Blog
Mengenal Neumorphism: Gaya Desain UI yang Kontroversial
- May 30, 2025
- Posted by: Bayu
- Category: Articles
Kamu mungkin pernah melihat tampilan aplikasi atau website yang terlihat modern, lembut, dan seolah punya efek timbul yang halus. Nah, itu kemungkinan besar adalah hasil dari desain UI bergaya neumorphism. Secara sederhana, neumorphism adalah tren desain yang memadukan nuansa realistis dari skeuomorphism dengan kesederhanaan desain minimalis.
Tren desain neumorphism makin populer karena tampilannya yang elegan tapi tetap clean. Banyak desainer grafis dan UI designer mulai tertarik karena gaya ini bisa memberikan kesan premium, apalagi untuk aplikasi atau produk digital yang ingin tampil beda. Kalau kamu sedang belajar desain grafis, mengenal tren seperti ini bisa jadi modal penting untuk masuk ke industri kreatif.
Memahami gaya visual seperti neumorphism bisa jadi pintu masuk ke dunia desain UI dan branding digital yang terus berkembang. Di artikel ini, kamu bakal mengenal ciri khas neumorphism, cara membuatnya, kelebihan dan kekurangannya, sampai bagaimana kamu bisa mendalaminya lewat kuliah desain grafis di IDS | BTEC. Yuk, kenali lebih dalam apa itu neumorphism dan bagaimana kamu bisa mulai menerapkannya lewat artikel ini!
Pengertian Neumorphism
Neumorphism adalah gaya visual dalam desain UI yang menggabungkan efek bayangan halus, warna netral, dan elemen yang tampak menyatu dengan latar. Gaya ini menciptakan ilusi kedalaman dengan tampilan yang lembut, seolah-olah tombol atau komponen desain timbul langsung dari permukaan layar.
Konsep ini sebenarnya punya akar dari gaya lama bernama skeuomorphism, di mana elemen digital dibuat menyerupai objek dunia nyata. Tapi seiring waktu, dunia desain beralih ke flat design yang lebih sederhana, lalu berkembang ke material design yang memberi dimensi lewat bayangan. Dari sinilah desain neumorphism muncul sebagai kombinasi antara realisme dan minimalisme.
Bisa dibilang, neumorphism adalah evolusi visual dari berbagai tren sebelumnya. Ia membawa kembali nuansa fisik dari skeuomorphism, tapi dengan pendekatan yang lebih modern dan bersih. Gaya ini sekarang banyak dipakai untuk desain UI di aplikasi dan website yang ingin tampil elegan dan berbeda.
Ciri Khas Desain Neumorphism dalam UI Modern
Kalau kamu penasaran apa yang bikin desain neumorphism terlihat unik, jawabannya ada pada detail visualnya. Gaya ini fokus pada kesan lembut dan bersih yang menyatu dengan tampilan antarmuka. Efek visualnya sering disebut juga sebagai bagian dari soft UI karena tampilannya yang kalem tapi tetap modern.
Berikut beberapa ciri khas utama yang sering ditemukan dalam elemen UI bergaya neumorphism:
- Soft shadows: Bayangan halus yang menciptakan ilusi elemen timbul atau tenggelam.
- Warna netral dan gradasi halus: Biasanya menggunakan satu palet warna dengan transisi gradasi yang lembut.
- Efek emboss dan deboss: Memberi kesan elemen melayang atau terukir langsung di latar belakang.
- Rounded corners: Sudut membulat untuk menciptakan kesan lebih ramah dan tidak kaku.
- Minimalisme visual: Tanpa banyak dekorasi, desain ini mengandalkan ruang kosong dan elemen visual yang bersih.
Komponen Umum dalam Desain Neumorphism
Dalam dunia desain antarmuka, neumorphism nggak cuma soal tampilan, tapi juga soal bagaimana elemen-elemen UI dirancang untuk interaksi. Gaya ini sering digunakan pada komponen UI yang paling sering diakses oleh pengguna.
Berikut beberapa komponen umum dalam desain neumorphism yang sering kamu temukan di aplikasi atau website modern:
- Tombol (buttons): Biasanya terlihat seolah-olah timbul dari permukaan, dengan bayangan halus yang bikin tombol terlihat bisa ditekan.
- Kartu (cards): Digunakan untuk menyusun konten, seperti produk atau artikel, dengan efek visual yang lembut dan rapi.
- Kolom input/form: Formulir atau field input tampil bersih dan menyatu dengan latar, tanpa border mencolok.
- Ikon dan navigasi: Navigasi utama dan ikon menu diberi efek lembut agar tetap estetik tapi tetap mudah digunakan.
Penggunaan gaya ini bikin interface pengguna terasa lebih halus, natural, dan menyenangkan untuk dilihat. Jadi, kalau kamu ingin membuat desain antarmuka yang punya kesan modern tapi tetap fungsional, komponen-komponen di atas bisa kamu eksplorasi dengan pendekatan neumorphism.
