Blog
Mengenal Eksotisme Desain Ilustrasi Asal Timur Tengah yang Kental Budaya Persia
- May 27, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Jika bicara ilustrasi, biasanya identik dengan negara Eropa, Amerika, dan negara modern lainnya yang memiliki ciri khas tersendiri dalam karya seninya. Jarang sekali ada yang membahas tentang bagaimana seni lukis dan juga ilustrasi di negara-negara Timur Tengah. Padahal jika menengok kembali ke sejarah, banyak sekali karya seni eksotis yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut sejarah perkembangan lukisan serta ilustrasi di negara-negara Timur Tengah.
Seni lukis dan ilustrasi Islam berkembang diluar budaya Arab
Sejatinya, perkembangan seni lukis dan juga ilustrasi berkembang luar kebudayaan Arab, seperti Persia, Asia Tengah, Turki, India Mughal, dan Nusantara. Mulanya seni lukis dan juga ilustrasi dalam Islam muncul di wilayah-wilayah yang sebelumnya telah memiliki tradisi seni lukis lebih maju, khususnya Persia, Irak dan Asia Tengah. Di kawasan ini lebih dulu terdapat peradaban Mesopotamia, Sumeria, Assyria, Babylonia, Sughdia dan Persia. Sebuah lukisan tertua bisa dijumpai pada dinding istana Bani Umayyah dan di tembok bekas istana Sultan al-Mu`tazim dari Bani Abbasiyah di Irak. Tembok tersebut berisi ilustrasi alegoris dan gambar berbagai jenis tumbuhan serta hewan.
Perkembangan seni ilustrasi dalam Islam
Perkembangan seni ilustrasi dalam Islam bisa terjadi sejak abad ke-13 M, dimana banyak pelukis Cina yang didatangkan oleh sultan-sultan Mongol untuk menghiasi dinding-dinding istana mereka. Dari para pelukis Cina ini, para pelukis Muslim mempelajari teknik melukis hingga mengolah warna. Bahkan mereka juga belajar cara membuat kerta yang berkualitas.
Dalam buku Muslim Art yang ditulis oleh Alexandre Papadopulo pada tahun 1979 dijelaskan bahwa ilustrasi Islam semakin semarak pada tahun 1335-1350 M yang berakar pada tradisi seni ilustrasi Persia. Meki dipengaruhi oleh gaya seni ilustrasi Cina yang didasarkan pada Taoisme dengan mayoritas ilustrasi alam akan tetapi motif estetik ilustrasi Timur Tengah ini sangat berbeda dengan para ilustrator Cina. Mereka percaya bahwa pemandangan alam yang diilustrasikan dengan keterampilan artistik tinggi dapat mempresentasikan perasaan dan pikiran manusia.
Sementara itu, ilustrator dari Timur Tengah berbeda, mereka memang meniru gambar alam, akan tetapi dengan mengedepankan hasil pencerapan indera berupa imajinasi. Hasilnya, ilustrasi-ilustrasi seniman Timur Tengah cenderung berupa stilisasi dan simbolisasi atas sebuah bentuk, dan tidak jarang ke arah abstrak imajinatif.
Contohnya ilustrasi dalam Kitab al-Tsabita yang disalin pada awal abad ke-13. Dalam ilustrasi tersebut manusia tidak digambarkan dengan gerak tubuh tetapi dalam bentuk linear. Beberapa ilustrasi manusia bahkan dibuat dengan abstrak. Contoh lainnya ada dalam manuskrip Kitab al-Aghani dan Kitab al-Diryaq. Ilustrasi dalam dua manuskrip tersebut memiliki ciri-ciri yang memiliki pengaruh dari abad ke-13 M.
Ciri-ciri ilustrasi Timur Tengah meliputi:
- Penggambaran sosok manusia secara statik, tanpa modeling atau peragaan.
- Sifat individu dari masing-masing sosok ditonjolkan dengan kuat, seperti yang dijumpai. oleh kebanyakan ilustrasi dari Cina dan Jepang yang satu zaman.
- Motif ornamen hiasan yang disertakan dalam ilustrasi tersebut dibuat beragam.
- Pemilihan warna yang digunakan dipilih dengan tujuan menciptakan harmoni dan juga keseimbangan di ruang otonom.
- Ornamentasi yang digunakan dalam ilustrasi menggunakan gaya arabeska
- Penentu dari bobot ilustrasi adalah bangunan geometrisnya, bukan kemiripan antara gambar dan kenyataan.
Dalam tradisi manapun, perkembangan seni ilustrasi beserta alirannya akan selalu dipengaruhi dengan penerimaan masyarakat. Akan tetapi pengaruh yang lebih besar lagi bagi kecenderungannya adalah perkembangan wawasan yang tumbuh di lingkungan masyarakat atau zamannya. Perkembangan ilustrasi paling pesat mengambil tempat di Persia, sehingga tak heran jika ilustrasi Timur Tengah