Blog
Mengejar Mimpi Tak Mengenal Usia
- June 9, 2017
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Banyak orang yang berpendapat bahwa memproduseri sebuah film merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena tugas produser yang harus mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara, dan visi film itu sendiri. Produser juga harus terlibat aktif dalam semua tahapan dalam pembuatan film, mulai dari pembuatan dan pengembangan ide hingga penyaluran proyek film tersebut.
Hal tersebut tidak mengurungkan niat dari Elaine Carolynne, seorang mahasiswi International Design School (IDS) batch 18 untuk memproduseri film seri berjudul Menembus Waktu episode 2. Walaupun masih berumur 15 tahun dan merupakan produser film termuda di IDS, Elaine bisa membuktikan integritasnya lewat film seri yang telah Ia produseri.
Menembus Waktu merupakan film seri yang terdiri dari tiga episode, dimana dalam tiap episodenya menceritakan tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan secara berurutan.
Sebagai produser termuda, Elaine mengaku cukup sulit untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang yang lebih tua darinya. Namun Ia bisa menghadapi masalah itu seiring berjalannya waktu. Banyak juga yang terkejut ketika mendengar remaja 15 tahun ini yang bercita-cita sebagai produser. Namun karena tekad dan kemauan yang keras juga dukungan dari orangtua nya, Ia bisa percaya diri agar bisa meraih cita-citanya.
Elaine berbagi suka dukanya ketika menjadi produser. Dengan budget yang sudah ditentukan memang sulit untuk mengelola uang tersebut supaya cukup bahkan akan lebih bagus jika dana yang digunakan lebih sedikit dari budget yang sudah ditentukan. Banyak juga kendala yang harus dihadapi Elaine seperti menghadapi managing director yang “banyak mau”, dan mengelola waktu untuk memproduksi film tersebut.
Memproduseri sebuah film tidak hanya menghadapi hal yang sulit. Elaine berkata bahwa saat yang paling menyenangkan itu adalah saat memproduksi film. Dari situ, Ia menyadari bahwa film tidak bisa dibuat oleh satu orang saja melainkan harus dengan kerjasama tim dan dibutuhkan koordinasi dari masing-masing pihak yang terlibat. Elaine merasa bahwa saat memproduksi film Ia bisa tahu lebih banyak tentang masing-masing crew.
“Just keep dreaming and doing what you love. If you don’t have dreams, you don’t have goals. Just do it. Because it’s never too late to try new stuffs. Kalau pada akhirnya itu bukan passion lo, it’s not the end of the world. You can always try new things”.