Blog
Mengenal Modeling Games, Apa Bedanya Dengan Modeling Film?
- December 21, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
3D Modeling adalah proses membuat grafik dengan bantuan komputer untuk menampilkan kesan 3 dimensi. Prosesnya pun tergolong rumit dengan menggunakan program animasi seperti Autodesk Maya dan 3ds Max. Secara garis besar, proses pembuatannya menggabungkan beberapa titik dengan garis untuk membuat kerangka grafik dalam bentuk 3D. Lalu apa itu Modeling Games?
Modeling games prinsipnya sama seperti pembuatan grafis 3D adalah proses kreatif menciptakan karakter untuk game dengan menggunakan software ED. Prosesnya membutuhkan banyak imajinasi serta inovasi.
Proses penciptaan modeling games juga butuh familiar dengan coding dan bahasa pemrograman. Dengan begitu, saat modeling karakter bisa membayangkan gerakan yang dibutuhkan dalam permainan.
Apakah Modeling Games Cocok buat Kamu?
Software 3D bukan hal yang mudah untuk dipelajari. Memahami softwarenya saja membutuhkan pemahaman tersendiri ditambah dengan rumitnya membayangkan membangun model 3D. Ini berarti butuh orang dengan bakat yang tepat disertai mental kuat.
Kenapa butuh mental kuat? Karena tuntutan meniti karir games saat ini begitu tinggi. Jika kamu tak mampu bekerja dengan jadwal ketat dan jam kerja yang tinggi, maka bisa jadi pilihan karir sebagai 3D modeler karakter game tidak cocok dengan kamu.
Bagaimana Belajar 3D Modeling
Sekalipun banyak juga yang meniti karir di 3D modeling berawal dari otodidak, tetapi mayoritas praktisi di industri ini mengantongi ijazah atau sertifikat dari lembaga resmi. Malahan, akan sulit masuk ke dalam industri film dan game sebagai 3D animator tanpa bukti ijazah atau sertifikat dari sekolah animation ternama.
Selain sekolah animation, kamu juga bisa belajar 3D modeling dengan sistem tutoring atau juga bergabung dengan kelas online. Cara lainnya cari lembaga kursus yang valid atau dengan belajar kepada orang lain yang sudah ahli.
Persamaan dan Perbedaan Modeling Games dan Film
Baik modeling games dan film pada prinsipnya sama-sama menciptakan karakter 3D dengan bantuan software komputer. Proses keduanya juga butuh kreativitas yang tinggi dan deadline yang harus dipenuhi.
Perbedaan modeling games dan film terletak pada jumlah polygons yang dijadikan kerangka gambar animasi. Dalam hal ini, modeling film bisa dikatakan lebih mudah karena tidak ada batasan jumlah polygons berbeda dengan modeling games. Padahal jumlah polygons erat kaitannya dengan detail karakter yang dibuat. Semakin detail dan kompleks karakternya, semakin banyak polygons yang dibutuhkan untuk dibuat kerangka.
Keterbatasan jumlah polygons dalam modeling games dikarenakan kemampuan konsol game seperti Xbox One dan Playstation 4 yang berbeda. Ada batasan jumlah polygons untuk meringankan kerja prosesor grafis konsol game saat merender karakter 3D agar game tidak terasa berat dan gerakannya lebih smooth.
3D Modeling tak Hanya Game dan Film
Saat ini penggunaan 3D modeling meluas tak hanya terbatas pada game dan film. Industri medis juga menggunakan 3D models untuk mempelajari organ dalam. Ada juga MRI atau CT scan yang bisa membuat model gambar 2D dari hasil pemindaian 3D.
Bidang keilmuan selain medis yang menggunakan 3D adalah arsitek dan juga insinyur untuk membuat model bangunan, struktur, kendaraan dan masih banyak lagi. Bahkan para ilmuwan juga menggunakan model 3D untuk mensimulasikan terjadinya gempa bumi serta peristiwa alam lainnya.
Sekalipun digunakan secara luas, dua industri yang secara konstan dan berkembang dengan 3D modeling adalah industri games dan industri film. Banyak pencapaian dan hal yang sebelumnya tak pernah terwujudkan kini jadi bisa divisualisasikan. Bagaimana dengan kamu, tertarik dengan 3D modeling? Kamu bisa belajar 3D modeling pada program digital animasi and game di IDS | International Design School.