Kelebihan dan Kekurangan Desain Neumorphism
Setiap tren desain pasti punya dua sisi, begitu juga dengan desain neumorphism. Dari segi visual, gaya ini memang punya daya tarik yang kuat.
Kelebihannya
- Tampilannya modern dan elegan, cocok untuk brand yang ingin tampil premium.
- Memberikan nuansa visual baru di tengah dominasi flat design.
- Bisa jadi pembeda dalam strategi branding digital.
Kekurangannya
- Sering dianggap kurang ramah untuk aksesibilitas karena kontras warna yang rendah.
- Kurang optimal untuk tampilan mobile atau layar dengan pencahayaan tinggi.
- Bisa membingungkan pengguna jika elemen tidak terlihat jelas sebagai tombol atau input.
Kenapa Desain Neumorphism Dianggap Kontroversial?
Meskipun kelihatan keren dan estetik, desain neumorphism nggak luput dari pro dan kontra. Banyak desainer UI senior yang menganggap gaya ini lebih “desain untuk desainer” ketimbang untuk pengguna sebenarnya.
Masalah utamanya ada di aksesibilitas dan keterbacaan. Karena neumorphism pakai kontras rendah dan efek bayangan samar, banyak elemen penting, seperti tombol atau form, jadi kurang jelas bagi pengguna dengan gangguan penglihatan atau mereka yang memakai layar terang.
Selain itu, gaya ini kadang dianggap lebih fokus ke tampilan daripada fungsi. Dalam dunia UX design, hal ini bisa jadi masalah besar karena interface seharusnya memudahkan, bukan malah membingungkan.
Jadi, walaupun secara visual desain UI ini punya daya tarik yang kuat, kamu tetap perlu hati-hati dan menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Desain yang baik bukan hanya soal keren, tapi juga soal bisa digunakan oleh siapa saja.
Apakah Desain Neumorphism Cocok untuk Semua Proyek?
Meskipun visualnya menarik, desain neumorphism nggak selalu cocok untuk semua jenis proyek. Salah satu hal yang perlu kamu pertimbangkan adalah aksesibilitas. Desain dengan kontras rendah bisa menyulitkan pengguna dengan gangguan penglihatan.
Untuk brand tertentu, gaya ini bisa sangat mendukung citra visual, terutama yang ingin tampil mewah dan eksklusif. Tapi kalau kamu bikin aplikasi untuk publik luas atau sektor formal seperti pemerintahan, gaya ini mungkin kurang pas.
Dalam konteks tren desain grafis, neumorphism adalah bagian dari eksplorasi visual yang terus berkembang. Apakah ini masa depan dari UI design? Bisa jadi, tapi kemampuannya akan lebih maksimal kalau digabung dengan prinsip UX yang kuat dan fleksibilitas desain responsif.
Tips Belajar Desain UI dan Grafis untuk Pemula
Kalau kamu baru mulai belajar desain grafis, mengenal tren seperti neumorphism bisa jadi langkah awal yang menyenangkan. Ada banyak sumber belajar online, mulai dari YouTube, blog desain, sampai komunitas seperti Dribbble atau Behance.
Tapi jangan cuma konsumsi teori. Latihan visual dan coba eksplorasi berbagai gaya desain sangat penting buat melatih insting dan gaya desainmu sendiri. Coba tiru, modifikasi, dan kembangkan dari referensi yang ada.
Kalau kamu ingin belajar lebih serius, mengikuti kursus atau program kuliah desain UI bisa jadi investasi yang tepat. Selain dapat bimbingan dari mentor profesional, kamu juga bisa membangun portofolio yang solid untuk masuk ke industri kreatif.
Belajar Langsung dari Proyek Nyata
Kalau kamu serius ingin belajar desain UI dan grafis secara profesional, kuliah desain grafis di IDS | BTEC bisa jadi langkah terbaik. Di sini, kamu nggak cuma diajari teori, tapi langsung diajak bikin proyek nyata dari awal.
Kurikulumnya berbasis project-based learning yang relevan dengan tren desain terkini seperti desain neumorphism, flat design, sampai motion graphic. Kamu akan belajar langsung dari para praktisi industri dan menghasilkan portofolio yang siap pakai.
Setelah lulus, peluang kariermu terbuka lebar. Mulai dari UI/UX designer, graphic designer, sampai art director. IDS | BTEC juga punya koneksi global yang bisa mendukung langkahmu ke jenjang karier internasional.
Neumorphism adalah Peluang Baru dalam Dunia Desain UI
Jadi, neumorphism adalah gaya desain yang memadukan realisme lembut dengan kesederhanaan modern. Mulai dari efek soft shadow, elemen UI melayang, hingga komponen visual yang estetik dan bersih.
Kalau kamu ingin tampil beda dalam desain, gaya ini layak dicoba. Selain memperkaya portofolio, kamu juga bisa mengasah insting visual dan belajar memahami kebutuhan pengguna secara lebih mendalam.
Mulailah perjalanan belajarmu di dunia desain grafis bersama IDS | BTEC, dan temukan cara-cara baru untuk menciptakan desain UI yang nggak cuma cantik, tapi juga punya impact nyata!