Blog
8 Jenis Kontinuiti yang Berperan Penting dalam Kesuksesan Pembuatan Film
- November 8, 2021
- Posted by: nita
- Category: Articles
Dalam kesuksesan pembuatan film kontinuiti sangatlah dibutuhkan. Kontinuiti adalah kesinambungan, yang bersifat sinambung, berkelanjutan dan kontinuitas. Kontinuiti dalam sebuah film berarti isi dalam video tersebut berkesinambungan dan runtun.
Cara kerja di sebuah lokasi syuting sungguh berbeda. Terkadang pengambilan video antara scene 1, scene 2 dan scene selanjutnya, diambil tidak dihari yang sama Bisa saja adegan terakhir yang di shoot terlebih dahulu. Ada kemungkinan pada satu hari mengambil scene 1 dan scene 5.
Jika memang mengerjakan dari awal scene, bisa jadi pengambilan (take) shot tidak dimulai dari shot 1. Bisa saja dimulai dari shot 5 atau shot 12, loncat-loncat seperti itu.
Untuk itu perlu adanya orang yang bertanggung jawab dengan pekerjaan ini yaitu pencatat adegan. Di lokasi syuting, pencatat adegan bertugas untuk mencatat, memfoto, merekam agar terjaga kontinuitasnya.
Sebenarnya, setiap departemen memiliki tanggung jawab untuk menjaga kontinuiti. Contohnya departemen kostum bertugas menjaga kontinuitas kostum, departemen artistik menjaga kontinuitas set dan properti. Akan tetapi, pencatat adegan bertanggung jawab penuh dengan departemen lainnya dalam kontinuiti film.
Terdapat 8 jenis kontinuiti film yang memiliki peran penting dalam kesuksesan pembuatan film:
Kontinuiti Kostum
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kontinuiti terhadap kostum yang digunakan oleh pemain merupakan tanggung jawab dari departemen kostum. Penata kostum harus mengetahui betul corak, motif dan warna dari kostum pemain.
Contohnya Mas Agus membuka pintu mengenakan baju warna hitam dan jas hitam. Lanjutannya adalah Mas Agus pergi naik mobil dan mengendarai mobil, adegan tersebut diambil 2 hari berikutnya. Penata kostum harus memiliki catatan kontinuiti dan bertanggung jawab pada saat hari pengambilan gambar.
Kontinuiti Make-Up
Make up merupakan salah satu pendukung para artis agar tampil fresh. Selain itu, make-up juga menggambarkan karakter dari setiap pemain. Seorang penata rias memiliki tugas untuk menjaga kontinuiti make-up. Mulai dari tatanan rambut yang dikuncir maupun di kepang, warna lipstik yang digunakan dan sebagainya.
Namun yang menjadi perhatian utama adalah arah jatuhnya rambut, terlebih lagi buat pemain wanita. Contohnya bila ada adegan pertengkaran yang saling menjambak atau membuat rambut berantakan. Make-up artist harus jeli melihat, apakah rambutnya menutupi mata dan lain sebagainya.
Kontinuiti Gerak
Untuk tugas yang satu ini dipegang langsung oleh pencatat adegan. Umumnya pada saat melakukan adegan, terdapat beberapa gerakan tambahan atau refleks yang dikeluarkan oleh pemain.
Contohnya memegang tangan saat mengobrol, letakkan di saku celana, memalingkan wajah dan gerakan kecil lainnya. Untuk itu, disinilah peran seorang skrip mengingatkan para pemain adegan-adegan yang mereka lakukan.
Kontinuiti Dialog
Semua dialog memang telah tertulis dalam skenario. Namun pada saat syuting biasanya para pemain menambahkan dialog tambahan pendukung. Pada proses pengembangan naskah tersebut dimulai dari reading, latihan dan syuting terdapat perubahan. Maka peran dari pencatat adegan adalah mencatat perubahan-perubahan tersebut.
Kontinuiti Set dan Properti
Kontinuiti set dan properti saat syuting merupakan tanggung jawab dari departemen artistik. Selain itu, pencatat adegan juga memiliki andil bertanggung jawab akan properti dan set yang digunakan. Seperti mobil yang diparkir apakah menghadap ke rumah atau keluar jalan, gelas yang diminum apakah diletakkan kembali atau tidak digunakan dan sebagainya.
Kontinuiti Pemain Figuran
Tak hanya pemain utama yang menjadi sorotan, pemain figuran pun tak luput dari sorotan kamera. Pencatat adegan wajib memperhatikan jumlah dari pemain figuran, apa yang sedang dilakukan oleh pemain figuran dan lain-lain.
Kontinuiti Arah dan Pandang Pemain
Arah pandang pemain tidak boleh dianggap remeh. Pemain melihat ke arah kanan atau kiri frame harus betul diperhatikan dan dicatat. Misalnya pada close shot Mas Agus melihat ke arah kanan frame. Maka lawan bicaranya harus melihat ke kiri.
Kontinuiti Waktu
Terdapat 3 aspek waktu yang harus dipertimbangkan. Pertama, pengambilan video dilakukan di pagi hari atau dimalam hari. Apabila shot 1 diambil pada pagi hari, maka shot 2 pengambilannya harus pagi hari juga meski diambil beberapa hari setelahnya.
Kedua, timelapse logika waktu pada sebuah peristiwa. Misalnya seorang pemain sedang buru-buru menuju ke rumah sakit dan berangkat pada pagi hari. Logikanya tidak mungkin pemain tiba di rumah sakit pada malam harinya.
Ketiga, jam dinding atau jam tangan yang tersorot kamera. Bisanya hal detail ini luput dari pandangan. Contoh Mas Agus sedang bersiap-siap untuk berangkat pada pagi hari dan jam dinding di belakang pemain menunjukkan pukul 7. Pada saat berpamitan dengan istrinya, posisi jarum jam seharusnya hanya bergeser beberapa menit saja.
Itulah tadi 8 jenis kontinuiti yang berperan penting dalam kesuksesan pembuatan film. Sebelum kamu ingin membuat sebuah film, pastikan 8 jenis kontinuiti ini ada di dalam produksi film Kamu.