Blog
Premis Pondasi Filmmaker Membuat Skenario
- April 17, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Premis adalah pokok pemikiran, kesimpulan filosofis, pesan atau pesan moral biasanya para filmmaker enggan untuk menggunakan kata pesan moral, karena terlihat seolah menggurui, mereka lebih menyukai istilah isi cerita makanya bisa juga dikatakan satu kalimat yang menggambarkan isi cerita.
Premis di buat di awal pada saat filmmaker memulai untuk membuat skenario sebuah film, karena pada dasarnya premise adalah hal yang ingin disampaikan oleh para filmmaker. Sebuah pesan yang bagus berasal dari emosi, bisa dikatakan seorang filmmaker memahami isi filmnya bisa dilihat dari cara dia membuat premis, jika dia kesulitan dalam membuat premis maka bisa dipastikan dia masih belum mengetahui apa yang akan disampaikan dalam film tersebut.
Unsur Esensial yang Membangun Premis Cerita Film
Selain itu premis berisi dari 4 unsur utama :
1. Karakter : Termasuk karakterisasi dan kejadian awal yang menggerakan tokoh utama harus bergerak menjalankan cerita.
2. Tujuan Tokoh : Hal yang ingin dicapai oleh tokoh utama.
3. Halangan Tokoh : Hal yang membuat tokoh utama tidak mencapai tujuan.
4. Resolusi : Apakah tokoh tokoh utama berhasil mencapai tujuannya atau tidak.
Cara membuat premis, yang pertama harus dilakukan adalah tentukan 4 unsur utama yang harus ada dalam premis, kemudian hubungkan alurnya, dari situ akan muncul konflik, lalu setelah itu tentukan endingnya akan seperti apa.
Ragam Premis dalam suatu Cerita Film
Buat cerita dari karakter dan konflik, ada beberapa jenis cerita dari sebuah premis :
1. Premis sederhana yang terdiri terdiri dari konflik dan pemecahan konflik
2. Premis cerita tanpa menjelaskan karakter utamanya
3. Premis cerita yang mempunyai awal dan akhir yang sama.
Yang terakhir adalah cari referensi premis yang mungkin bisa menginspirasi sebelum membuat skenario.
“Problema sebuah cerita cinta remaja SMA yang tak berakhir bahagia”. Ini adalah salah satu contoh premis, si pembuat film ingin menyampaikan bahwa film ini menceritakan tentang problema sebuah cerita cinta remaja SMA yang tak berakhir bahagia. Problema menjadi kejadian awal yang menggerakan tokoh utama, cerita cinta remaja SMA menjadi hal yang ingin tokoh utama capai berikut halangannya, tidak berakhir bahagia menjadi resolusi tokoh utama.
Biasanya hanya ada satu premis untuk satu tokoh utama, namun ada pengecualian jika membutuhkan premis tambahan karena ada lebih dari satu pemeran utama, membuat alur cerita lebih dari satu, itu memungkinkan membuat premis-premis lain.
Keterkaitan antara Premis dan Sinopsis dalam suatu Cerita
Pengembangan dari sebuah premis adalah sinopsis, sinopsis adalah garis besar jalan cerita.
Didalamnya terdiri dari :
- Tokoh Utama
- Tokoh Antagonis
- Tokoh Penting Penunjang Plot Utama
- Konflik
- Klimaks dan Penyelesaian
- Kesimpulan
Ketika sinopsis dipindahkan dalam ke bentuk skenario proses visualisasi dilakukan, filmmaker merubah kata kata menjadi gambar gerak, contoh: kata katanya seperti ini “ Seorang tukang bakso lewat sore-sore” visualnya “ bakso, abangnya berteriak sambil dikelilingi anak kecil kala senja”.
Pemindahan ini harus melalui proses kreatif si pembuat film. Film maker harus membayangkan bagaimana adegan itu berlangsung maka dari itu dia menambahkan dikelilingi anak kecil karena sore-sore waktunya anak anak pada keluar rumah.
Maka dari itu dianjurkan sekali agar skenario tidak langsung digarap setelah membuat sinopsis, karena harus melalui tahap – tahap pembuatan kerangkanya terlebih dahulu.
Apa hubungannya premis dengan ini, premis menjadi kunci dasar skenario ini terbentuk, proses kreatif filmmaker ketika ide muncul itu pasti sangat liar, jika tidak ada pembatasnya maka filmmaker akan sangat kesulitan dalam menentukan sebuah alur cerita karena akan berubah – ubah seiring berjalannya waktu jika tidak mempunya premis yang kuat. Premis adalah pondasi seorang filmmaker membuat skenario.