan rana. Dalam cara kerja kamera, shutter berpengaruh terhadap exposure. Kecepatan shutter dalam membuka dan menutup disebut dengan shutter speed. Jika shutter speed disetel dalam waktu yang lebih lama, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor. Namun jika shutter speed disetel lebih cepat, sensor hanya akan menangkap sedikit cahaya.
6. Aperture
Aperture atau bukaan lensa adalah proses membuka atau menutupnya blade yang biasa terdapat di dalam lensa kamera. Proses membuka dan menutupnya aperture atau bukaan lensa ini dapat mempengaruhi jumlah intensitas cahaya yang masuk ke dalam sensor. Semakin sempit bukaan lensa, maka cahaya yang akan diteruskan ke sensor akan semakin sedikit. Sebaliknya, jika bukaan lensa semakin lebar, maka cahaya yang akan diteruskan ke sensor akan semakin banyak.
Baca Juga : 6 Film Animasi Karya Anak Bangsa yang Sukses Mencuri Perhatian Dunia
Nah, itulah beberapa istilah dasar yang harus kamu ketahui untuk menjadi seorang sinematografer. Namun, jika kamu ingin menjadi seorang filmmaker profesional, maka tak ada salahnya untuk kuliah film atau sekolah film di International Design School. Dengan mengikuti program Digital Film & Media Production, kamu akan diberikan pengetahuan teknis serta pengalaman praktis seputar dunia perfilman. Selain itu, International Design School juga menyediakan berbagai kursus film dengan berbagai tema berbeda, sesuai dengan apa yang ingin kamu dalami. Untuk informasi lebih lanjut terkait online course, webinar, ataupun pendaftaran kuliah film, kamu cukup klik linktree di bio Instagram IDS.